Polres Metro Jakarta Utara masih menyelidiki kasus peluru nyasar ke badan bocah IA (11) di Pademangan, Jakarta Utara. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan terkait kejadian itu.
"Kami sudah memeriksa dari beberapa saksi-saksi dan saat ini kalau nggak salah ada 10 orang saksi dimintai keterangan," kata Kapolres Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto kepada wartawan di kantornya, Jl Yos Sudarso, Jakarta Utara, Jumat (26/7/2020).
Dari 10 saksi yang telah diperiksa itu, kata Budhi, tidak ada yang mendengar adanya bunyi letusan atau tembakan. Sementara polisi juga tengah menunggu hasil uji balistik peluru yang bersarang di punggung korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai saat ini kami belum menerima uji balistik dari labfor," katanya.
Lebih lanjut, saat ditanya terkait harapan keluarga korban yang meminta tanggung jawab terkait insiden itu, Budhi mengatakan pihaknya masih menelusuri sumber senjata api yang digunakan.
"Karena, kita tahu bahwa yang memiliki senjata tidak hanya TNI-Polri juga mungkin ada masyarakat lain yang memang diberikan izin khusus oleh Polri untuk memiliki senjata," tuturnya.
Budhi menambahkan hasil uji balistik akan menjawab soal jenis senjata api yang digunakan.
"Atau nanti juga dari hasil balistik bakal ketahuan apa itu dari senjata resmi atau rakitan. Kalau senjata rakitan kan berarti dari orang yang ilegal. Nanti kita lihat," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang bocah terkena peluru nyasar saat sedang bermain bersama teman-temannya di Pademangan, Jakarta Utara, pada Selasa (16/6) sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, korban sedang bermain dengan teman seusianya di pinggir Kali Ciliwung.
Saat korban duduk-duduk di samping musala, tiba-tiba ia merasakan punggungnya seperti ditepuk. Teman-teman korban sempat bergurau bahwa korban 'ditepuk setan'.
Setelah kejadian itu, korban kemudian pulang dan menceritakan peristiwa tersebut kepada orang tuanya. Saat dicek, ternyata di punggung korban terdapat lubang dan mengeluarkan darah.
Korban kemudian dibawa ke rumah sakit pada Rabu (17/6) siang. Korban sempat dirontgen dan akhirnya diketahui bahwa memang ada peluru bersarang di punggungnya.
Selanjutnya korban dirujuk ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Korban kemudian dioperasi dan proyektil yang bersarang diangkat.