Polda Metro Jaya masih terus mengembangkan kasus penyerangan brutal yang diduga dilakukan oleh kelompok John Kei. Polisi kini mengamankan 39 orang, termasuk John Kei terkait peristiwa berdarah tersebut.
"Kemarin terakhir saya meng-update ada 37 yang sudah kita amankan terkait kasus penyerangan dan pembunuhan berencana antara John Kei kepada Nus Kei. Ada 5 yang menjadi DPO pada saat itu. Setelah dilakukan pengembangan sampai dengan saat ini ada 39 yang berhasil kita amankan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (29/6/2020).
Yusri menjelaskan, dari total 39 tersangka yang berhasil diamankan itu, dua pelaku lainnya memiliki laporan polisi (LP) yang berbeda. Dia mengatakan dua pelaku dengan inisial M dan TH diamankan polisi atas kepemilikan senjata api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, berdasarkan hasil keterangan saksi-saksi dan tersangka, dua tersangka tersebut tidak terlibat dalam aksi penyerangan yang dilakukan oleh kelompok John Kei kepada Nus Kei.
"Sampai dengan saat ini ada 39 yang kita amankan, tetapi dua ini LP-nya terpisah. Pertama, ada inisial M yang pada saat itu ada informasi hasil pemeriksaan saksi-saksi yang ada. Ada saudara JR yang ikut dalam penyerangan tersebut. Tapi pada saat dikonfrontir, JR ternyata tidak ikut. Tapi, pada saat penggeledahan di rumah JR ada senjata api merek Bareta di rumah JR," jelas Yusri.
Namun, kepada polisi, JR mengatakan senjata api yang ditemukan di kediamannya merupakan milik adiknya, tersangka M.
Tonton video 'Takut Jadi Buron, Anak Buah John Kei Telepon Polisi Minta Dijemput':
"Berdasarkan keterangannya JR, itu senjata api milik adiknya, si M. Ini kita amankan senjata Bareta dengan 4 peluru satu magazen milik M," imbuh Yusri.
Dari 39 orang ini, 4 orang di antaranya menyerahkan diri ke polisi. Mereka memilih menyerahkan diri karena merasa ketakutan.
"Ada 4 pelaku (DPO) yang datang sendiri menyerahkan diri. Satu inisial T datang ke Polres Depok. Pada saat itu dia resah keluarganya takut jadi korban keterlibatan pada kasus ini lalu kemudian menyerahkan diri ke Polres Depok," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (29/6/2020).
Yusri menjelaskan tersangka T tersebut ikut terlibat dalam kasus penyerangan di daerah Duri Kosambi, Jakarta Barat. Dia mengatakan tersangka T ikut melakukan aksi pembacokan pada korban yang meninggal dunia dan satu korban lainnya yang mengalami luka parah.
DPO berikutnya yang menyerahkan diri ialah tersangka MAN alias A. Yusri menjelaskan tersangka MAN atau A memiliki peran ikut melakukan penembakan di TKP perumahan Green Lake, Cipondoh Tangerang.
"Kedua inisialnya MAN alias A. Ini juga pemilik senjata api yang ada. Dia menyerahkan diri langsung ke Resmob Polda Metro Jaya. Alasannya sama, dia merasa takut jadi buronan dan kemudian datang sendiri ke Resmob Polda. Peran yang bersangkutan ada di dalam satu kendaraan di mobil Cayla," jelas Yusri.
"Pada waktu itu ada 7 kali tembakan, tetapi kita amankan kemarin ada satu senjata yang ditemukan dan yang megang WL. Tapi, saat dilakukan pengembangan lagi ditemukan ternyata yang menyerahkan diri ini MAN alias A, dia ikut di kendaraan tersebut dan melakukan tembakan sehingga di dalam kendaraan itu ada dua senjata api dan saat itu satu terkena supir ojek online," sambungnya.
Polisi mengatakan hingga kini masih menyelidiki uji balistik untuk memastikan asal peluru yang melukai driver ojek online itu, apakah milik dari senjata MAN alias A atau WL.
Lebih lanjut Yusri mengatakan pelaku DPO berikutnya yang kemudian menyerahkan diri ialah PM alias O dan ARK alias G. Keduanya sama-sama terlibat dalam kasus penyerangan di daerah perumahan Green Lake, Cipondoh, Tangerang.
Pelaku PM alias O sebut Yusri, menyerahkan diri di daerah Cikarang. Kepada polisi dia mengaku takut dengan status buronnya dan kemudian menelpon aparat untuk minta dijemput.
"PM alias Oscar, dia juga menyerahkan diri di daerah Cikarang. Dia karena merasa resah, semua takut jadi buronan kemudian dia telpon anggota kepolisian sana untuk menjemput dia. Takut keluarganya menjadi korban sehingga menyerahkan diri melalui telpon dan dijemput petugas saat itu," ungkap Yusri.
Terkait pelaku ARK alias G, Yusri mengatakan yang bersangkutan menyerahkan diri ke Polres Jaktim. Kepada polisi, ARK mengaku menabrak seorang satpam di perumahan Green Lake City, Kota Tangerang.
"Lalu ARK alias G, dia menyerahkan diri di Polres Jaktim. Perannya dia yang menabrak sekuriti dengan kendaraan Innova. Pada saat prarekon ada dua kendaraan. Pertama Fortuner dan di belakangnya Innova. Jadi, Fortuner yang menabrak pagar pada saat keluar tapi yang menabrak sekuriti ini kendaraan Innova. Nama (pelakunya) ARK alias G," pungkas Yusri.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simnjuntak mengatakan total pelaku yang terlihat dalam penyerangan terhadap Nus Kei berjumlah 47 orang, termasuk John Kei.
"Perlu ditambahkan setidaknya ada sekurang-kurangnya ada 47 tersangka yang dilibatkan terkait perencanaan pembunuhan dan permufakatan jahat di dua TKP di kosambi dan perumahan klaster. Ini akan bertambah terus. Namun ada 39 tersangkanya yang sudah kita tahan dan sekurang-kurangnya masih ada 8 DPO lagi yang masih dilakukan pengejaran," tutur Calvijn.
Saat ini polisi masih mengembangkan kasus tersebut. Delapan orang pelaku masih DPO. Delapan orang masih diburu polisi terkait kasus tersebut.