Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menggelar konferensi pers terkait penerimaan peserta didik baru (PPDB) Jakarta. Dalam konferensi itu, salah satu orang tua menyerukan protes di lokasi.
Awalnya Nahdiana memaparkan panjang-lebar soal PPDB DKI hingga kondisi terkini tentang pendaftaran jalur zonasi yang sudah dibuka. Dia lalu mengatakan siswa yang tidak masuk jalur afirmasi masih dapat melalui jalur prestasi. Dia menjelaskan sistem zonasi menggunakan ukuran jarak lokasi.
"Zonasi sistemnya tadi dengan menggunakan jarak antara kelurahan," ujar Nahdiana di kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Jumat (26/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendadak, ada seseorang yang berteriak di tengah jumpa pers. Dia mengaku sebagai orang tua siswa.
Dia menyebut Nahdiana telah membohongi orang tua murid terkait persyaratan usia di jalur zonasi. Menurutnya, seleksi di jalur zonasi dan afirmasi hanya berdasarkan usia, bukan jarak.
"Bu. Ini bohong, Bu. Jarak tidak diperhitungkan. Saya orang tua murid. Ibu berulang-ulang bohong. Seleksi hanya usia. Ini Indonesia dibohongi," kata pria itu.
"Saya berani ditahan, saya orang tua. Dibohongi. Nggak. Bohong. Tidak ada jarak di afirmasi. Yang jadi seleksi hanya usia," teriak orang tua tersebut.
Dia berkali-kali meneriakkan kata 'bohong' di depan jajaran Dinas Pendidikan DKI. Usai menyerukan aspirasinya saat jumpa pers, pria tersebut dibawa ke ruang khusus. Nahdiana pun kembali melanjutkan kegiatan konferensi pers.
(imk/imk)