Soal Kalung 'Antivirus' Corona Kementan, Anggota Komisi IX DPR: Belum Teruji

Soal Kalung 'Antivirus' Corona Kementan, Anggota Komisi IX DPR: Belum Teruji

Farih Maulana Sidik - detikNews
Minggu, 05 Jul 2020 08:45 WIB
Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay
Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay (Foto: dok. pribadi)
Jakarta -

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay mengkritik rencana Kementerian Pertanian (Kementan) bakal memproduksi massal kalung antivirus Corona. Pasalnya, penelitian terhadap kalung tersebut dinilai belum teruji ampuh sebagai penangkal Corona.

"Menurut saya, hasil penelitian Kementan tersebut masih perlu diuji lebih lanjut lagi. Pasalnya, penelitian tersebut dinilai belum benar-benar terbukti ampuh sebagai antivirus Corona. Apalagi, masih ada beberapa lembaga penelitian dan peneliti yang meragukan efektivitas bahan eucaplyptus tersebut," kata Saleh kepada wartawan, Sabtu (4/7/2020).

Saleh mengatakan seluruh dunia saat ini memang tengah membutuhkan obat atau vaksin virus Corona. Dia menilai penelitian dari Kementan yang belum teruji ini nantinya bisa menjadi bumerang jika hanya sekadar klaim ampuh mencegah Corona.

"Kalau benar Kementan menemukan antivirus Corona, tentu itu sangat membanggakan. Namun jika klaim antivirus Corona itu nanti ternyata tidak terbukti, bisa jadi akan ada penilaian tidak baik," ucap Saleh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tonton video 'Heboh Kalung Antivirus Corona Kementan, Terbuat dari Apa Sih?':

ADVERTISEMENT

Karena belum teruji keampuhannya, rencana Kementan untuk memproduksi massal kalung ini juga perlu dipertimbangkan kembali. Saleh menyoroti anggaran yang dibutuhkan dalam pengadaan kalung yang belum teruji tersebut.

"Dalam konteks ini, Kementan diminta untuk memperhitungkan segala aspek jika ingin melakukan produksi massal. Termasuk sumber anggaran dan mekanisme pendistribusiannya kepada masyarakat. Sebab, upaya memproduksi eucaplyptus secara massal tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) disebut bakal memproduksi kalung antivirus Corona dari tanaman eucalyptus atau astiri secara massal pada Agustus mendatang. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengklaim dari hasil laboratorium, ada satu jenis eucalyptus yang efektif membunuh COVID-19.

"Ini sudah dicoba. Jadi ini bisa membunuh, kalau kontak 15 menit dia bisa membunuh 42 persen dari Corona. Kalau dia 30 menit maka dia bisa 80 persen," tutur Mentan Syahrul Yasin Limpo usai menemui Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (3/7).

Eucalyptus memang digadang-gadang menjadi antivirus Corona. Di bulan Mei lalu, Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry mengatakan telah mendapat formula untuk menangkal penularan COVID-19 dari tanaman eucalyptus karena bahan aktif dari tumbuhan tersebut diklaim bisa membunuh Mpro atau enzim dalam virus Corona.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads