Sosok BCP Selalu Masuk Bursa Calon Pembantu Jokowi

Sosok BCP Selalu Masuk Bursa Calon Pembantu Jokowi

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Jumat, 03 Jul 2020 13:53 WIB
Ahok berbaju putih bareng Megawati (Instagram @basukibtp)
Foto ilustrasi: Ahok berbaju putih bareng Megawati (Instagram @basukibtp)
Jakarta -

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali masuk bursa calon menteri di tengah isu santer reshuffle kabinet. Orang yang pernah disapa BCP oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tersebut nyatanya memang sudah berulangkali jadi calon menteri Jokowi.

Megawati menyebut Ahok sebagai BCP bukan BTP, di pembukaan Kongres PDIP pada 8 Agustus 2019 silam. Apakah Megawati salah sebut? Tidak, Megawati mengeja nama Ahok sebagai Basuki Cahaya Purnama atau BCP.

"Di sini juga ada, aya karena juga sudah jadi kader PDI Perjuangan. Namanya BCP, Basuki Cahaya Purnama. Terkenal namanya Ahok," kata Megawati saat memperkenalkan Ahok masuk partainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BCP seolah jadi panggilan spesial Megawati untuk Ahok saat membuka Kongres V PDIP. Sapaan Megawati tersebut pun membuat Ahok bersyukur.

ADVERTISEMENT

"Saya bersyukur saja. Dan saya memilih partai yang kita tidak mau tawar-menawar. Jadi republik ini nasionalis. Saya kira rasa itu seperti itu. Pidato Ibu luar biasa, membangkitkan semangat kita," ujarnya kala itu.

Jadi tamu 'kehormatan' di Kongres PDIP membuat isu liar langsung menerpa. Sejurus kemudian Ahok sudah masuk bursa calon menteri Jokowi. Ahok yang belum lama menghirup udara bebas kala itu langsung menampik isu itu, dengan jawaban khas soal pertanyaan terkait reshuffle kabinet.

"Saya nggak tahu. Itu hak prerogatif Presiden. Saya nggak tahu. Itu urusan Presiden," ucapnya.

Tonton video 'Kejengkelan Jokowi Hingga Ancam Reshuffle Menteri Kurang Sense of Crisis':

Selanjutnya nama Ahok hilir mudik di setiap ada isu evaluasi menteri maupun reshuffle kabinet. Kini Ahok yang tengah duduk di kursi Komut BUMN kembali masuk bursa liar reshuffle kabinet. Ahok diisukan bakal menjadi Menteri BUMN. Kali ini Ahok belum memberikan jawaban, tapi isunya sudah benar-benar menyebar liar.

Sejumlah pihak mulai ikut bicara soal masuknya Ahok jadi kandidat menteri Jokowi. Ada yang menganalisis dari segi kapasitas di bidang ekonomi karena diisukan akan menjadi menteri BUMN, ada juga yang menganalisis dari sudut pandang politik.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, menilai Presiden memiliki hak prerogatif untuk memilih menterinya. Dia termasuk yang melihat sisi positif jika Ahok jadi menteri.

"Akan menarik memang kalau Ahok jadi Menteri BUMN. Keberanian dan ketegasan Ahok akan benar-benar diuji ketika menjadi Menteri BUMN," ujarnya kepada detikcom, Kamis (2/7/2020).

Namun seperti biasa isu yang melibatkan Ahok kerap jadi kontroversi. Pakar politik Universitas Paramadina Hendri Satrio meyakini Jokowi tak akan menjadikan Ahok menteri untuk saat ini.

"Harus juga disetujui oleh parpol pendukung, jadi tidak ada keberatan dari parpol pendukung. Nah Ahok ini walaupun dia mumpuni tapi secara politik pertimbangannya, termasuk dengan kegaduhan," kata Hendri kepada wartawan, Kamis (2/7/2020).

"Bisa saja nanti setelah melihat perkembangan setelah Ahok jadi Komut Pertamina lebih mentereng dan diakui kualitasnya bisa saja jadi menteri, tapi untuk saat ini saya kira belum. Ahok bersabar dulu saja, sebab menjadi Komisaris Utama Pertamina juga bukan tugas kecil dan ringan," ujar Hendri melengkapi kesimpulannya.

Lantas apakah Ahok yang mendapat panggilan 'sayang' BCP dari Megawati kali ini berhenti jadi calon menteri alias benar-benar jadi Menteri?

Halaman 2 dari 2
(van/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads