Sejarah Kerajaan Sriwijaya, Penguasa Maritim Asia Tenggara Abad ke-7

Sejarah Kerajaan Sriwijaya, Penguasa Maritim Asia Tenggara Abad ke-7

Pasti Liberti Mappapa - detikNews
Rabu, 24 Jun 2020 11:07 WIB
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya (Raja Adil Siregar/detikcom)
Foto: Peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya (Raja Adil Siregar/detikcom)
Jakarta -

Kerajaan Sriwijaya sempat menjadi salah satu yang terbesar di Nusantara. Tepatnya berdiri pada sekitar abad ke-7 Masehi di tepian Sungai Musi, di daerah Palembang, Sumatera Selatan.

Seperti apa sejarah berdirinya kerajaan yang wilayah kekuasaannya meliputi daerah Sumatera Selatan, Pulau Bangka, Lampung, dan Jambi itu?

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional yang diterbitkan dalam bentuk buku pengayaan berjudul Rumah Peradaban Sriwijaya di Muarajambi : Persinggahan Terakhir, Kerajaan Sriwijaya lahir pada abad ke-7 Masehi. Pendirinya disebut bernama Dapuntahyang Sri Jayanasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keterangan ini tertulis pada salah satu prasasti yang ditemukan di Kota Kapur, Mendo Barat, Bangka. Prasasti yang disebut Prasasti Kota Kapur ini menyatakan institusi kekuasaan tersebut bernama Kadatuan Sriwijaya.

Kadatuan Sriwijaya diduga kuat berpusat di tepian Sungai Musi, di daerah Palembang, Sumatera Selatan. Alasannya, enam dari 12 prasastinya, bahkan yang tertua, ditemukan di daerah Palembang, yaitu Prasasti Kedukan Bukit (682 Masehi), Talang Tuo (684 Masehi), serta prasasti Telaga Batu, Boom Baru, Kambang Unglen 1, dan Kambang Unglen 2.

ADVERTISEMENT

Wilayah kekuasaan Kadatuan Sriwijaya meliputi daerah Sumatera Selatan, Pulau Bangka, Lampung, dan Jambi. Sementara kiprahnya, dikenal sampai ke wilayah Semenanjung Malaya dan India Timur

Arkeolog Prancis George Coedes menyebut pada tahun 683-686 nama Sriwijaya muncul dalam tiga prasasti berbahasa Melayu Kuno. Prasasti Kedukan Bukit, Karang Brahi di daerah pedalaman Jambi, dan Kota Kapur.

"Sriwijaya tampil sebagai suatu negara yang menguasai daerah asal prasasti-prasasti tersebut," tulis Coedes pada artikelnya yang dituliskan pada diterjemahkan dalam buku kompilasi Kedatuan Sriwijaya, Penelitian Tentang Sriwijaya.

Kerajaan Sriwijaya menguasai maritim dan perdagangan di kawasan Asia Tenggara. Nia Kurnia Sholihat Irfan dalam bukunya Kerajaan Sriwijaya : Pusat Pemerintahan dan Perkembangannya menyebut sumber-sumber China mencatat kapal Sriwijaya memiliki panjang sampai 60 meter dan mampu memuat penumpang sampai 1000 orang.

Namun masa jaya Sriwijaya mulai meredup dimulai pada awal abad ke-11 Masehi. Penyebabnya karena adanya serangan dari Kerajaan Cola di India Selatan yang ingin mengambil alih kendali perdagangan di Selat Malaka.

Prasasti Rajaraja I yang memiliki tahun 1030/31 Masehi dari Tanjore menceritakan kisah tentang penaklukan Cola atas Sriwijaya dan kerajaan-kerajaan lain di sekitar Selat Malaka. Saat itu pemimpin Sriwijaya Sangramawijayottungawarman ditawan. Nama Kerajaan Sriwijaya perlahan tak terdengar lagi.

Halaman 2 dari 2
(pal/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads