Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek) kembali diperpanjang dua pekan. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) mengungkap alasan perpanjangan PSBB Bodebek.
"Karena memang secara epidemologis masih zona kuning ya menurut standar gugus tugas provinsi, karena fluktuatif ya," kata Ridwan Kamil saat ditemui wartawan di Badan Penghubung Provinsi Jawa Barat, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat pada Kamis (2/7/2020).
Secara keseluruhan, pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyebut, kasus COVID-19 di luar wilayah Bodebek relatif landai. Namun, untuk wilayah Jabar, justru menurutnya berputar di wilayah Bodebek.
"Tapi di luar bodetabek relatif landai, memang COVID di Jabar ini muter-muternya mayoritas di Bodebek. Itulah mengapa treatmentnya berbeda sudah saya sosialisasikan walaupun diskresi ujungnya tetap ada di walikota, bupati bagaimana menerjemahkan," ungkapnya.
Dia juga mengatakan kalau di wilayah Jabar tidak ada daerah yang dinyatakan zona merah.
"Bahkan Sukabumi sudah hijau sekarang," kata Emil.
Baca juga: PSBB Bodebek Diperpanjang 14 Hari |
Sebelumnya, perpanjangan masa PSBB Bodebek ini disampaikan langsung oleh Ridwan Kamil pada Senin (27/7) kemarin. Perpanjangan masa PSBB Bodebek lantaran terjadi peningkatan kasus di Kabupaten/Kota Bekasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesimpulannya, PSBB Proporsional Bodebek diperpanjang 14 hari, dari catatan epidemiologi kita, Bogor-Bogor, Depok, Bekasi-Bekasi masih zona kuning, sehingga kita belum punya keyakinan untuk melakukan relaksasi mengingat epidemiologi dengan Jakarta masih dinamis," ujar Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (1/7/2020)
Tonton video 'PSBB Masa Transisi Akan Berakhir, Sandiaga Uno: Jangan Sampai Lengah':