Sejumlah wilayah di Gorontalo, yakni Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo, dan Kabupaten Boalemo, dilanda banjir hari ini. Kepala BPBD Provinsi Gorontalo Sumarwoto mengatakan banjir terparah terjadi di Kabupaten Bone Bolango.
Pantauan detikcom di Kota Gorontalo, Jumat (3/7/2020), ketinggian banjir bervariasi. Hingga Jumat malam, sejumlah warga dievakuasi ke posko pengungsian yang berada di aula kantor Wali Kota Gorontalo dan aula Belle Limbu.
"Hari ini Gorontalo kembali terjadi musibah banjir. Banjir saat ini lebih besar dari tanggal 11 Juni lalu. Banjir ini melanda Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo, dan Kabupaten Boalemo. Yang paling parah Kabupaten Bone Bolango. Air sudah naik cukup tinggi di Kecamatan Suwawa serta Suwawa Timur dan Tengah," kata Sumarwoto kepada wartawan, Jumat (3/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Kota Gorontalo, di Kecamatan Dumboraya, Kota Timur, dan Kabupaten Boalemo siang tadi, air sempat naik. Tapi sekarang sudah surut," imbuhnya.
![]() |
Sumarwoto mengatakan ketinggian banjir diprediksi meningkat pada malam hari. BPBD, sebut dia, mengimbau warga yang berada di bantaran Sungai Bone segera mengevakuasi diri.
"Ada informasi dari Kabupaten Bone Bolango bahwa air akan tiba di kota akan lebih tinggi nanti malam. Kami meminta masyarakat di bantaran Sungai Bone untuk waspada, terutama di wilayah yang rawan. Warga segera mengamankan diri. Orang tua dan anak-anak akan dievakuasi terlebih dahulu," imbau Sumarwoto.
Dia menduga banjir terjadi bukan hanya karena curah hujan yang tinggi. Menurutnya, faktor kerusakan lingkungan bisa menjadi salah satu penyebab.
"Bisa jadi ada kerusakan lingkungan yang harus menjadi perhatian kita semua," terang Sumarwoto.
BPBD Provinsi Gorontalo saat ini masih mendata jumlah warga yang terdampak banjir. BPBD juga telah membangun sejumlah posko.
"Banjir ini terjadi siang dan sore masih terus naik. Saat ini kita masih mendata jumlah warga yang terkena musibah banjir, baik di Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Boalemo, dan Kabupaten Gorontalo," tutup Sumarwoto.
Sebelumnya, banjir bandang terjadi di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Akibatnya, lebih dari 2.000 rumah kena dampaknya.
Dilansir siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (14/6), banjir disebabkan jebolnya tanggul Sungai Taluda setelah hujan deras pada Kamis (11/6).
"Bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, telah memaksa sedikitnya 400 jiwa mengungsi di empat titik pengungsian," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, meneruskan laporan BPBD Bone Bolango.