Pemerintah telah menyiapkan Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang di Kepulauan Riau (Kepri) sebagai salah satu RS rujukan untuk mengantisipasi ledakan kasus positif COVID-19. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy akan mempertimbangkan supaya pasien Corona di Surabaya bisa dikirim ke RSKI Pulau Galang.
"Kita akan pertimbangkan bersama-sama, ini untuk mengurangi beban RS yang ada di Surabaya khususnya di RSUD dr Soetomo. Untuk pasien yang ringan atau sedang akan dikirim ke Pulau Galang dengan transportasi yang sudah disiapkan TNI AU," kata Muhadjir saat memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Pemanfaatan RSKI Pulau Galang yang digelar melalui telekonferensi, Selasa (30/6/2020) malam, seperti dalam keterangan tertulis yang didapat detikcom hari ini.
![]() |
Rapat koordinasi tingkat menteri tersebut dihadiri oleh Menko Polhukam, Menristek/BRIN, Menkes, Menter Ketenagakerjaan, Menkominfo, Kepala Staf Presiden, Panglima TNI, Kepala Gugus Tugas, Sekda Provinsi Kepri, Direktur RSK Pulau Galang, Dirut PT Bio Farma, serta para pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama kementerian dan lembaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhadjir, selaku Ketua Dewan Pengarah Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, menekankan pemanfaatan RSKI Pulau Galang nantinya tidak terutup untuk pasien dari Surabaya saja. Pasien lain pun bisa memanfaatkannya seperti pasien yang pulang dari luar negeri atau pekerja migran Indonesia (PMI) dan pasien dari Provinsi Kepri.
"Karena memang arahan Presiden tidak harus Surabaya, sebetulnya. Tapi bisa saja dari luar, terutama dari PMI, juga pasien dari Provinsi Kepri," terangnya.
Muhadjir juga telah meminta Panglima TNI berkoordinasi dengan Pangkogabwilhan II dan Kepala Gugus Tugas terkait teknis dan skenario pemanfaatan RSKI Pulau Galang untuk pasien dari Surabaya. Dia juga meminta Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Pemprov Kepri merancang skenario dan kebijakan apabila ada pasien COVID-19 yang akan dirawat di RSKI Pulau Galang.
Tonton video 'Ada 53 Kabupaten/Kota Punya Risiko Kenaikan Kasus Corona Tinggi':