Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengubah nama 32 titik tempat olahraga yang semua bernama 'car free day (CFD)' menjadi 'kawasan peseda'. Apa kata para pejalan kaki yang berada di lokasi tersebut?
Para pengunjung CFD di Jalan Gajah Mada-Hayam Wuruk mengaku tidak mempermasalahkan perubahan nama. Salah satunya Dika. Menurutnya, yang terpenting masih ada pembagian antara peseda dan pejalan kaki.
"Kalau saya pribadi sih nggak terlalu masalah yang penting tetap ada jalur buat orang yang nggak pakai sepeda," ujar Dika saat berolahraga di kawasan CFD Jalan Gajah Mada-Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Minggu (5/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dika mengatakan batas antara pejalan kaki dan pesepeda itu penting. Tujuannya agar pejalan kaki tidak tertabrak oleh pesepeda.
"Yang penting ada pembagian sama dijagain sama petugas, takutnya ada yang lari karena pesepeda lebih banyak ngeri juga kalau ketabrak," katanya.
![]() |
Senada dengan Dika, pengunjung lainnya, Rizki Maulana, mengaku tak mempermasalahkan perubahan nama dari 'CFD' menjadi 'kawasan pesepeda'. Yang terpenting, baginya, masih ada batas antara pesepeda dan pejalan kaki.
"Sama aja yang penting kita berbagi aja, pesepeda-pesepeda, lari-lari. Ada tempat masing-masing," kata Rizki.
Sementara itu, di JLNT Antasari, pejalan kaki bernama Mirati (56) menolak pergantian nama tersebut. Ia beranggapan bahwa masyarakat akan salah persepsi mengira kawasan ini hanya untuk pesepeda.
"Saya tidak sepakat. Karena yang namanya jalur bersepeda kalau orang awam itu hanya untuk bersepeda. Kalau untuk orang awam definisinya itu jalur untuk sepeda. Kita ini masyarakatnya harus olahraga. Sepeda olahraga, jalan juga olahraga," kata Mirati.
"Apalagi masa COVID ini bercampur sepeda itu juga bisa menularkan orang biasa juga menularkan toh. Kalau bisa kita tidak di sebelah orang yang bersepeda, katanya begitu. Jadi alangkah baiknya jangan jalur pesepeda, jadi jalur olahraga atau jalur apa gitu istilahnya," sambungnya.
Tonton video 'CFD Kota Bekasi Kembali Digelar, Antusiasme Warga Tinggi':
Pejalan kaki lainnya bernama Lukman (25) mengatakan pemilihan nama ini dinilai kurang tepat. Sebab, kata Lukman, hal itu cenderung memberatkan pesepeda dibanding pejalan kaki.
"Hmm... kurang fair sih, Mbak, soalnya yang jalan sama lari masih banyak kalau cuma untuk sepeda yang diprioritaskan menurut saya kurang. Mending kayak seperti dulu CFD," ujar Lukman.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak lagi menggunakan istilah 'car free day' untuk 32 lokasi alternatif olahraga di DKI dan menggantinya dengan 'kawasan pesepeda'. Hal itu dilakukan berkaitan dengan menjaga jarak aman.
"Mengenai kegiatan car free day, kita lakukan penyebaran di 32 lokasi dan namanya pun bukan 'car free day', namanya 'kawasan pesepeda'. Kenapa 'kawasan pesepada'? Untuk mendorong orang menggunakan sepeda agar jarak aman bisa tercapai," kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).