Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghapus aturan ganjil-genap toko di pasar pada masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) DKI Jakarta. Pedagang di Pasar Minggu mengaku aturan itu tidak mengubah keadaan.
Yati (40) pedagang sayuran di Pasar Minggu awalnya merasa senang karena aturan ganjil-genap di pasar resmi dihapus. Namun kenyataannya tetap saja kondisi pasar masih sepi dikunjungi pembeli.
"Ya senang karena kan tidak buka tutup cuman kan masih saja kondisinya masih sama. Belanja masih sepi, tidak ada orang, mungkin karena takut atau gimana juga kurang tahu ya. Orang tetap saja masih begini sepi," ucap Yati kepada wartawan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (2/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yati hanya bisa pasrah saat dagangannya tak kunjung didatangi pembeli. Dia pun tak punya pilihan lain terkait kondisi saat ini.
"Pengin ramai juga mungkin kayaknya susah gitu kan, cuman harus bagaimana. Kalau kayak kita ya cuman jalanin aja gitu kan. Kalau kayak kita-kita ini kan orang awam, mau nutup ya bagaimana, buka juga begini, gitu. Jadi serba susah gitu. Mau balik lagi kayak kemarin-kemarin sebelumnya tuh susah gitu," ucapnya.
Yati juga menanggapi perihal kantong plastik yang kini sudah dilarang oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurut Yati untuk beralih ke pemakaian kantong ramah lingkungan perlu dilakukan secara bertahap.
"Cuman kalau suruh sekaligus total pakai itu (kantong ramah lingkungan) kayaknya belum bisa, harus pakai bertahap gitu ya. Mungkin kalau ada orang belanja, kita harus bilangin dulu, kan sebelum-sebelumnya belanja kan belum. Kita harus bilangin dulu kalau besok harus bawa kantong sendiri. Jadi kita bertahap dari sedikit-sedikit, gitu, tidak bisa langsung total gitu, tidak bisa," tuturnya.
Senada dengan Yati, pedagang buah mengaku bernama Yono (52) mengaku senang terkait penghapusan ganjil-genap di pasar. Namun Yono menyebut dagangannya tak ramai didatangi pembeli seperti biasanya.
"Bagi pedagang ya senang. Ada (pembeli) tapi belum banyak masih pada takut," ucap Yono.
Selain itu, Yono juga ikut mengomentari terkait pelarangan kantong plastik. Ia menyarankan agar pemerintah memberikan sosialisasi terkait apa dan di mana pedagang bisa membeli kantong ramah lingkungan yang sesuai dengan ketentuan.
"Sebenarnya agak sulit sih, karena kan pedagang tidak tahu kantongnya beli di mana, kalau memang tidak diperbolehkan, harus gini gitu, kantongnya dikasih tahu semuanya, ini kantongnya modelnya gini," ucap Yono.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan aturan ganjil-genap toko di pasar saat PSBB transisi telah ditiadakan. Jam operasional pasar juga akan dinormalkan seperti sediakala.
"Akan dilakukan pengawasan ketat, jam operasinya akan dikembalikan normal, ganjil-genap di dalam pasar akan ditiadakan," kata Anies dalam konferensi pers virtual yang disiarkan di kanal YouTube Pemprov DKI, Rabu (1/7)
Meski demikian, karena pasar masih menjadi salah satu area penularan virus Corona (COVID-19), aparat TNI-Polri dan petugas Pemprov DKI akan mengendalikan jumlah orang yang masuk pasar. Anies menegaskan jumlah pengunjung pasar tak boleh melebihi 50 persen kapasitas pasar.