Gubernur Gorontalo Rusli Habibie memperkenalkan produk hand sanitizer buatan masyarakat Gorontalo bernama 'Sofi'. Produk ini mengandung alkohol yang didapat dari sitaan minuman keras (miras) khas Sulawesi Utara bernama Cap Tikus.
"Saya perkenalkan dulu buah tangan masyarakat Gorontalo hand sanitizer bernama hand sanitizer Sofi. Ini produksi Gorontalo. Asli. Di mana kita begitu sulitnya mendapatkan bahan baku alkohol alhamdulillah kita membawa rezeki," kata Rusli ketika siaran langsung di YouTube BNPB Indonesia pada Rabu (24/6/2020).
"Karena selama ini ada minuman khas daerah tetangga kita Sulawesi Utara Cap Tikus dari pohon enau diubah menjadi Cap Tikus dan minuman itu memproduksi begitu banyak," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ide membuat hand sanitizer ini muncul ketika Rusli diundang dalam acara pemusnahan 40 ton miras Cap Tikus bersama Kapolda Gorontalo Irjen M Adnas dan Dandim Gorontalo Letkol Inf Allan Surya Lesmana. Saat itu, ia merasa sayang melihat miras-miras tersebut dimusnahkan begitu saja.
"Ketika saya diundang oleh pak Kapolda dan Dandim untuk memusnahkan kurang lebih 40 ton cap tikus yang ditangkap barang bukti dan sayang kalau dibuang-buang," ungkapnya.
Akhirnya, Rusli pun berkoordinasi dengan pemerintah Sulawesi Utara, sebagai daerah asal miras tersebut, untuk memproduksi hand sanitizer berbahan baku miras. Selain untuk penanganan COVID-19, hal ini bertujuan menghindarkan masyarakat dari minuman miras.
"Sehingga saya langsung telepon kawan saya Gubernur Sulawesi Utara bagaimana kalau kita kerja sama, petani anda tidak rugi, saya tidak rugi masyarakat minum miras, kita ubah jadi hand sanitizer yang berkualitas. Segera setelah setuju, segera kita bikin MoU agar Cap Tikus itu tidak kucing-kucingan dengan petugas dan masyarakat tapi kita gunakan sebagai hand sanitizer," jelasnya.
Akhirnya, hand sanitizer dengan kadar alkohol 70 persen berhasil diproduksi oleh Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi). Selain dibagikan kepada masyarakat Gorontalo, ke depan hand sanitizer Sofi akan didistribusikan ke luar daerah.
"Akhirnya dengan adanya COVID-19 ini kita coba ubah jadi hand sanitizer dan hasilnya bagus bisa mencapai 70 persen. Dan ini kita bagi bagikan kepada masyarakat, diproduksi oleh Hipmi anak-anak muda menjadi andalan kita," kata Rusli.