Pemalsu Sertifikat Pelaut Retas Website, Ini Penjelasan Kemenhub

Pemalsu Sertifikat Pelaut Retas Website, Ini Penjelasan Kemenhub

Matius Alfons - detikNews
Kamis, 25 Jun 2020 17:40 WIB
Pemalsu Sertifikat Pelaut Retas Website, Ini Penjelasan Kemenhub
Foto: Matius Alfons/detikcom
Jakarta -

Polda Metro Jaya menangkap 11 orang terkait pemalsuan sertifikat keterampilan pelaut. Dalam aksinya, para pelaku meretas website Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Terkait hal ini, Kemenhub mengakui adanya kelemahan pada sistem IT.

"Tadi disampaikan sistem IT kita sudah kita upgrade selalu, security code kita upgrade selalu harapannya cukup proteksi, tapi nyatanya masih mudah dibobol," kata Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Agus H Purnomo dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Kamis (25/6/2020).

Agus menyampaikan pihaknya akan meningkatkan sistem keamanan IT Kemenhub. Dia berharap tidak ada lagi pemalsuan sertifikat ABK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain dengan cara automatic IT, untuk periode sistem baru siap kami double check semi-manual, karena sertifikat dari lembaga pendidikan," ucapnya.

Selain itu, Agus memastikan akan bekerja sama dengan Badan Sandi Negara khusus siber untuk membantu amankan website Kemenhub.

ADVERTISEMENT

"Kami kerja sama dengan Badan Sandi Siber Negara biar ke depan proteksi sudah lebih bagus walau kita sudah upgrading, tapi faktanya demikian," ujarnya.

Seperti diketahui, Polda Metro Jaya menangkap 11 orang terkait pemalsuan sertifikat ABK dengan modus hacking website Kemenhub dan sertifikat asli. Saat ini para pelaku telah ditahan di Polda Metro Jaya.

"Iya terkait penangkapan sindikat pemalsuan sertifikat keterampilan pelaut dengan lakukan ilegal akses atau hacking pada website Kemenhub RI," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana di Polda Metro Jaya, Kamis (25/6/2020).

Sebelas tersangka yang ditangkap adalah DT, JM, IN, GJ, SH, SO, IK, RE, SNO, RA, dan RI. Kejahatan ini diotaki oleh DT, sementara RI dan RR merupakan hacker dan tenaga honorer Kemenhub.

Nana mengatakan para pelaku sudah 3 tahun beroperasi. Mereka meretas data nomor sertifikat yang terintegrasi secara online, lalu bekerja sama dengan tenaga honorer untuk mendapatkan blangko asli cetakan Peruri.

Sertifikat palsu ini dijual dengan harga variatif sesuai dengan tingkatan, dari Rp 700 ribu hingga Rp 20 juta. Seluruhnya mendapatkan sertifikat dengan blangko asli Kemenhub dan data yang teregistrasi di website Kemenhub.

Halaman 2 dari 2
(maa/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads