Alasan Ortu Protes dan Teriak 'Bohong' Saat Jumpa Pers PPDB Disdik DKI

Alasan Ortu Protes dan Teriak 'Bohong' Saat Jumpa Pers PPDB Disdik DKI

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Jumat, 26 Jun 2020 11:19 WIB
Orang tua yang protes saat jumpa pers Disdik DKI tentang PPDB (Rahel/detikcom)
Orang tua yang protes saat jumpa pers Disdik DKI tentang PPDB (Rahel/detikcom)
Jakarta -

Salah satu orang tua murid marah saat konferensi pers tentang penerimaan peserta didik baru (PPDB) DKI Jakarta. Dia pun meminta maaf atas tindakannya tersebut.

Orang tua tersebut bernama Hotmar Sinaga. Dia merasa tidak tahan saat mendengar Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana mengatakan 'jarak' sebagai syarat seleksi di zonasi PPDB afirmasi. Sedangkan, menurutnya, dari kejadian di lapangan, seleksi menggunakan 'usia' anak dari tertua ke termuda.

"Jadi begini, nama saya Hotmar Sinaga. Saya tadi waktu spontan teriak yang membuat saya tidak tahan ketika saya dengar seleksinya jarak, sementara riilnya itu usia. Itu yang membuat saya tidak tahan," kata Hotmar di kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jalan Gatot Subroto, Jaksel, Jumat (26/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hotmar pun mengaku emosional. Dia meminta maaf karena telah membuat kegaduhan di lokasi.

"Saya mohon maaf kalau membuat situasi jadi seperti gaduh. Saya emosi saya akui. Saya mohon maaf. Ya saya sangat sadar kalau dari sisi etika itu tidak baik. Tapi itu tahu saya merasa itulah kesempatan saya untuk ngomong. Jadi mohon maaf," ujar Hotmar.

ADVERTISEMENT

Hal yang membuatnya emosional, kata Hotmar, adalah saat Nahdiana mengatakan adanya seleksi 'jarak'. Sementara itu, menurut Hotmar, kenyataan di lapangan hanya seleksi 'usia'.

"Itu masalahnya yang bikin saya emosi. Saya mendengar kata jarak padahal riilnya itu hanya bukan jarak, tapi hanya usia," tegas Hotmar.

Lebih lanjut dia mengatakan anaknya saat ini berusia 14 tahun 7 bulan. Anaknya itu mendaftar ke sekolah yang berjarak 600 meter dari rumahnya.

"(Jarak rumah ke sekolah) 600 meter. Jalan kaki lewat gang lagi. Nggak perlu diantar," ucap Hotmar.

Namun, dia mengungkapkan usia anaknya itu dianggap muda sehingga sulit bersaing dengan anak usia tua di PPDB 2020. Hal ini pun menjadi persoalan yang membuatnya emosional.

"Usia itu. Anak saya muda. Hanya itu masalah saya," tutur Hotmar.

Orang Tua Siswa Ngamuk-ngamuk ke Kadis DKI soal PPDB:

(imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads