Bakal calon Wakil Wali kota Cilegon Awab bakal melepas jabatan Ketua DPC Gerindra karena tak diusung partainya sendiri dalam Pilkada 2020. DPP Gerindra memutuskan mengusung calon petahana, Ratu Ati Marliati-Sokhidin, di Pilwalkot Cilegon.
"Semua siap. Jangankan ini (lepas jabatan Ketua DPC), saya belum waktunya pensiun Allah ngabulkan," kata Awab kepada wartawan, Selasa (30/6/2020).
Saat dilantik Ketua DPD Gerindra Banten Desmond J Mahesa jadi Ketua DPC Gerindra, Awab digadang-gadang maju di Pilwalkot Cilegon. Namun surat keputusan DPP menyatakan hal lain. Gerindra malah mengusung kader lain, yakni Sokhidin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awab akhirnya dilirik partai lain untuk mendampingi Iye Iman Rohiman menjadi bakal calon wakil wali kota. Tiga partai, yakni Demokrat, PAN, dan PPP, dikabarkan tinggal menunggu SK DPP untuk mengusung Iye-Awab.
"Yang ramai saat ini saya masuk di putaran itu, ya kita ikuti perkembangan last minute kayak gimana. Dengan banyaknya kemunculan nama saya di PAN, Demokrat, dan PPP, itu suatu proses dinamika politik. Saya di sini nggak ada jemawa atau gimana," ujar Awab.
Mantan Kasat Intel Polres Cilegon itu menegaskan siap menerima sanksi dari partai besutan Prabowo Subianto tersebut. Awab menilai sanksi dari keputusan yang diambilnya adalah hal biasa.
"Sanksi tidak sanksi, semua dinamis politik mah. Kan yang harus ditakuti itu sanksi sama Allah SWT, cabut nyawa hari ini saya takut, masuk neraka saya takut, sesama manusia kita jaga hablum minannas, hubungan baik sesama manusia" tuturnya.
Seperti diketahui, pasangan Iye-Awab digadang-gadang akan diusung oleh Demokrat, PAN, dan PPP dalam Pilwalkot Cilegon 2020. Tiga partai itu masih menunggu keputusan resmi dari DPP masing-masing partai, yang rencananya SK rekomendasi akan keluar pada pekan ini.
Koalisi itu akan melawan calon petahana, Ratu Ati Marliati-Sokhidin, yang didukung tiga partai. Koalisi yang dibangun petahana adalah koalisi gemuk karena mengantongi 19 kursi di DPRD Cilegon. Sementara itu, koalisi Demokrat-PAN-PPP mengantongi 8 kursi suara, yang sudah cukup sebagai syarat mengusung pasangan calon.
Demokrat dan partai koalisi lain menyatakan tidak masalah dengan status Awab sebagai kader Gerindra. Potensi Awab dinilai mampu merebut suara petahana yang tidak terakomodasi.
"Buat kami, tidak menjadi masalah selama yang memiliki badannya tidak berkeberatan. Saya kira kenapa kita tidak ambil kesempatan ini. Kalau yang memiliki (Gerindra) saja tidak mau mengambil kenapa tidak kita ambil," ungkap Ketua DPC Demokrat Cilegon Rahmatullah sebelumnya.
Tonton juga video 'Bawaslu Buka-bukaan Kerawanan Pilkada 2020':
(elz/ear)