Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 56.385 Kasus Positif Corona Per 30 Juni

Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 56.385 Kasus Positif Corona Per 30 Juni

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 30 Jun 2020 17:05 WIB
Juru bicara penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (dok. BNPB)
Juru bicara penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (dok. BNPB)
Jakarta -

Pemerintah menyampaikan perkembangan kasus virus Corona di Indonesia. Per hari ini, terdapat tambahan 1.293 kasus sehingga menjadi 56.385 kasus positif di Indonesia.

"Kita telah melaksanakan pemeriksaan spesimen untuk hari ini sebanyak 21.515 spesimen, sehingga total spesimen yang telah kita periksa adalah menjadi 803.898 spesimen. Dari jumlah tersebut kita dapatkan kasus baru konfirmasi COVID-19 sebanyak 1.293 orang, sehingga total menjadi 56.385 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, dr Achmad Yurianto (Yuri), yang disiarkan di akun YouTube BNPB, Selasa (30/6/2020).

Jawa Timur tetap menjadi provinsi dengan penambahan kasus positif Corona terbanyak. Setelah itu, disusul DKI Jakarta di posisi kedua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kita lihat sebaran kasus ini pertama adalah bahwa Jawa Timur menambahkan kasus baru sebanyak 331 orang, namun juga melaporkan 121 sembuh. Kemudian DKI Jakarta hari ini melaporkan 193 kasus baru dan 394 sembuh. Kemudian Jawa Tengah melaporkan 153 kasus baru dan 50 sembuh. Kalimantan Selatan melaporkan 106 kasus baru dengan 38 sembuh. Kemudian Sulawesi Selatan melaporkan 89 kasus baru dan 69 sembuh," ucap Yurianto.

Sementara itu, anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan untuk Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro mengatakan hasil survei Kementerian Kesehatan, Unicef, dan pemerhati imunisasi anak mendapati fakta bahwa mayoritas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan imunisasi menurun karena adanya wabah Corona. Menurutnya, program imunisasi dalam masa pandemi COVID-19 berpotensi menimbulkan wabah ganda atau double out break, merebaknya COVID-19 dan penyakit menular lainnya.

ADVERTISEMENT

"Oleh karenanya imunisasi kepada anak ditekankan tetap penting diberikan meskipun tengah pandemi dengan catatan protokol kesehatan tetap diutamakan. Perlu dilakukan langkah-langkah penting untuk memastikan setiap sasaran imunisasi yaitu anak yang merupakan kelompok rentan penderita PD3I penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi di imunisasi agar terlindungi dari penyakit berbahaya tersebut," katanya.

Tonton video 'Update Corona RI Per 30 Juni: 24.806 Sembuh, 2.876 Wafat':

Berikut ini pernyataan lengkap dari pemerintah soal update penanganan Corona per 30 Juni:

dr Reisa Broto Asmoro

Selamat sore, Saudara-saudari. Virus Corona sudah menyerang hampir 10 juta orang di ratusan negara, inilah gambaran dunia tanpa imunitas tanpa kekebalan tubuh terhadap COVID-19. Ini lah fakta dunia tanpa 1 vaksin virus Corona SARS-CoV-2, bayangkan dunia tanpa puluhan vaksin. Kemajuan dunia pengetahuan dan kesehatan memungkinkan kita mencegah penularan penyakit dengan vaksin atau imunisasi. Banyak juga penyakit yang telah hilang dari Indonesia seperti polio. Kementerian Kesehatan mengungkapkan hasil surveinya bersama Unicef dan pemerhati imunisasi anak mendapati fakta bahwa mayoritas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan imunisasi menurun karena adanya wabah virus Corona (COVID-19).

Ikatan Dokter Anak Indonesia menyebut tantangan program imunisasi dalam masa pandemi COVID-19 berpotensi menimbulkan wabah ganda atau double out break, merebaknya COVID-19 dan penyakit menular lainnya. Oleh karenanya imunisasi kepada anak ditekankan tetap penting diberikan meskipun tengah pandemi dengan catatan protokol kesehatan tetap diutamakan. Perlu dilakukan langkah-langkah penting untuk memastikan setiap sasaran imunisasi yaitu anak yang merupakan kelompok rentan penderita PD3I penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi di imunisasi agar terlindungi dari penyakit berbahaya tersebut.

Prinsip-prinsip yang menjadi acuan dalam melaksanakan program imunisasi pada masa COVID-19 yaitu:
1. Imunisasi dasar dan lanjutan tetap diupayakan lengkap dan dilaksanakan sesuai jadwal untuk melindungi dari PD3I.
2. Secara operasional pelayanan imunisasi baik di posyandu, puskesmas, puskesmas keliling, maupun fasilitas kesehatan lainnya yang memberikan imunisasi mengikuti kebijakan pemerintah daerah setempat.
3. Kegiatan surveillance PD3I harus dioptimalkan termasuk laporannya.
4. Menerapkan prinsip PPI dan menjaga jarak aman 1-2 meter.

Oleh karena itu pelayanan imunisasi di puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya yang memberikan layanan imunisasi pada masa pandemi memiliki ketentuan ruang atau tempat layanan imunisasi yakni wajib menggunakan ruang atau tempat pelayanan yang cukup luas dengan sirkulasi udara yang baik dan berdekatan atau tidak terpisah depan poli atau pelayanan anak atau harus dipisahkan dengan yang sakit atau ruang tempat pelayanan imunisasi hanya untuk melayani bayi dan anak yang sehat.

Kedua, memastikan ruang atau tempat rutin dibersihkan dengan cairan disinfektan. Ketiga tersedia fasilitas mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau hand sanitizer. Keempat atur meja pelayanan antar petugas dan orang tua dengan jaga jarak aman 1-2 meter. Kelima jalur keluar dan jalur masuk diatur berbeda dan sediakan tempat duduk bagi sasaran imunisasi dan orang tua atau pengantar untuk menunggu. Sediakan tempat duduk di ruang yang terbuka untuk menunggu sebelum dan sesudah imunisasi.

Keenam tentukan jadwal hari atau jam pelayanan khusus imunisasi dari jauh-jauh hari agar layanan dilakukan dengan singkat dan harus batasi jumlah sasaran yang akan dilayani. Ketujuh seluruh petugas medis wajib menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan prinsip PPI seperti masker bedah atau masker medis, sarung tangan bila tersedia, sarung tangan harus diganti untuk setiap 1 sasaran yang di imunisasi. Kedelapan pastikan hasil pelayanan imunisasi dicatat pada buku KIA atau buku catatan imunisasi. Kesembilan ingat dan atur jadwal imunisasi berikutnya.

Bapak-Ibu, Saudara-saudari, dunia tanpa 1 vaksin saja dapat melumpuhkan aktivitas miliaran penduduk dunia. Maka manfaatkan semaksimal mungkin ketahanan tubuh buatan yang sudah ditemukan para ilmuwan dan pakar penyakit menular. Imunisasi yang lengkap dapat membantu menumbuhkan kekebalan tubuh bersama dan pada akhirnya memusnahkan penyakit

Saudara-saudari lakukan 5 langkah ini, bawa anak ke puskesmas atau posyandu untuk imunisasi. Disiplin menerapkan protokol kesehatan selama di fasilitas kesehatan, imunisasi melindungi anak dari ancaman berbagai penyakit berbahaya dan imunisasi adalah cara teraman dan terefektif melindungi anak kita sama dengan melindungi diri kita, keluarga dan masyarakat lainnya dari ancaman penyakit menular. Kalau bisa dicegah kenapa harus tunggu diobati. Segera imunisasi pastikan imunisasi lengkap sesuai panduan. Lindungi diri, lindungi orang lain, salam sehat dari saya. Sekarang saya akan mempersilakan dr Achmad Yurianto untuk menyampaikan kinerja data pada hari ini.

dr Achmad Yurianto

Selamat sore, saudara-saudara sekalian. Hari ini kembali kami akan melaporkan tentang kinerja data bidang kesehatan yang telah kita himpun selama 24 jam terhitung dari kemarin. Kita telah melaksanakan pemeriksaan spesimen untuk hari ini sebanyak 21.515 spesimen, sehingga total spesimen yang telah kita periksa adalah menjadi 803.898 spesimen. Dari jumlah tersebut kita dapatkan kasus baru konfirmasi COVID-19 sebanyak 1.293 orang, sehingga total menjadi 56.385 orang.

Kalau kita lihat sebaran kasus ini pertama adalah bahwa Jawa Timur menambahkan kasus baru sebanyak 331 orang, namun juga melaporkan 121 sembuh. Kemudian DKI Jakarta hari ini melaporkan 193 kasus baru dan 394 sembuh. Kemudian Jawa Tengah melaporkan 153 kasus baru dan 50 sembuh. Kalimantan Selatan melaporkan 106 kasus baru dengan 38 sembuh. Kemudian Sulawesi Selatan melaporkan 89 kasus baru dan 69 sembuh. 19 provinsi hari ini melaporkan kasus di bawah 10, sementara ada 7 provinsi yang hari ini melaporkan tidak ada penambahan kasus baru. Di antaranya adalah Bangka Belitung, kemudian Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Riau, dan NTT.

Saudara-saudara, kasus sembuh kita sudah cukup banyak beberapa provinsi melaporkan kasus sembuh sudah lebih dari 80 persen diantaranya NTB 81,1 persen yang sembuh. Kemudian Kalimantan Timur 73,7 persen sembuh, Yogyakarta 85,3 persen kasus yang sembuh, Gorontalo 80,2 persen sembuh, Sulawesi Selatan 82,3 persen kasus yang sembuh, Kalimantan Utara 73,5 persen yang sembuh, Lampung 79,3 persen yang sembuh. Kemudian Sulawesi Barat 72,8 persen kasus sembuh, Bangka Belitung 86,8 persen sembuh, Bengkulu 71,2 persen sembuh, Kalimantan Barat 81,9 persen sembuh, Kepulauan Riau 81,6 persen yang sembuh dan Riau 73,5 persen sembuh.

Angka persentase global ditingkat dunia adalah 50,3 persen. Artinya begitu banyak provinsi kita yang sekarang mencapai angka kesembuhan di atas 80 persen. Total sembuh yang kita catat pada hari ini adalah 1.006 orang yang sembuh, sehingga akumulasi sembuh adalah 24.806 orang. Sudah 449 kabupaten kota yang terdampak di 34 provinsi. Kita masih melakukan pemantauan terhadap 43.797 orang ODP dan kemudian pasien dalam pengawasan 13.182 PDP.

Saudara-saudara, kita maknai bahwa penambahan kasus yang kita identifikasi setiap hari dari hasil pemeriksaan PCR real time atau menggunakan TCM, ini adalah gambaran dari upaya masif kita untuk melakukan pemeriksaan dari screening tracing yang dilaksanakan secara agresif dan kemudian penambahan kasus ini tidak dimaknai dengan penambahan penempatan tempat tidur yang ada di rumah sakit.

Tingkat hunian rumah sakit kita masih berada di kisaran 60 persen, artinya kasus-kasus positif yang kita temukan adalah kasus positif tanpa ada indikasi perawatan di rumah sakit. Artinya kasus ringan atau kasus tanpa gejala yang mengharuskan dilakukan isolasi secara mandiri. Gambaran semakin menegaskan komitmen kita bahwa melaksanakan protokol kesehatan menjadi sebuah keharusan. Di tengah-tengah kita banyak saudara-saudara kita yang membawa virus ini, positif dari pemeriksaan PCR atau TCM tetapi tidak memiliki gejala yang diindikasikan harus dirawat di rumah sakit, sehingga mereka melaksanakan perawatan atau isolasi secara mandiri di tempat tinggalnya masing-masing.

Ini tentunya dibutuhkan disiplin yang kuat, komitmen yang kuat dari yang bersangkutan agar tidak menular ke orang lain dan ini harus kita maknai bahwa kita sekalian yang berada di dalam lingkungan mereka atau berada di aktivitas kita sehari-hari juga dituntut untuk mampu melindungi diri dengan cara sebaik-baiknya. Cara-cara itu sudah beberapa kali dan berkali-kali akan terus kita sampaikan yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan, menjaga jarak secara fisik dengan orang yang ada di sekitar setidaknya pada jarak lebih dari 1 meter. Menggunakan masker siapapun dan kemudian secara sering rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun.

Pada situasi aktivitas kita sehari-hari seringkali kita dihadapkan pada satu kondisi dimana menjaga jarak menjadi sesuatu yang agak sulit kita lakukan misalnya berada di kendaraan umum, berada di pintu masuk dari sebuah institusi berada di pintu masuk suatu perkantoran yang kemudian bersama-sama dengan orang lain berada di lift. Oleh karena itu menggunakan masker menjadi sesuatu yang mutlak kita lakukan. Namun apabila memungkinkan untuk menjaga jarak, jaga lah jarak.

Saudara-saudara, produktif harus kita lakukan, aktivitas kita harus selektif untuk hal-hal yang produktif, tidak untuk sesuatu yang tidak produktif. Oleh karena itu harap kita semuanya bijak menentukan aktivitas di luar rumah dan kemudian gunakan masker. Beberapa tempat yang kami sudah indikasikan memiliki peluang yang sangat besar untuk terjadinya penularan adalah di kantor kalau kita tidak menjaga jarak, tidak menggunakan masker, dan tidak mencuci tangan. Kemudian kedua di kendaraan umum kalau kita tidak menggunakan masker tidak mencuci tangan manakala kemudian setelah turun dari kendaraan umum, kemudian di tempat makan karena sering kali saudara-saudara kita harus masih berada di kantor pada saat jam makan siang. Oleh karena itu kami minta ini menjadi perhatian secara khusus.

Saudara-saudara, penting bagi kita yang harus produktif di luar rumah untuk menjaga jangan sampai sakit, karena kalau nanti kita membiarkan sakit dan kembali ke rumah maka risiko orang-orang berada di rumah kita risiko anak kita, risiko keluarga kita akan menjadi semakin besar manakala kita yang aktif berada di luar rumah membawa penyakit ke rumah.

Oleh karena itu sekali lagi kami mengingatkan untuk secara bersama-sama kita harus bekerja sama untuk menghentikan penyebaran COVID-19 ini dengan cara memutus rantai penularan. Komitmen kita bukan sesuatu yang harus ditawar-tawar lagi, kita harus menjalankannya, kita pasti bisa dan kami yakin kita akan mampu melaksanakan ini dengan baik. Saudara-saudara, yakinlah kita akan bisa menjalankan ini. Terima kasih, selamat sore.

Halaman 2 dari 3
(fas/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads