Polisi soal 9 Warga Sipil di TKP Penusukan Serda Saputra: Diajak Tersangka RW

Polisi soal 9 Warga Sipil di TKP Penusukan Serda Saputra: Diajak Tersangka RW

Yogi Ernes - detikNews
Jumat, 03 Jul 2020 19:17 WIB
Konferensi pers Polres Jakbar terkait penusukan Serda Saputra, di Mapolres Jakbar, Jumat (3/7/2020).
Konferensi pers Polres Jakbar terkait penusukan Serda Saputra (Foto: dok. Polres Jakbar)
Jakarta -

Polisi mengungkap kronologi sembilan warga sipil bisa berada di Hotel Mercure Jakarta Barat, tempat kejadian perkara (TKP) penusukan Serda RH Saputra. Polisi menyebut sembilan warga sipil tersebut diajak ke TKP oleh pelaku penusukan, oknum Marinir Letda RW.

Kapolres Jakarta Budhi Kombes Audie S Latuheru menceritakan awalnya Letda RW datang ke Hotel Mercure untuk menemui kekasihnya. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan, nama kekasih Letda RW tidak ada dan terjadilah cekcok antara Letda RW dan petugas keamanan hotel.

"Pada saat keributan pertama itu, yang bersangkutan (Letda RW) memecahkan thermo gun. Nah, itu buat suasana makin panas di antara yang bersangkutan dan sekuriti. Itu membuat memaksa yang bersangkutan mengganti kerusakan thermo gun tersebut. Kemudian pelaku mengganti thermo gun, namun sudah makin emosi dan pergi untuk mengajak teman-temannya," kata Audie dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat (3/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi kemudian menjelaskan kronologi sembilan warga sipil tersebut bisa berada di Hotel Mercure. Arsya menyebut sembilan warga sipil tersebut diajak oleh Letda RW.

"Berdasarkan keterangan, pada saat itu ada ajakan dari tersangka RW tersebut karena pada saat itu yang bersangkutan ada berselisih paham dengan sekuriti hotel. Memang, karena hotel itu area karantina ABK yang terkait COVID-19, jadi ada pengamanan dari aparat," ungkap Arsya.

ADVERTISEMENT

"Jadi, karena merasa ada berselisih paham dengan lebih dari satu orang, sehingga tersangka ini kemudian mengajak rekan-rekannya yang berada di salah satu tempat di warung kopi. Di situ mereka bersama-datang ke TKP," sambungnya.

Namun Arsya memastikan sembilan warga sipil yang berinisial R, AE, S, AS, R, A, AN, RA, dan J itu tidak terlibat dalam aksi penusukan terhadap Serda Saputra. Mereka, sebut Arsya, juga tidak ada yang membawa senjata tajam dan senjata api ke lokasi.

"Berdasarkan hasil penyidikan kami terkait senjata tajam dan senjata api yang ada di TKP, itu dibawa oleh tersangka RW maupun dua tersangka lainnya yang ditangani oleh Polisi Militer. Jadi, untuk para pelaku sipil ini, mereka hanya bersama-sama di sana, kemudian melakukan perusakan kepada pot bunga, kemudian gagang pintu depan hotel, maupun lobi Hotel Mercure," terang Arsya.

Sebelumnya, polisi menangkap sembilan warga sipil yang terlibat dalam kasus keributan di Hotel Mercure Jakarta Barat, yang menewaskan Serda RH Saputra. Polisi mengungkapkan sembilan warga sipil yang ditangkap itu berperan dalam tindakan perusakan fasilitas Hotel Mercure.

"Ada satu tersangka, J, perannya, dia yang menyiapkan mobil pikap yang membawa teman-temannya datang ke TKP. Nah, mereka, teman-teman ini yang menyebut kelompok mereka kelompok JB. Akhirnya kita ketahui mereka pada malam itu habis minum-minum minuman keras," kata Audie dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat (3/7).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads