Pemerintah memperbarui data kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Per 29 Juni, kasus positif Corona menembus angka 55.092, 23.800 pasien sembuh, dan 2.805 meninggal dunia.
"Dari pemeriksaan spesimen yang hari ini kita dapatkan maka kita dapatkan kasus konfirmasi positif 1.082 orang, sehingga total konfirmasi menjadi 55.092 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 dr Achmad Yurianto (Yuri), yang disiarkan di akun YouTube BNPB, Senin (29/6/2020).
Yuri menyebut penambahan pasien sembuh per hari ini sebanyak 864, sehingga total menjadi 23.800 orang telah sembuh dari Corona. Pasien meninggal karena Corona juga bertambah 51 orang, sehingga totalnya menjadi 2.805 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita masih ketat untuk melakukan pemantauan terhadap 41.605 dan pengawasan terhadap PDP 13.335 orang," katanya.
Sementara itu, anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan untuk Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro mengatakan lebih 200 negara saat ini masih dilanda pandemi. Dia mengatakan sejumlah wilayah Indonesia sudah banyak yang menjadi zona hijau, tercatat pada minggu lalu sudah ada 112 kabupaten kota yang tidak ada kasus sama sekali.
"Sedangkan yang sedang berlomba menjadi zona hijau, zona resiko rendah penyebaran Covid-19 atau zona kuning pada tanggal 21 Juni 2020 berjumlah 188 daerah, ini meningkat dari 138 di tanggal 14 Juni 2020. Dengan melihat data-data sampai dengan 21 Juni tentunya kita optimis bahwa langkah-langkah yang dijalankan oleh pemerintah sudah banyak yang tepat dimana daerah zona merah atau dengan resiko tinggi dengan zona orange dengan daerah resiko sedang itu berkurang," katanya.
Berikut ini pernyataan lengkap pemerintah soal update penanganan Corona per 29 Juni:
dr Reisa Broto Asmoro
Selamat sore saudara-saudari. Lebih dari 200 negara saat ini masih dilanda pandemi, termasuk Indonesia. Namun tidak semua wilayah Indonesia mencatatkan kasus positif Covid-19 dan beberapa wilayah bahkan tidak mencatatkan kasus baru lagi atau kasusnya nol selama 1 bulan. Ada wilayah yang kasusnya sembuh 100 persen, oleh karena itu masyarakat di wilayah ini harus dapat melakukan aktivitas dengan aman dan produktif.
Zona hijau di Indonesia makin banyak. Minggu lalu ada 112 kab kota yang masuk kategori hijau. Zona hijau sendiri itu artinya tidak ada kasus sama sekali atau meningkat dari 85 kabupaten kota di tanggal 14 Juni 2020. Sedangkan yang sedang berlomba menjadi zona hijau, zona risiko rendah penyebaran COVID-19 atau zona kuning pada tanggal 21 Juni 2020 berjumlah 188 daerah, ini meningkat dari 138 di tanggal 14 Juni 2020. Dengan melihat data-data sampai dengan 21 Juni tentunya kita optimis bahwa langkah-langkah yang dijalankan oleh pemerintah sudah banyak yang tepat di mana daerah zona merah atau dengan risiko tinggi dengan zona oranye dengan daerah yang risiko sedang itu berkurang.
Saudara-saudari, pandemi sangat komplek dampaknya dan berkepanjangan di kehidupan masyarakat. Namun masyarakat Indonesia juga sudah luar biasa sekali, makin banyak yang beradaptasi dan bisa menjalankan dan tetap produktif dalam menjalankan kehidupannya dan bahkan berhasil menekan angka penularan COVID-19. Kemampuan pimpinan dan juga masyarakat di daerah itu betul-betul menjalankan protokol kesehatan dengan cara gotong royong, yaitu dengan cara konsultasi dan koordinasi dari berbagai pihak yang ada di daerah, misalnya berkonsultasi dengan DPRD, dengan tokoh masyarakat, dengan media. Sehingga semua pihak betul-betul terlibat dalam pengambilan keputusan untuk masing-masing daerahnya.
Kami berharap bahwa bekerja sama dari semua pihak ini akan membawa kondisi yang lebih baik untuk Indonesia secara keseluruhan. Itu tadi sekian dari saya, untuk selanjutnya untuk membacakan kinerja data hari ini bisa dilanjutkan dengan Bapak dr Achmad Yurianto.
dr Achmad Yurianto
Selamat sore saudara-saudara. Hari ini kami akan melakukan beberapa hal terkait dengan update. Pertama adalah data hari ini dan kemudian evaluasi kita dalam seminggu kemarin pada beberapa kelompok data yang secara signifikan bahwa optimisme yang kita bangun bersama-sama menunjukkan ke arah yang lebih baik.
Hari ini memang kita melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 11.783 spesimen, kita memaklumi bahwa di hari Sabtu dan Minggu kemarin ada 46 laboratorium yang tidak beroperasional karena memang libur hari kerja pada kelompok laboratorium itu. Oleh karena itu maka pemeriksaan yang kita lakukan dengan hari ini untuk seluruh spesimen 782.383. Kalau kita mengkaji dari data spesimen saja maka total akumulasi kita kalau dihitung secara keseluruhan, secara nasional maka kita melakukan pemeriksaan sebanyak 2.779 per 1 juta penduduk. Angka ini kalau dilihat secara nasional memang angkanya berada pada kisaran 2 ribu, kalau kita bandingkan dengan Jepang misalnya Jepang melakukan pemeriksaan spesimen 3.484 per 1 juta penduduk.
Oleh karena itu, kalau kita kemudian coba memperinci di dalam beberapa provinsi kita bisa melihat bahwa Sumatera Barat misalnya telah melakukan pemeriksaan sebanyak 7.168 per 1 juta penduduk. Kemudian Sumatera Selatan 2.889 orang per 1 juta penduduk, DKI Jakarta 21.406 per 1 juta penduduk. Ini jauh di atas rata-rata yang di lakukan oleh Jepang. Kemudian Jawa Timur baru melaksanakan 1.428 per 1 juta penduduk, ini artinya memang perlu dilakukan upaya pemeriksaan laboratorium berbasis real time PCR yang lebih masif lagi di Jawa Timur. Kemudian di Bali 7.151 per 1 juta penduduk, Kalimantan Selatan 2.281 per 1 juta penduduk, ini juga harus lebih banyak tingkatkan lagi. Kemudian Sulawesi Selatan 5.021 per 1 juta penduduk, Papua 4.436 per 1 juta penduduk.
Angka-angka ini adalah pedoman kita untuk melaksanakan pemeriksaan yang lebih masif lagi pada daerah-daerah tertentu yang secara data kita lihat kasusnya memang signifikan bertambah dengan baik. Dari pemeriksaan spesimen yang hari ini kita dapatkan maka kita dapatkan kasus konfirmasi positif 1.082 orang, sehingga total konfirmasi menjadi 55.092 orang. Kemudian kalau kita lihat distribusi sebarannya maka Jawa Timur hari ini melaporkan 297 kasus baru, namun juga melaporkan 171 kasus sembuh. Jawa Tengah 198 kasus baru dengan 43 sembuh, Sulawesi Selatan 188 kasus dengan 52 sembuh, DKI Jakarta melaporkan 125 kasus baru dan 254 kasus sembuh, Kalimantan Tengah 47 kasus baru dan 49 sembuh.
Ada 21 provinsi yang hari ini melaporkan kasusnya di bawah 10, dan ada 13 provinsi yang hari ini tidak ada kasus baru bahkan melaporkan kasus sembuh lebih banyak. Ke 13 provinsi yang hari ini melaporkan tidak adanya kasus baru adalah Aceh, Bengkulu, Yogyakarta, Jambi, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, Lampung, Maluku Utara, Sulawesi Barat, NTT dan Gorontalo. Papua hari ini menambahkan 3 kasus baru namun 105 sembuh, Sumatera Selatan 23 kasus baru dan 66 sembuh, Maluku meporkan 15 kasus baru dan 27 sembuh. Bahkan Kepulauan Riau tanpa kasus baru dan 6 sembuh.
Kalau kita kaji terkait dengan data sembuh, maka angka rata-rata dunia kasus sembuh adalah 54,15 persen. Memang angka nasional kita masih di bawahnya yaitu 41,48 persen, namun kalau kita mengacu pada rata-rata dunia maka ada 18 provinsi yang angka sembuhnya di atas rata-rata angka sembuh dunia. Ada 5 provinsi dengan angka kesembuhan di atas 80 persen diantaranya adalah Bangka Belitung, Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Gorontalo. Total sembuh hari ini sebanyak 864, sehingga totalnya menjadi 23.800. Meninggal 51 orang, totalnya 2.805 orang.
Kalau kemudian kita mencoba lebih mendalami tentang CFR kasus angka persentase meninggal dari kasus penyakit ini, kalau kita lihat angka dunia adalah 5,01 persen. Angka nasional kita ada di 5,15 persen, ini lebih rendah dibanding dengan Jepang yang angkanya 5,33 persen. Bahkan 23 provinsi angka kematiannya di bawah angka rata-rata dunia yaitu 5,01 persen. Ini yang kemudian kita yakini bahwa optimisme kita kesembuhan pasien Covid-19 ini semakin baik. 448 kabupaten kota di 34 provinsi telah terdampak Covid-19 dan kita masih ketat untuk melakukan pemantauan terhadap 41.605 dan pengawasan terhadap PDP 13.335 orang.
Saudara-saudara sekalian kerja keras kita, kerja bersama kita semakin hari hari semakin menunjukkan hasil yang baik. Beberapa angka yang kami sebutkan di atas adalah indikator dari keberhasilan itu, namun kita tetap harus meyakini bahwa wabah Covid-19 ini masih ada, masih mungkin terjadi. Oleh karena itu mari bersama-sama protokol kesehatan tetap kita jalankan sebaik-baiknya diantaranya menjaga jarak ini menjadi kunci, kemudian menggunakan masker dan rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Cara ini adalah cara yang paling baik untuk kita bisa memberikan jaminan bahwa kita aman dari kemungkinan tertular. Rasa aman ini yang dibutuhkan agar kita bisa produktif kembali dan kemudian bisa menjalankan tugas kita kembali dan kemudian kita tidak terpuruk dalam kesulitan dan berkepanjangan.
Saudara-saudara, ini yang menjadi perhatian kita pada hari-hari kerja ini perhatikan betul bahwa protokol kesehatan menjadi potensi untuk tidak bisa dilaksanakan dengan baik manakala di perkantoran tidak dijaga jarak ruang kerja 1 dengan yang lain. Kemudian di saat jam makan siang, makan siang di jam yang sudah kita sepakati bersama kita masih bergerombol, kita masih saja tidak menjaga jarak, kita masih saja tidak menggunakan masker. Maka itu juga memberikan potensi yang besar untuk kemungkinan terjadi penularan juga mematuhi menjaga jarak di transportasi umum ini menjadi penting untuk kita. Oleh karena itu mari komitmen ini tetap kita jaga agar kita bisa secara bersama-sama mengendalikan Covid-19 ini. Kita akan mampu melaksanakan ini dan kita bisa menanggulanginya secepat mungkin. Saudara-saudara pastikan bahwa kita bisa melaksanakan dengan baik, terima kasih, selamat sore.