Polisi mengungkap kronologi sembilan warga sipil bisa berada di Hotel Mercure Jakarta Barat, tempat kejadian perkara (TKP) penusukan Serda RH Saputra. Polisi menyebut sembilan warga sipil tersebut diajak ke TKP oleh pelaku penusukan, oknum Marinir Letda RW.
Kapolres Jakarta Budhi Kombes Audie S Latuheru menceritakan awalnya Letda RW datang ke Hotel Mercure untuk menemui kekasihnya. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan, nama kekasih Letda RW tidak ada dan terjadilah cekcok antara Letda RW dan petugas keamanan hotel.
"Pada saat keributan pertama itu, yang bersangkutan (Letda RW) memecahkan thermo gun. Nah, itu buat suasana makin panas di antara yang bersangkutan dan sekuriti. Itu membuat memaksa yang bersangkutan mengganti kerusakan thermo gun tersebut. Kemudian pelaku mengganti thermo gun, namun sudah makin emosi dan pergi untuk mengajak teman-temannya," kata Audie dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat (3/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi kemudian menjelaskan kronologi sembilan warga sipil tersebut bisa berada di Hotel Mercure. Arsya menyebut sembilan warga sipil tersebut diajak oleh Letda RW.
"Berdasarkan keterangan, pada saat itu ada ajakan dari tersangka RW tersebut karena pada saat itu yang bersangkutan ada berselisih paham dengan sekuriti hotel. Memang, karena hotel itu area karantina ABK yang terkait COVID-19, jadi ada pengamanan dari aparat," ungkap Arsya.
"Jadi, karena merasa ada berselisih paham dengan lebih dari satu orang, sehingga tersangka ini kemudian mengajak rekan-rekannya yang berada di salah satu tempat di warung kopi. Di situ mereka bersama-datang ke TKP," sambungnya.