Semangat dalam mempelajari hal-hal baru tidak pernah pudar, bagi seorang ibu yang baru saja melahirkan anak ketiganya di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Syamsiah (33) adalah salah satu pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Kalumpang Kabupaten Mamuju yang baru melahirkan anaknya di sela mengikuti kegiatan diklat P2K2 /FDS PKH secara daring (online) hari ini.
Kegiatan tersebut digelar oleh BBPPKS Makassar yang merupakan pelaksana teknis Badan Pendidikan, Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S). Syamsiah mengungkapkan semangat untuk mengikuti pembelajaran daring (online) itu tidak pernah surut. Ia rela menyempatkan waktu mengikuti diklat walaupun kondisinya yang kurang memungkinkan karena masih berada di rumah sakit bersalin sembari menjaga dan mengurus bayinya yang baru saja lahir.
Dirinya pun menyampaikan kepada tim BBPPKS Makassar bahwa kerelaannya membagi waktu tersebut karena ilmu yang didapat pada saat diklat sangat bermanfaat untuk menunjang tugasnya dalam melakukan sosialisasi pertemuan peningkatan kemampuan keluarga kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dampingannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lumayan ilmunya besar sekali, saya fokus sama pembuatan rangkuman dan video. Betul-betul di situ harus belajar, jadi seakan akan ada pengalaman untuk turun ke lapangan untuk sosialisasi," jelas Syamsiah, dalam keterangan tertulis, Jumat (26/6/2020).
Sebagai informasi, Syamsiah sendiri merupakan salah satu pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Kalumpang Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat dan seorang lulusan sarjana muda di bidang kebidanan. Ia aslinya adalah suku Makassar dari Kabupaten Gowa yang hijrah ke Kabupaten Mamuju pada bulan September 2019. Ia pun menceritakan alasannya berpindah tempat tinggal karena mengikuti suami yang bertugas sebagai TNI di Kodim Mamuju.
"Suami saya pak anggota TNI yang bertugas di Kodim Mamuju. Bulan September kemarin dipindahkan ke Mamuju, jadi kita semua berdomisili Mamuju," ungkapnya.
Syamsiah juga menjelaskan bahwa dirinya sudah mengikuti perekrutan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) sejak akhir tahun 2019. Syamsiah mengikuti program tersebut karena motivasi dari tugas Pelaksana Program Keluarga Harapan (PPKH) sama dengan gaya hidup dirinya yang senang bersosialisasi dengan masyarakat. Sehingga hal tersebut membuatnya memutuskan menjadi seorang pendamping PKH.
"Kalau dari saya pribadi, saya lebih suka turun ke masyarakat sosialisasi, bercerita-cerita, tukar pendapat, dan lain lain. Dan itu juga bisa dilakukan sebagai petugas PKH. Akhir tahun kemarin ikut pendaftaran pendamping PKH dan Alhamdulillah lulus," pungkas Syamsiah.
(mul/mpr)