Pemerintah terus menyampaikan perkembangan pandemi virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Per hari ini, sebanyak 1.301 orang dinyatakan positif Corona sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 60.695 orang.
"Hari ini kami melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 22.281 spesimen, sehingga total spesimen yang kita periksa adalah sekarang 871.436 orang. Dari pemeriksaan ini kita mendapatkan data konfirmasi positif 1.301 orang sehingga totalnya menjadi 60.695 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, dr Achmad Yurianto (Yuri), yang disiarkan di akun YouTube BNPB, Jumat (3/7/2020).
Berdasarkan pemeriksaan spesimen itu, didapatkan Provinsi Jawa Timur melaporkan kasus tambahan positif Corona terbanyak. Kemudian diikuti dengan Sulawesi Selatan dan DKI Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jawa Timur hari ini melaporkan kasus baru terkonfirmasi sebanyak 353 orang dan kemudian melaporkan kasus sembuh sebanyak 247 orang, Sulawesi Selatan melaporkan kasus baru terkonfirmasi sebanyak 180 orang dan melaporkan juga 41 kasus sembuh, DKI Jakarta hari ini melaporkan 140 kasus baru terkonfirmasi dan sembuh 238 orang," ucap Yuri.
Yuri juga mengungkap pada hari ini ada sebanyak 901 kasus Corona yang dinyatakan sembuh dan 49 orang dinyatakan meninggal karena Corona. Sehingga total rara-rata kasus sembuh mencapai 42 persen.
"Saudara saudara total sembuh hari ini adalah 901 orang, sehingga akumulasi keseluruhan menjadi 27.568 orang. Kalau kita lihat presentase nasional sembuh sekarang berada di kisaran 42 persen, sedangkan kasus yang meninggal hari ini berjumlah 49 orang sehingga totalnya menjadi 3.036 orang," ujar Yuri.
Sementara itu, dr Reisa Broto Asmoro pada kesempatan yang sama juga menyampaikan bahaya DBD atau demam berdarah di tengah-tengah pandemi COVID-19. Dia mengatakan dari minggu 1 sampai minggu ke 27 tahun 2020 sudah ada sebanyak 70 ribu kasus DBD dengan tingkat kematian yang cukup tinggi.
"Kasus DBD di Indonesia minggu ke 1 sampai minggu ke 27 tahun 2020, jumlah kasus DBD mencapai lebih dari 70 ribu kasus. Kasusnya tersebar di 34 provinsi dan 465 kabupaten kota dengan jumlah kematian DBD hampir 500 orang," ungkap Reisa.
Berikut ini pernyataan lengkap dari pemerintah soal update penanganan Corona dan DBD per 3 Juli:
dr Reisa Broto Asmoro
Selamat sore saudara saudari, kasus demam berdara dengue atau dbd terus meningkat di indonesia, penyakit endemi ini situasinya semakin berbahaya di Indonesia terutama pada saat pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia yang masih berlangsung.
DBD adalah salah satu tantangan terberat pemerintah Indonesia, beban kesehatan masyarakat yang juga mengancam. menurut laporan Kementerian Kesehatan, kasus DBD di Indonesia minggu dari minggu ke 1 sampai minggu ke 27 tahun 2020, jumlah kasus DBD mencapai lebih dari 70 ribu kasus.
Kasusnya tersebar di 34 provinsi dan 465 kabupaten kota dengan jumlah kematian DBD hampir 500 orang, jumlah kasus baru dan kematian terus bertambah. Puncak kasus DBD biasa terjadi menjelang pertengahan tahun seperti sekarang ini. Kementerian Kesehatan republik Indonesia menyatakan wilayah dengan banyak kasus DBD merupakan wilayah dengan kasus COVID-19 yang tinggi seperti Jawa Barat, Lampung, NTT, JAwa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.
Fenomena ini memungkinkan seseorang yang terinfeksi COVID-19 juga beresiko terinfeksi DBD, pada prinsispnya sama upaya mencegahnya adalah menghindari infeksi dan untuk DBD gigita nyamuk.
Di tengah pandemi COVID-19 kita juga harus menekan angka kesakitan DBD, kita harus tetap bergerak mamantau nyamuk baik secara mandiri, bersama-sama, maupun bekerja sama pemerintah. Apalagi di situasi pandemi ini para petugas kesehatan yang biasa memantau DBD melalui sistem door to door mendistribusikan larvisida kepada penduduk yang juga dikenal sebagai juru pemantau jentik atau jumantik menyebabkan kinerjanya terhambat selama pandemi.
Kewajiban pembersihan lingkungan yang biasanya rutin dilakukan 1 bulan sekali terhambat karena pembatasan kegiatan masyarakat akibat masyarakat akibat merebaknya COVID-19. Sekarang kita mulai produktif kembali, maka perhatikan saluran air, tempat nyamuk bertelur, dan tempat-tempat dengan reservoir air. Waspadai DBD karena penyakit ini punya ciri-ciri sebagai berikut: gejala DBD tidak langsung muncul tapi membutuhkan waktu 4 sampai 10 hari setelah tergigit nyamuk yang membawa virus dengue, gejala paling umum DBD adalah demam tinggi hingga 40 derajat celcius yang disertai tubuh menggigil berkeringat dan gejala yang paling umum adalah sakit kepala, nyeri tulang, ototnya juga sakit, mual, muncul bintik bintik merah pada kulit, hingga pendarahan pada hidung dan gusi.
Bintik bintik merah yang muncul pada kulit menandakan terjadinya pendarahan pada kulit akibat penurunan trombosit. DBD bisa berkembang menjadi kondisi berat dan merupakan kegawatan yang biasa disebut dengue shock atau DSS (dengue shock syndrome), gejalanya berupa muntah, nyeri perut, perubahan suhu tubuh dari demam menjadi dingin atau hypotermia, dan melambatnya denyut jantung.
DBD beresiko menyebabkan kematian ketika penderitanya mengalami shock karena pendarahan. Hingga saat ini belum ada obat spesifik untuk menyembuhkan DBD, pemberian obat hanya untuk mengurangi gejalanya misalnya demam, nyerinya, serta mencegah komplikasi, selain itu penderita DBD disarankan untuk banyak istirahat dan cukup minum agar tidak mengalami dehidrasi.
Nyamuk aedes aegyepti lebih senang bersarang di air yang bersih yang dibiarkan tergenang, oleh karena itu lakukan langkah pencegahan. Salah satunya yang penting adalah melakukan 3M+, yakni menguras penampungan air bersih atau mengeringkan genangan air, menutup kolam atau penampungan wadah air, dan mengubur barang bekas atau mendaur ulang limbah bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk. Itu adalah langkah-langkah utama pencegahan DBD.
Agar lebih efektif berkoordinasi lah dengan pihak pengelola lingkungan agar lebih efektif memberantas nyamuk di area pemukiman, terutama dimulai dari rumah anda sendiri. Dalam adaptasi kebiasaan baru dimana kita menjalani kebijakan pengurangan waktu kerja, penggiliran hari kerja, dan penggantian hari berkantor, dan bisa bekerja dari rumah atau work from home, memberikan kita waktu melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dan lingkungan sekitar rumah kita. Salah satu yang paling efektif adalah jangan menggantung pakaian bekas pakai yang berpotensi jadi tempat bersembunyi nyamuk DBD dalam rumah, nah kebiasaan baru kita membersihkan diri setelah pulang di rumah sekaligus memastikan pakaian yang kita pakai setelah beraktifitas langsung dicuci. Sejalan dengan pemerintah untuk memberantas COVID-19 sekaligus mencegah DBD.
Seperti yang kita yakini dalam menangani COVID-19, apabila kita bersama-sama kita pasti bisa, begitu juga dalam membasmi DBD, mari lindungi diri kita, lindungi keluarga untuk melawan COVID-19 dan mencegah DBD, tetap sehat tetap semangat. Untuk selanjutnya saya persilahkan dr Achmad Yurianto untuk menyampaikan kinerja data COVID-19 hari ini.
dr Achmad Yurianto
Terima kasih dr Reisa, saudara-saudara selamat sore, kembali kami akan menyampaikan update data kinerja kesehatan untuk penanggulangan COVID-19 secara nasional yang data ini kami himpun sampai cut of time pukul 12.00 WIB dari gugus tugas kabupaten kota mengalir ke provinsi dan menuju ke pusat.
Setelah data kami terima tentu kami akan lakukan cross checking data karena data yang kami terima adalah data yang berasal dari data laboratorium melalui all record yang kami konfirmasi dengan data rumah sakit untuk memastikan apakah ini pasien follow up atau pasien baru, karena akan ada perlakuan berbeda apabila ini pasien baru yang terkonfirmasi positif maka kita harus meregistrasikan dalam inocovid yang kita laporkan ke WHO untuk mengkaji epidemologi secara global. Apabila ini pasien follow up tentunya kita gunakan dalam rangka kapan pasien ini kita nyatakan sembuh dan bisa lepas dari perawatan.
Hari ini kami melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 22.281 spesimen, sehingga total spesimen yang kit aperiksa adalah sekarang 871.436 orang. Dari pemeriksaan ini kita mendapatkan data konfirmasi positif 1.301 orang sehingga totalnya menjadi 60.695 orang, kalau kita perhatikan distribusi penambahan kasus ini adalah sebagai berikut: Jawa Timur hari ini melaporkan kasus baru terkonfirmasi sebanyak 353 orang dan kemudian melaporkan kasus sembuh sebanyak 247 orang, Sulawesi Selatan melaporkan kasus baru terkonfirmasi sebanyak 180 orang dan melaporkan juga 41 kasus sembuh, DKI Jakarta hari ini melaporkan 140 kasus baru terkonfirmasi dan sembuh 238 orang, Jawa Tengah melaporkan 134 kasus baru dan 50 sembuh, Kalimantan Selatan melaporkan 110 kasus baru dan 28 sembuh.
Kalau kita perhatikan dari 34 provinsi, ada 16 provinsi yang melaporkan penambahan kasusnya di bawah 10, ada 6 provinsi yang hari ini tidak melaporkan ada penambahan kasus, dan beberapa provinsi yang jumlah kasus sembuh lebih banyak dari jumlah kasus terkonfirmasi adalah NTB 23 kasus baru dan 25 sembuh, Banten 21 kasus baru dan 54 sembuh, Maluku 7 kasus baru dan 9 sembuh, Riau 4 kasus baru dan 12 sembuh, Kepri 3 kasus baru dan 4 sembuh, Kalimantan Barat tidak ada kasus baru dan 6 sembuh, dan Kalimantan Utara tidak ada penambahan kasus baru dilaporkan 6 kasus sembuh, Sulawesi Tengah tidak ada penambahan kasus baru dan 1 kasus sembuh.
Saudara saudara total sembuh hari ini adalah 901 orang, sehingga akumulasi keseluruhan menjadi 27.568 orang. Kalau kita lihat presentase nasional sembuh sekarang berada di kisaran 42 persen namun kalau kita perhatikan sudah lebih dari 13 provinsi yang memiliki presentase sembuh di atas 70 persen, dan angka ini pasti akan naik karena proses sembuh ini membutuhkan waktu.
Saudara-saudara banyaknya kasus baru yang kita temukan ini dikarenakan banyaknya tracing yang semakin aggresif yang dilakukan dinas kesehatan daerah, disertai testing yang masif dari tracing yang kita dapatkan. Tentunya kasus yang kita laporkan adalah kasus yang konfirmasi positif dari pemeriksaan anti gen, baik dengan menggunakan real time PCR atau TCM, karena kasus konfirmasi positif pemeriksaan inilah yang masuk di dalam registrasi untuk pengamatan epidemologi dunia, bukan menggunakan hasil pemeriksaan rapid test, rapid test hanya digunakan sebagai tuntunan untuk kita melakukan tracing dan untuk melihat deteksi dini baik pekerja migran yang kembali ke tanah air sebelum dilaksanakan pemeriksaan PCR real time.
Oleh karena itu saudara-saudara sekalian inilah yang kita lakukan di dalam kaitan upaya menegakkan diagnosa. Pemeriksaan PCR pada COVID-19 sebenarnya ditujukan adalah untuk bagaimana melakukan interivensi bagi kesehatan masyarakat yang ditandai dengan langkah langkah tracing secara agresif, pemeriksaan ini tidak ditujukan untuk menentukan protokol layanan klinis di rumah sakit, dan dari kasus kasus yang kita dapatkan ini tidak seluruhnya memiliki indikasi untuk dirawat di rumah sakit, banyak hasil pemeriksaan konfirmasi positif yang tidak disertai dengan gejala klinis yang diindikasikan untuk kita rawat sehingga kita akan memberikan saran untuk dilakukan isolasi secara mandiri di rumah masing-masing. Inilah yang bisa kita lihat bahwa kapasitas tempat tidur yang kita siapkan untuk menangani COVID-19 ini tidak 100 persen terisi.
Pada data terakhir yang kita miliki terisi sebanyak 55,5 persen artinya masih ada separo kapasitas yang belum terisi dan kemudian kasus yang dirawat pun tidak seluruhnya masuk dalam kondisi yang berat, banyak di antaranya yang kondisi sedang, atau memang membutuhkan pemantauan dan pengawasan khusus karena da faktor komorbid yang menyertainya.
Saudara-sudara kasus yang meninggal hari ini berjumlah 49 orang sehingga totalnya menjadi 3.036 orang, dampak sudah kita dapatkan di 453 kabupaten kota di 34 provinsi. Kamis masih ketat melakukan pemantauan dari orang yang diduga memiliki kontak erat dengan kasus konfirmasi positif yang kita kenal sebagai ODP ini sebanyak 38.767, dan sebagian sudah selesai kita pantau pada kurun waktu 14 hari dan ternyata tidak menunjukan gejala sakit apapun maka kita nyatakan tidak kita pantau kembali. Kemudian pasien dalam pengawasan yang kita laksankana perawatan dan pengawasan ketat sebanyak 13.609 orang.
Saudara saudara inilah kinerja data kita, kita harus melihat secara utuh bukan hanya penambahan kasusnya tetapi juga penambahan jumlah yang sembuh karena ini menjadi penting karena bisa menggambarkan tentang beban layanan rumah sakit yang sesungguhnya. Saudara-saudara ikuti perekembangan COVID-19 ini pada berbagai informasi yang telah kami siapkan secara resmi agar kita semua bisa mengikuti perkembangannya dengan baik. Sekali lagi kami ingatkan saat ini kita sudah waktunya kembali beraktifitas, tetapi orientasi aktifitas kita adalah aktifitas yang produktif.
Oleh karea itu kami berharap apabila aktifitas itu tidak berkaitan dengan produktifitas kita, sebaiknya ditunda, karena kita tidak pernah tau di lingkungan di luar rumah kemungkinan ada kasus positif yang berada di tengah-tengah kita, inilah sumber penularan untuk kita. Apabila kita melakukan aktifitas yang produktif pun harus dengan mematuhi protokol kesehatan yang kita tentukan, mari kita lindung diri kita, menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir ini merupakan bagian yang terpenting. Ingat kita harus kembali produktif tetapi mengedepankan aman.
Kita bisa membayangkan mana kala aktifitas produktif kita malah mendapatkan penularan penyakit ini, maka keluarga kita di rumah, anak-anak kita, orang tua kita akan memiliki kemungkinan tertular dari kita, oleh karena itu patuhi protokol kesehatan ini. Ini harus dilaksanakan sekarang juga, bersama-sama, terus menerus dan penuh kesadaran untuk disiplin menjalaninya, dengan cara seperti ini kita bisa mengendalikan penularan COVID-19 ini. Saudara-saudara mari dengan optimisme kita yakin bisa melakukan ini, kita yakin dan kita bisa mengerjakannya. Terima kasih dan selamat sore.