Kawasan Pesepeda di Jalur Lintas Non-Tol (JLNT) Antasari ramai dikunjungi warga untuk berolahraga. Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali membandingkan antara situasi kawasan saat ini dengan kegiatan Car Free Day (CFD) sebelumnya.
Marullah mengatakan bahwa situasi kawasan pesepeda JLNT Antasari saat ini aman terkendali. Bahkan, kata Marullah, kawasan ini lebih ramai dikunjungi warga DKI Jakarta dibandingkan sebelum adanya pandemi Corona.
"Baik, alhamdulillah. Biasanya juga kita Car Free Day di sini sebelum ada COVID biasanya agak kosong nggak terlalu ramai, sekarang kelihatannya masyarakat antusiasmenya lebih," kata Marullah saat ditemui di Kawasan JLNT Antasari, Jakarta Selatan, Minggu (5/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marullah mengatakan kawasan ini didominasi oleh pesepeda dan pejalan kaki. Meskipun, kata Marullah, kini nama CFD telah diubah menjadi kawasan pesepeda.
"Fifty fifty lah saya melihat, memang lebih kalau di presentase pesepedanya 55 persen pejalan kakinya 45 persen. Kira-kira begitu," jelasnya.
Meskipun terjadi perubahan nama dari CFD menjadi kawasan pesepeda, Marullah menegaskan bahwa pejalan kaki tetap diperkenankan berolahraga di kawasan ini.
"Karena mayoritasnya sepeda gitu ya, karena mayoritas pesepeda jadi kita namakan. karena antusiasme orang sekarang lagi bersepeda. Pemerintah mengakomodir ini meskipun yang jalan kaki juga silahkan. Tapi tetap jaga jarak gitu. Kadang-kadang yang jalan kaki itu suka lupa dengan jaga jarak kalau bersepeda kan dia nggak mungkin menempel," ujarnya.
Secara keseluruhan, terdapat lima lokasi kawasan pesepeda di Jakarta Selatan. Masing-masing lokasi memiliki panjang lintasan beragam.
"Ada lima lokasi, pertama disini di Antasari, yang kedua di Cipete Raya, yang ketiga di Iskandar Muda di depan sekitar Pondok Indah dan Gandaria. Kemudian yang keempat di Jalan Kesehatan di Pesanggrahan, yang kelima di Tebet Barat Dalam dekat Kecamatan Tebet," ungkapnya.
"Semuanya saya nggak bisa menghitung masing-masing ini kan kawasannya ini (JLNT Antasari) diatas 4 kilometer lebih sedikit kemudian yang di Cipete Raya kira-kira 1 kilometer, kemudian tempat-tempat lain juga 1 kilometeran ada yang kurang sedikit dan lebih sedikit. Jadi daya tampungnya masing-masing. Daya tampung di 4 kilometer tentu akan lebih longgar sedikit yang kurang dari 1 kilometer agak rapat sedikit tapi masih terkendali," sambungnya.