Pihak manajemen perusahaan mengungkap tenaga kerja asing (TKA) asal China akan bekerja selama 6 bulan. Para TKA itu akan bekerja sebagai tenaga ahli dalam penyelesaian pembangunan pengolahan dan pemurnian bijih tambang atau smelter di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Mereka adalah tenaga ahli yang dari pihak kontraktor untuk penyelesaian pembangunan smelter kita yang ada di VDNI dan OSS. Kalau melihat perkembangan yang ada kita saat ini tengah membangun 33 tungku yang ada di OSS dan ada penyempurnaan pembangunan di virtu," kata External Affairs Manager PT VDNI dan PT OSS, Indrayanto Kamis (25/6/2020).
Ia pun menuturkan secara keseluruhan TKA yang akan dipekerjakan yakni 500 TKA dan akan datang bertahap. Indrayanto mengatakan TKA itu akan bekerja selama 6 bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebetulan yang datang kemarin sesuai dengan dokumen yang ada pada kita, imigrasi dan tenaga kerja mereka pemasangan selama 6 bulan," ujarnya.
Meskipun sudah ada kejelasan waktu untuk masa kerja bagi TKA tersebut, tidak menutup kemungkinan akan ada perpanjangan waktu kerja.
"Kemudian mereka kembali ke Tiongkok kemudian belakangan kalau tenaga mereka belum selesai mungkin ada beberapa perpanjangan, satu kali perpanjangan," jelasnya.
Diketahui, tenaga kerja asing (TKA) China gelombang pertama tiba di Bandara Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Selasa (23/6) malam. Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Saleh melakukan pengecekan terhadap visa masing-masing TKA.
"Kami sudah melihat, 156 (152 TKA dan 4 tim medis asal Indonesia) ini kami mengambil sampling secara acak dan diperlihatkan visanya kepada kami. Memang visa yang digunakan itu visa 312 atau visa tenaga kerja," kata Abdurrahman Saleh di Bandara Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (23/6).