Canda Gubsu Edy Kaget Tito Mau ke Medan: Selama Ini Diundang Tak Datang

Canda Gubsu Edy Kaget Tito Mau ke Medan: Selama Ini Diundang Tak Datang

Ahmad Arfah - detikNews
Jumat, 03 Jul 2020 11:22 WIB
Rapat Koordinasi Pilkada Serentak di Sumut (Ahmad Arfah-detikcom)
Foto: Rapat Koordinasi Pilkada Serentak di Sumut (Ahmad Arfah-detikcom)
Medan -

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi melontarkan candaan saat bicara di hadapan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Edy mengaku kaget saat Tito menyampaikan hendak datang ke Medan karena selama ini, kata Edy, Tito tak datang jika diundang.

Candaan itu dilontarkan Edy saat memberi sambutan pada Rapat Koordinasi Kesiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 di Provinsi Sumatera Utara yang digelar di Hotel Grand Aston, Medan, Jumat (3/7/2020).

Edy awal bercerita soal dirinya ditelpon oleh Tito sekitar 5 hari yang lalu. Saat itu, kata Edy, Tito menyampaikan hendak datang ke Medan.

"'Bang saya akan datang ke Medan', aget saya. 'Ada apa ini Pak Menteri?', karena selama ini Pak Menteri diundang ke mari nggak pernah datang. Kok sekarang mau datang kaget juga saya," ujar Edy disambut tawa peserta rapat.


Edy mengatakan Tito datang karena ada rapor merah soal persiapan Pilkada serentak di 23 Kabupaten/Kota se-Sumut. Edy pun meminta waktu agar masalah tersebut bisa dituntaskan oleh dirinya.

"'Izin kan saya dulu Pak Menteri', 'Nggak, saya juga mau lihat abang'. Alhamdulillah beliau datang ke mari, saya tanya, beliau-beliau ini, KPU, Bawaslu, tapi tadi saya disampaikan oleh Bapak Menteri, 'Bang sudah beres semua, sudah hijau, tinggal dua bang'. Nah, dua ini katanya Samosir dan Madina, nanti tugasnya pak Wagub lah itu," ucapnya.

Edy pun memastikan Pemprov Sumut bakal mendukung Pilkada 2020. Dia mengatakan pemerintah bakal memfasilitasi pesta demokrasi rakyat.

"Kita fasilitasi pestanya rakyat," ucap Edy.

Tito pun menjawab candaan Edy saat giliran memberi sambutan. Menurut Tito, dirinya jarang datang ke Sumut karena menilai wilayah Sumut aman terkendali.

"Khusus Sumatera Utara saya telepon Pak Gubernur, 'kenapa diundang jarang datang?' Karena saya tahu Sumatera Utara di bawah Pak Edy Rahmayadi aman terkendali," ujar Tito.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sambil bercanda, Tito mengatakan pemerintah pusat datang ke daerah kalau ada masalah. Sementara, daerah yang jarang bermasalah bukan prioritas untuk didatangi.

"Kita kan datang ke tempat bermasalah kalau nggak ada masalah cenderung nggak prioritas, artinya Sumatera Utara di bawah Bapak Edy Rahmayadi aman-aman saja," ucapnya.

Namun kali ini, kata Tito, ada masalah terkait persiapan Pilkada 2020. Salah satunya adalah soal anggaran yang belum sepenuhnya diterima penyelenggara Pemilu.

"Problemnya kan rata-rata anggaran, banyak yang merah, kenapa? Banyak NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah)-nya baru di bawah 10 persen, KPU, Bawaslu daerah nggak bisa kerja," ucap Tito.



Tito mengatakan anggaran adalah 'darah' dalam pelaksanaan kegiatan Pilkada. Dia menargetkan masalah anggaran tuntas sebelum 15 Juli 2020.

Selain itu, dia juga menyebut ada empat wilayah lagi yang masih belum tuntas masalah anggaran untuk Pilkada. Dia pun meminta agar rapat bersama DPR RI bisa ditunda agar semua daerah bisa tuntas masalah anggaran.

"Maka masih empat lagi yang saya lihat masih merah, yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara dan Papua. Tadi saya sudah minta izin kepada bapak ketua Komisi II, rapat yang semula akan dilaksanakan tanggal 8 Juli, ini karena saya mau kumpul dulu semua daerah ini sampai hari Minggu depan, sehingga setelah itu baru kelar," ujar mantan Kapolri ini.

Halaman 2 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads