Empat tahun lamanya Nenek Sarfiah tinggal sendirian di rumah tak layak huni di Pejaten, Kelurahan Cikerai, Cilegon dengan kondisi rumah tak ada dapur dan kamar mandi. Kini nenek berusia 80 tahun itu bisa sedikit bernafas lega karena rumahnya dibangun oleh pihak TNI.
Rumah yang ditempati Sarfiah berukuran 3x4 meter. Bentuk bangunannya hanya kotak persegi, tak ada sekat kamar maupun dapur. Ia tinggal di rumah itu sejak 4 tahun lalu setelah rumah sebelumnya kebakaran.
"Sebelumnya tinggal di rumah suaminya di Kembaran (Kabupaten Serang), suaminya meninggal. Dulu rumahnya kebakaran sebelum pindah," kata tetangga rumahnya, Alfian kepada detikcom, Jumat (3/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keadaan rumah Sarfiah dibangun dari bata dengan tinggi hanya setengah bangunan, dindingnya dilapisi triplek, atapnya terbuat dari asbes. Rumah itu dibangun oleh keponakannya agar nenek Sarfiah bisa berteduh.
"Tadinya numpang dia nggak enak numpang terus, dibikinin sama keponakannya," ujarnya.
![]() |
Pendengaran nenek Sarfiah mengalami keterbatasan karena faktor usia. Orang yang berkomunikasi dengannya harus dengan nada tinggi, itu pun kadang antara pertanyaan dan jawaban sang nenek tak nyambung.
"Telinga udah kurang mendengar, mungkin karena faktor usia," jelas Alfian.
Selama 4 tahun, kebutuhan makan sehari-hari nenek Sarfiah berasal dari saudaranya yang tinggal tak jauh dari rumahnya. Ia tinggal sendirian dan tak dapat memasak lantaran tak ada dapur.
Kini rumah itu dalam proses pembangunan oleh pihak TNI dalam program tentara manunggal membangun desa (TMMD) atau dikenal dengan program tentara masuk desa. Rumah tak layak huni itu didapati dari hasil survei Program TMMD ke-108 Kodim 0623/Cilegon.
"Kita membangun ini dari hasil survei sebelum TMMD dilaksanakan, ini bagian dari program kita," kata Komandan Kompi TMMD ke-108 Kodim 0623/Cilegon, Kapten Mulyadi, terpisah.
Pembangunan rumah Nenek Sarfiah agar menjadi layak huni dilakukan oleh personel TNI dibantu warga sekitar. Selama pembangunan, Nenek Sarfiah diungsikan di rumah saudaranya.
"Target selesai sampai akhir Juli, karena TMMD ini kan sebulan yah," ucap Kapten Mulyadi.
(elz/ear)