Polisi sedang berkoordinasi dengan saksi ahli di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait penyidikan kasus pernikahan wanita dengan wanita di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel). Polisi masih terus mendalami dugaan pemalsuan dokumen di kasus ini.
"Untuk sementara kami lagi koordinasi saksi ahli dari Kementerian Dalam Negeri. Koordinasi terkait administrasi kependudukannya," ujar Kasat Reskrim Polres Soppeng AKP Amri saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (23/6/2020).
Amri mengatakan keterangan saksi ahli itu diperlukan untuk menjelaskan sisi materiil atau isi sebuah dokumen yang diduga dipalsukan, yakni biodata kependudukan milik mempelai pria yang ternyata wanita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam pidana materiil, itu diwajibkan harus ahli yang menjelaskan itu. Karena pidananya sangat materiil sekali, sehingga ahli sangat kita butuhkan," terang Amri.
Amri menyebut biodata kependudukan yang diduga dipalsukan itu bersifat formil. Sementara itu, kepastian palsu atau tidaknya dokumen tersebut dapat dilihat dari isi dokumen alias materilnya.
"Kalau administrasi ada atau tidak adanya, itu formil dia. Tetapi kalau isi dokumen itu, terus harus diuji bahwa dengan kalimatnya seperti ini, berarti ada pemalsuan, kalimatnya begini, berarti ada penyalahgunaan," terang Amri.
"Jadi ini yang diuji di sini adalah isi dokumen kependudukannya," sambung Amri.
Selain berkoordinasi dengan saksi ahli, penyidik telah memeriksa kembali 14 orang saksi di tahap penyelidikan.
"Jadi total 15 orang saja, 14 saksi yang kemarin, ditambah satu dengan saksi ahli," pungkas Amri.
Sebelumnya diberitakan, pernikahan sesama perempuan terjadi di Soppeng, pada Kamis (11/6). Desas-desus masyarakat soal pernikahan sesama jenis ini lalu terendus Bhabinkamtibmas setempat.
Karena desas-desus pernikahan sesama wanita ini mulai ramai, lanjut Amri, Bhabinkamtibmas lantas melapor ke Kapolsek yang kemudian langsung berkoordinasi ke dirinya. Amri pun meminta kedua mempelai diamankan ke Polsek untuk mencegah amukan warga atau keluarga mempelai wanita. Saat diperiksa lebih lanjut, barulah kedua mempelai mengakui secara terbuka bila mereka sama-sama perempuan.
(nvl/nvl)