Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 62.142 Kasus Positif Corona Per 4 Juli

Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 62.142 Kasus Positif Corona Per 4 Juli

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 04 Jul 2020 17:34 WIB
Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (dok. BNPB)
Juru bicara pemerintah terkait penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Foto: dok. BNPB)
Jakarta -

Pemerintah kembali melaporkan perkembangan kasus Corona di Indonesia. Kasus positif virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 1.447 hari ini, sehingga totalnya menjadi 62.142. Berikut ini pernyataan lengkap pemerintah.

Penambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia pada Sabtu (4/7/2020) bisa dilihat di situs covid19.go.id dan disampaikan langsung oleh juru bicara pemerintah terkait penanganan COVID-19 Achmad Yurianto. Data ini diperbarui setiap hari dengan cut off data pukul 12.00 WIB.

"Dari pemeriksaan tersebut kita peroleh jumlah kasus konfirmasi positif baru sebanyak 1.447 sehingga total 62.142," kata Yuri dalam akun YouTube BNPB, Sabtu (4/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Adapun jumlah angka pasien sembuh dari COVID-19 hari ini bertambah 651. Total pasien yang sudah dinyatakan sembuh ada 28.219. Sementara itu, pasien yang meninggal bertambah 53, sehingga total menjadi 3.089.

Yuri mengingatkan penambahan kasus positif Corona adalah gambaran dari risiko penularan virus ini.

"Gambaran ini meyakinkan kita bahwa aktivitas yang dilaksanakan untuk mencapai produktivitas kembali di beberapa daerah masih berisiko. Karena ini akibat dari ketidakdisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan," ungkap Yuri.

Sementara itu, anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan untuk Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro memberikan panduan terkait memulai pembelajaran sekolah di masa pandemi. Dia mengatakan sekolah yang daerahnya berada di zona hijau sudah bisa memulai aktivitas pembelajaran tatap muka kembali.

"Bagi yang berzona hijau, yang kasus COVID-19 tidak ada lagi, dan sudah mendapatkan izin dari pemerintah daerah memenuhi standar belajar tatap muka, pembelajaran tatap muka dapat dimulai secara bertahap," kata dr Reisa Broto Asmoro.

Tonton juga 'Update Corona RI : 62.142 Positif, 28.219 sembuh, 3.089 Meninggal':

[Gambas:Video 20detik]

Lebih lanjut, dia menjelaskan tujuh kriteria yang harus dipenuhi sebelum memulai kegiatan pembelajaran tatap muka. Dari mulai kesiapan fasilitas sanitasi hingga kesiapan murid.

Berikut ini pernyataan lengkap pemerintah pada 4 Juli 2020:

dr Reisa Broto Asmoro

Selamat sore, Saudara-saudari di Tanah Air.

Sejak pandemi diumumkan sejak Maret 2020, lebih dari 90% harus belajar dari rumah secara penuh. Terutama mereka yang tinggal di daerah dengan risiko penularan COVID-19. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berusaha menjaga kegiatan belajar mengajar berkualitas. Bagi yang berzona hijau yang kasus COVID-19 tidak ada lagi, dan sudah mendapatkan izin dari pemerintah daerah memenuhi standar belajar tatap muka, pembelajaran tatap muka dapat dimulai secara bertahap tentunya dengan mengikuti protokol yang telah ditentukan. Dalam masa pandemi ini yang paling penting adalah kesehatan dan keselamatan anak-anak kita, murid-murid, guru-guru dan keluarga.

Mendikbud Nadiem Makarim sudah memutuskan bahwa zona yang dinyatakan oleh Gugus Tugas COVID-19 sebagai zona kuning, oranye, dan merah saat ini belum bisa tatap muka. Apabila sebuah daerah dikategorikan masuk zona hijau maka kepala daerah bisa mengizinkan pembelajaran tatap muka di daerahnya. Namun, sekolah tetap harus memenuhi daftar periksa dan siap pembelajaran tatap muka.

Daftar tersebut di antaranya adalah pertama, harus tersedianya sanitasi toilet bersih, tempat cuci tangan, hand sanitizer dan disinfektan. Kedua tersedia akses layanan kesehatan. Ketiga siap menerapkan area wajib masker di area sekolah. Keempat memiliki thermo gun untuk mengecek seluruh suhu tubuh yang di sekolah. Kelima memetakan warga sekolah yang tidak boleh melakukan kegiatan di sekolah, yaitu yang memiliki kondisi medis penyerta atau komorbid. Kemudian tidak memiliki akses transportasi jaga jarak. Kemudian yang memiliki riwayat perjalanan dari zona kuning dan merah atau riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan belum menyelesaikan isolasi mandiri selama 14 hari.

Keenam membuat kesepakatan dengan komite sekolah untuk memulai pembelajaran sekolah, dan tentunya orang tua harus menyetujui pembelajaran tatap muka jika semua sudah sepakat maka baru sudah bisa dimulai.

Orang tua atau murid harus memeriksa kesiapan anak-anak. Pastikan mereka bisa mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah. Jangan memaksa, pastikan siap secara fisik dan mental. Ketua Gugus Tugas Letjen Doni Monardo berkomitmen untuk membuka kembali sekolah, namun di tempat yang paling aman, yaitu zona hijau tadi.

Yang artinya, tidak ditemukan kasus positif di tempat tersebut, dan penyebaran COVID-19 terkendali dengan baik.

Pembelajaran dengan jaringan atau online sebenarnya tidak bisa menggantikan pembelajaran tatap muka. Menurut pakar pendidikan, kembali melanjutkan pembelajaran tetap muka itu penting, karena sekolah tidak hanya tempat anak kita belajar tapi juga tempat untuk program gizi berimbang. Seperti pembagian makanan tambahan anak sekolah dan tentunya program vaksinasi. Menurut riset, semakin lama seseorang tidak bersekolah langsung, semakin kecil kemungkinannya akan kembali sekolah.

Namun dia berpendapat kesehatan anak adalah yang paling utama. Menjelang tahun ajaran atau akademik 2020/2021 sebagian besar anak kita akan kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh.

Maka ada 7 kriteria agar sukses melakukan pembelajaran online. Yang pertama, siswa dan guru bergembira, jangan stress. Pastikan semua sudah bisa mengoperasikan alat teknologi. Kedua bagi kelas menjadi kelompok belajar kecil, diskusi kerja kelompok, dan akan membuat waktu belajarnya lebih efektif.

Yang ketiga, guru dan murid sepakat mengerjakan tugas kelompok, yang mengerjakan suatu tantangan atau lomba yang memerlukan kolaborasi. Keempat, alokasikan waktu bagi murid-murid yang tertinggal atau kurang dapat memahami sesi pembelajaran.

Pastikan semua pemahamannya terhadap subjek yang diajarkannya. Kelima fokus kepada subjek pembelajaran yang bisa membantu para murid untuk sukses dalam subjek pembelajaran mana pun. Seperti misalnya bahasa dan sains. Keenam, amati tiru modifikasi dan lihat cara guru lain belajar. Dan tentunya yang paling bagus itu jadi contoh. Tanya dan adopsi tips dan triknya lalu ajarkan di kelas masing-masing. Begitu juga pada murid, tanyakan bagaimana teman bisa mengikuti pembelajaran dengan baik meski melalui online. Ingat proses pembelajaran jarak jauh bukan memindahkan kelas dari ruang fisik ke ruang digital.

Cara membuat sesi online menjadi riang gembira, penuh inspirasi dan serta mudah mentransfer ilmu pengetahuan adalah dengan berkreasi. Dan tentunya dengan bekerja sama. Dan tentunya ini sangat penting untuk orang tua seperti saya dan bapak ibu untuk terus terlibat dalam aktivitas pembelajaran baik dengan belajar maupun belajar online.

Selamat kembali ke sekolah bagi yang berada di zona hijau, ingat tetap aman COVID-19 dan tetapkan protokol kesehatan dengan sangat-sangat ketat. Dan tetap semangat bagi semuanya yang akan melalui daring, dan kemampuan kita dalam beradaptasi akan menjadikan manusia Indonesia unggul dalam berpengetahuan dan tangguh menghadapi perubahan.

Selamat belajar semuanya dan salam sehat dari saya.


Achmad Yurianto

Saudara-saudara, hari kami akan melaporkan kembali tentang update kinerja data kesehatan yang kami himpun dari kemarin pukul 12.00 WIB sampai hari pukul 12.00 WIB dari seluruh laboratorium jejaring untuk pemeriksaan COVID-19 yang realtime PCR maupun laboratorium yang menggunakan TCM (tes cepat molekuler).

Data ini kami himpun dalam satu sistem yang kami sebut all record. Data inilah yang kemudian kita verifikasi ulang dan kemudian kita koordinasikan dengan daerah terkait dengan ketepatannya.

Hari ini spesimen yang telah diperiksa sebanyak 22.992 spesimen. Sehingga total yang sudah kita lakukan pemeriksaan adalah 894.400 spesimen dari pemeriksaan tersebut kita peroleh jumlah kasus konfirmasi positif baru sebanyak 1.447 sehingga total 62.142. Kalau kita lihat sebaran dari kasus positif yang kita dapatkan maka, provinsi Jawa Timur hari ini tetap melaporkan cukup tinggi sebanyak 413 kasus baru dengan 100 sembuh. Kemudian DKI Jakarta 223 kasus baru dengan 268 sembuh. Sulawesi Selatan 195 kasus baru dengan 41 sembuh. Jawa Tengah 110 kasus baru dengan 50 sembuh. Dan Bali 91 kasus baru 24 sembuh.

Ada 20 Provinsi yang melaporkan kasus kurang dari 10. Bahkan ada 6 Provinsi yang hari ini melaporkan tidak ada kasus sama sekali. Bahkan ada provinsi yang melaporkan kasus sembuh lebih banyak dibanding dengan yang dilaporkan. Saudara-saudara, penambahan 1.447 kasus baru ini tidak dimaknai bahwa seluruhnya masuk rumah sakit. Karena sebagian besar kasus ini didapatkan dari hasil contact tracing pada kasus positif yang kita rawat dan kita temukan, kemudian kita lakukan pemeriksaan spesimen secara lebih massif.

Kita bisa lihat bahwa pemeriksaan hari ini tingkat penggunaan tempat tidur di rumah sakit untuk penderita COVID-19 ini hanya terisi 53,50 %. Artinya kita punya separuh kapasitas tempat tidur lain yang belum diisi.

Saudara-saudara gambaran ini menunjukkan bahwa kasus baru yang kita dapatkan dalam beberapa hari terakhir bahkan dalam 2 minggu terakhir dalam pemantauan kami, sebagian besar kami temukan kasus dengan keluhan klinis yang minimalis. Yang tidak menggambarkan kondisi untuk dirawat di rumah sakit. Sehingga kita memberikan arahan kepada yang bersangkutan untuk melakukan isolasi mandiri.

Inilah yang menjadi penting karena kepatuhan dan kedisiplinan dalam menjalankan isolasi akan sangat berpengaruh terhadap penularan kasus baru. Saudara-saudara sampai hari ini penularan kasus sembuh yang sudah kita dapatkan adalah 651, sehingga total yang sembuh menjadi 28.219 orang. Dilaporkan kasus meninggal 53 orang sehingga total yang meninggal 3.089 orang. Sampai dengan saat ini sudah 452 kabupaten/kota yang terdampak di 34 provinsi. Artinya kita temukan kasus di 354 kabupaten/kota. Tidak hanya kasus baru, ini juga kasus lama, karena ada beberapa provinsi di beberapa hari terakhir ini tidak ditemukan kasus baru. Kita masih melakukan pemantauan terhadap ODP sebanyak 38.890 orang. Dan pengawasan ketat terhadap pasien dalam pengawasan 14.205 orang.

Saudara-saudara bahwa gambaran ini meyakinkan kita bahwa aktivitas yang dilaksanakan untuk mencapai produktivitas kembali di beberapa daerah masih beresiko. Karena ini akibat dari ketidakdisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan.

Sekali lagi aktivitas untuk produktif kita perlukan, namun mempersyaratkan aman dari COVID-19. Dan ini bisa kita capai manakala kita disiplin dan ketat dalam menerapkan protokol kesehatan. Menjaga jarak, menggunakan masker dengan benar dan mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Ini prasyarat utama dalam menangani COVID-19.

Saudara-saudara kami mengingatkan bahwa penularan dari hari ke hari masih kita temukan adalah gambaran orang yang masih membawa virus ini namun dia tidak mampu melindungi orang lain, karena tidak menggunakan masker karena tidak menjaga jarak. Dan masih ada orang lain yang rentan tertular. Karena tidak menggunakan masker, tidak menjaga jarak, tidak mencuci tangan dengan sabun. Ini adalah titik lemah yang selalu terjadi. Dan inilah yang mengakibatkan kasus masih saja ada.

Saudara-saudara mari kita bekerjasama dengan komitmen bersama. Terus menerus bergotong royong saling mengingatkan untuk menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Cara inilah yang bisa memutuskan kita dari rantai penularan ini.

Sudah cukup banyak provinsi yang terkendali dan beberapa yang belum terkendali.

Sudah barang tentu ada Gugus Tugas yang akan mampu memetakan secara lebih detail pada tingkat kabupaten kota. Dan gugus tugas kabupaten kota akan bisa memetakan lebih detail lagi pada tingkat kecamatan dan desa. Informasi ini yang dibutuhkan masyarakat untuk menghadapi COVID-19.

Kita bisa dan pasti bisa. Terima kasih, selamat sore.

Halaman 2 dari 3
(rdp/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads