Sejumlah warga di Desa Mompang Julu, Mandailing Natal (Madina), sempat melakukan blokade jalan usai demo berujung ricuh beberapa hari lalu. Polisi mengatakan blokade jalan sudah dibuka dan kondisi di lokasi sudah kondusif.
"Sudah lancar lagi, kembali normal," kata Kapolres Madina, AKBP Horas Tua Silalahi, saat dimintai konfirmasi, Jumat (3/7/2020).
Horas mengatakan blokade jalan dibuka oleh warga sekitar pukul 18.00 WIB, Kamis (2/7). Blokade dibuka setelah ada perundingan antara warga dan aparat bersama pemerintah setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pukul 18.00 WIB, setelah kita sampaikan supaya dibuka akhirnya mereka mau membuka," ucapnya.
Dia mengatakan tak ada keributan yang terjadi. Horas menyebut kondisi lalu lintas di lokasi sudah kembali lancar.
"Tidak ada," ujar Horas.
Tonton juga video 'Ormas PP dan BPPKB Bentrok di Kemang Bogor Akibat Salah Paham!':
"Iya benar (warga memblokade jalan). Baru saja, sekitar setengah jam (30 menit) yang lalu," kata Paur Subbag Humas Polres Madina Bripka Yogi Yanto saat dihubungi pukul 13.05 WIB, Kamis (2/7).
Sebagai informasi, demonstrasi warga berujung ricuh terjadi di Desa Mompang Julu, Madina, Senin (29/6) dan menyebabkan enam polisi terluka. Mobil dinas Wakapolres Madina juga dibakar massa.
"Enam anggota Polres Madina alami luka-luka saat bersiaga amankan aksi demo yang diakibatkan lemparan batu dari kerumunan masyarakat Mompang Julu yang anarkis," ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Selasa (30/6).
Demonstrasi berujung kericuhan itu dipicu warga yang menuntut transparansi soal anggaran dana desa dan meminta Kepala Desa Mompang Julu, Hendri Hasibuan, diberhentikan karena dianggap melakukan KKN. Hendri sendiri akhirnya menyatakan mundur.