Pedagang Mie Ayam Yogyakarta Resah Soal Formalin

Pedagang Mie Ayam Yogyakarta Resah Soal Formalin

- detikNews
Rabu, 28 Des 2005 15:06 WIB
Yogyakarta - Para pedagang mie ayam di Kota Yogyakarta merasa resah dengan adanya informasi adanya formalin maupun boraks. Mereka mengaku tidak menggunakan mie basah tapi mie kering produk sebuah pabrik mie."Memang sejak ada isu formalin ataupun boraks, banyak pelanggan kami yang khawatir sehingga ada yang tidak jadi beli," kata Suparyono (31) pedagang mie ayam di kawasan Seturan, Condongcatur, Sleman kepada detikcom, Rabu (28/12/2005).Meski dagangannya tidak terpengaruh oleh isu tersebut, kata Suparyono, dirinya maupun beberapa pedagang lainnya terpaksa memberitahukan kepada pembeli bila mie ayam miliknya tidak menggunakan bahan pengawet. Dagangan miliknya tidak memakai mie basah tetapi mie kering produk pabrik yang terdaftar di depertemen kesehatan.Menurut dia, meski sempat meresahkan, baik hari ini maupun hari kemarin dagangannya tetap laris. Sebab pelanggannya sudah tahu bila mienya tidak menggunakan bahan pengawet atau formalin."Kalau ada yang tanya kami tunjukkan bila kami tidak memakai mie basah yang mengandung formalin tapi mie kering produk resmi yang terdaftar dan harus direbus dulu, " kata Suparyono sambil menunjukkan kemasannya.Menurut dia, sekitar dua minggu yang lalu ada petugas dari Balai POM DIY yang mendatangi warung miliknya serta menanyakan apakah menggunakan mie basah atau tidak. Setelah ditunjukkan mie-nya menggunakan mie kering serta menanyakan darimana membeli daging ayam, petugas tersebut langsung pergi.Diakui oleh dia, bila ada pedagang mie ayam yang menggunakan mie basah. Namun tidak diketahui apakah mereka menggunakan bahan pengawet atau tidak. Hampir semua pedagang mie ayam di Yogyakarta itu punya kelompok atau paguyuban sehingga masing-masing kelompok sudah pasti mendapat pasokan mie dari pemasok. "Saya tidak tahu apa mereka pakai mie basah atau mie kering. Kalau yang pakai mie kering itu sudah banyak dan semua pedagang sudah tahu kalau memakai bahan pengawet itu membahayakan," katanya.Secara terpisah pedagang mie ayam di Jl Imogiri Barat, Sarimun (40) mengaku resah akibat adanya informasi bahwa mie basah khususnya untuk mie ayam yang mengandung zat formalin. Sebab tidak hanya pedagang mie ayam saja yang menggunakan mie basah tetapi juga pedagang bakmi goreng yang berkeliling di kampung-kampung."Tidak bisa digebyah-uyah seperti itu, dagangan kami bisa rugi. Pemerintah harus menjelaskan mana yang pakai mana yang tidak. Sebab tidak semua pedagang mie ayam pakai mie basah," tegas Sarimun. (jon/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads