Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim meluncurkan 'Program Guru Penggerak' sebagai rangkaian dalam kebijakan Merdeka Belajar episode kelima. Program ini merupakan pelatihan bagi guru-guru guna menjadi agen pembawa perubahan di pendidikan masa depan.
Program ini akan berlangsung sejak bulan Oktober hingga Agustus 2021. Informasi mengenai program Guru Penggerak dapat diakses melalui laman sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak.
"Guru penggerak sebenarnya suatu program pelatihan program identifikasi dan pelatihan dan pembibitan calon pemimpin-pemimpin pendidikan di masa depan. Guru penggerak adalah agen-agen perubahan yang di masa depan akan menjadi calon-calon kepala sekolah, calon-calon pengawas sekolah, dan calon-calon pelatih-pelatih program pelatihan guru," kata Nadiem dalam konferensi persnya yang disiarkan di YouTube Kemendikbud RI, Jumat (3/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan guru penggerak adalah guru yang memiliki kemauan melakukan inovasi perubahan di bidang pendidikan. Mereka, kata Nadiem, akan memotivasi guru lainnya dalam mengajar.
"Dan mereka menjadi teladan dan agen perubahan di dalam ekosistem pendidikan. Jadi guru yang baik itu berkinerja hanya dalam kelas, tetapi guru penggerak harus punya dampak lain, dampak kepada guru-guru yang lain, dampak kepada sekolah dia, dan menjadi suatu lilin atau obor perubahan di masing-masing unit pendidikan dia bahkan di luar unit pendidikan dia," ujarnya.
Lebih lanjut, Nadiem mengatakan program guru penggerak ini juga akan berdampak pada pemerintah daerah setempat. Menurutnya, adanya guru penggerak akan membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kompetensi siswa di daerah tersebut.
"Program ini akan membantu mengidentifikasi dan membantu pemda untuk bisa meningkatkan kualitas baik kompetensi siswa-siswanya dan juga secara sistem untuk meningkatkan hasil kualitas pembelajaran," ucap Nadiem.
Nadiem mengatakan program guru penggerak ini bukan perihal yang mudah dilakukan karena melibatkan proses pembelajaran yang intensif. Dia mengimbau agar para guru yang ingin mendaftar di program ini memiliki mental dan motivasi yang kuat untuk menjadi guru penggerak. Nadiem menyebut, program ini guna menciptakan pasukan khusus guru-guru.
"Kita sedang membangun elite force, bisa dibilang Kopassus-nya guru-guru kita di seluruh Indonesia, jadinya ini bukan hal yang mudah, harus secara mental kuat, harus punya keberanian melakukan perubahan dan harus siap melalui suatu proses pembelajaran yang sangat intensif dan juga tidak mudah lulusnya, tidak mudah diseleksi tidak mudah lulusnya," ujar Nadiem.
Sementara itu, Dirjen GTK Kemendikbud Iwan Syahril menjelaskan lini masa pendaftaran program Guru Penggerak. Program ini pun dapat diikuti oleh guru dari semua jenjang pendidikan.
"Seluruh jenjang kita libatkan. dan semua daerah dapat kesempatan. target pilot pertama 2800 peserta. daerah yang tidak pilkada karena politik daerah. Jadi betul-betul fokus. Kita fokusnya mentoring dan couching," ujar Iwan.
Berikut merupakan proses pendaftaran Program Guru Penggerak:
Pembukaan Pendaftaran: 13 Juli- 22 Juli 2020
Seleksi Tahap I: 23 Juli-30 Juli 2020
Seleksi Tahap II: 31 Agustus-16 September 2020
Pengumuman: 19 September 2020
Pelaksanaan Program Guru Penggerak: 5 Oktober-31 Oktober 2020