Video yang memperlihatkan sebuah acara dangdutan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, ramai di media sosial. Kepala Kesehatan Kodam (Kakesdam) Jaya Kolonel CKM Donny Guntur menjelaskan duduk perkaranya.
Acara dangdutan itu digelar di halaman Wisma Atlet dekat tower menginap nakes pada Sabtu, 27 Juni 2020, sekira pukul 16.00-18.00 WIB.
Video itu memperlihatkan para tenaga kesehatan dan petugas TNI berjoget sambil diiringi lagu dangdut. Donny mengatakan acara itu merupakan bentuk perpisahan karena ada beberapa pejabat dan petugas kesehatan yang dipindahtugaskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nama acara nggak ada karena hanya pamitan beberapa pejabat yang sudah bertugas sejak awal berdiri RSD dan sekarang mendapat jabatan baru atau mutasi jabatan," kata Donny saat dikonfirmasi, Senin (29/6/2020).
"Beberapa pejabat dan petugas medis telah mendapat perintah untuk melaksanakan tugas di tempat yang baru, sehingga beliau pamit dengan rekan-rekannya yang masih bertugas di RSD Wisma Atlet," sambungnya.
Donny memastikan acara itu merupakan acara internal dalam lingkungan Wisma Atlet, meliputi nakes, TNI, hingga Polri. Protokol kesehatan pun tetap terjaga.
"Ketentuan pembatasan telah kita laksanakan bahwa yang bisa hadir dalam acara tersebut adalah hanya petugas kesehatan, dan kehadirannya pun diatur secara bergantian. Selain petugas kesehatan, tidak ada orang lain yang diizinkan masuk. Acara itu juga hanya dilaksanakan sebentar. Intinya adalah pamitan beberapa pejabat dan petugas, lalu ada sedikit hiburan musik yang kemudian langsung diakhiri," ujar Donny.
Menurut Donny, acara itu tidak berlangsung lama. "Iya memang kan (sudah diatur) jaga jarak cuman akhirnya kita bubarkan kan. pokoknya kalau nggak bisa jaga jarak kita sampaikan untuk segera bubar memang ya bubar, waktunya pendek," kata Donny.
Donny mengatakan bahwa panitia telah mengatur sedemikian rupa agar acara tetap berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan.
Namun, kata Donny, saat itu para nakes sangat antusias ketika mendengarkan musik sehingga kadang mereka terlihat berkerumun dalam acara itu, lupa akan protokol kesehatan karena terlalu asyik.
"Sebenarnya kita sudah ingatkan tapi anak-anak patuh juga sih cuman kadang-kadang ada musik lupa ya musik itu kan, di sini orangnya stresnya tinggi ya, kita kan mencoba anak-anak itu kan berbulan-bulan, satu bulan full di sini nggak keluar dari Wisma Atlet gitu, jadi dengar musik sedikit saja sudah senang itu. Sebenarnya kita nggak mau sampai berlebihan ya, ya memang sudah kita tata kita sampaikan dengan protokol kesehatan," ungkapnya.
Donny menegaskan kerumunan itu hanya sesaat. Mengetahui adanya kerumunan, ia langsung memerintahkan komando lapangan untuk membubarkan acara.
"Telanjur asik tapi tidak terlalu lama, kita kan mengontrol. memang kita kan ada yang ngecek dan kopla (komando lapangan) juga saya perintahkan ini dibubarkan, kan memang acara sudah selesai jadi kita bubarkan cuman telanjur ada (video)," lanjutnya.
"Nama acara nggak ada karena hanya pamitan beberapa pejabat yang sudah bertugas sejak awal berdiri RSD dan sekarang mendapat jabatan baru atau mutasi jabatan," kata Donny.