Polisi Dalami soal Kain Kafan-Bunga Kantil Diduga Milik Ayah Bunuh Anak Tiri

Polisi Dalami soal Kain Kafan-Bunga Kantil Diduga Milik Ayah Bunuh Anak Tiri

Datuk Haris Molana - detikNews
Selasa, 23 Jun 2020 15:30 WIB
R (30) terduga pelaku pembunuhan 2 anak di Medan (Datuk Haris-detikcom)
R (30) terduga pelaku pembunuhan 2 anak di Medan. (Datuk Haris/detikcom)
Medan -

Keluarga dari dua bocah korban pembunuhan sadis oleh ayah tiri mereka, Rahmadsyah (30), mengungkap temuan kain kafan dan bunga kantil diduga milik Rahmadsyah. Polisi pun menyatakan bakal mendalami informasi tersebut.

Temuan soal kain kafan hingga bunga kantil itu diungkap oleh tante kedua korban, Dian. Dia mengatakan benda tersebut ditemukan saat Rahmadsyah dan keluarganya pindah rumah.

"Dulu mereka kan sempat lah dari Deli Tua, orang tua saya menampung, maksudnya udahlah tinggal aja bersama. Habis itu entah kenapa kan, kami ada cekcok juga, saya sama kakak. Masalah keluargalah. Akhirnya mereka pindah ke belakang, Global, sekolah itu. Kemudian, saya sama kakak saya satu lagi, merapikan, karena mereka sudah pindah. Kita rapikan lah rumah kita sendiri. Gitu ya bermaksud, eh rupanya kakak saya menemuin tas yang nggak pernah ada di rumah. Tas itu nggak pernah ada di rumah dan nggak pernah nampak. Ya kita terkejut, kita penasaran, isi di dalamnya itu kan. Pas dibuka ada nemu kain kafan, pasir, bunga kantil," ujar Dian, Selasa (23/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut peristiwa itu terjadi sekitar bulan Mei 2020 atau sebelum Rahmadsyah melakukan aksi sadis terhadap dua anak tirinya. Benda-benda tersebut dibalut plastik. Karena takut, katanya, benda-benda itu dibakar.

"Teman saya tanya saya. 'Dek, tadi sore kalian ada bakar apa?' Saya pun pikir, bakar apa ya. Pikir-pikir gitu. Pas ingat, 'Oh iya ada. Tadi sore bapak bakar barang nemu yang kain kafan itu semua dibakar kan'. 'Coba mana barangnya, coba kita lihat dulu' katanya. Itulah kemudian dilihat," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Pas dia lihat. Dia ngomong, dia bilang 'Ih, astagfirullah'. Dia bilang, 'ini dia melihara begu'," ucapnya.

Dian menyebut temannya itu menyarankan agar dirinya menjemput dua bocah yang belakangan menjadi korban pembunuhan dari rumah baru tempat Rahmadsyah menetap bersama istri dan dua anak tersebut. Sejak saat itu, kedua bocah tersebut tinggal bersama neneknya.

"Langsung kami jemput. Itulah mereka tinggal sama keluarga saya," tuturnya.

Kanit Reskrim Polsek Medan Kota Iptu Ainul Yaqin mengatakan pihaknya bakal mendalami soal informasi tersebut. Dia mengatakan belum ada dugaan kalau Rahmadsyah mendalami ilmu hitam terkait kasus ini.

"Belum ada mengarah ke sana. Ini masih kita dalami," ucap Yaqin saat ditanya soal dugaan Rahmadsyah mendalami ilmu hitam karena adanya temuan kain kafan-bunga kantil tersebut.

Dia mengatakan Rahmadsyah belum ada menjelaskan soal benda-benda yang diduga miliknya tersebut. Saat ini polisi masih terus melakukan pemeriksaan terkait kasus ini.

"Waktu diperiksa belom ada menyebutkan. Makanya, masih kita dalami," ucapnya.

Sebelumnya, warga di Jalan Brigjen Katamso, Medan, dibuat geger dengan penemuan dua mayat bocah di area dekat salah satu sekolah pada Minggu (21/6). Setelah diselidiki, kedua bocah tersebut tewas karena dibunuh ayah tirinya.

Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko menyebut kedua bocah tersebut diduga dibunuh ayah tirinya yang bernama Rahmadsyah (30). Mendapat informasi, polisi melakukan pencarian hingga akhirnya menangkap pria tersebut di daerah Deli Tua.

"Diduga dibunuh ayah tirinya," kata Kombes Riko Sunarko.

Rahmadsyah juga telah ditangkap. Dia diduga membunuh kedua anak tirinya karena anak-anak tersebut menyebut dirinya pelit hingga mengatakan bakal meminta ibu mereka mencari ayah baru.

Halaman 2 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads