Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu menjelaskan soal acara wawancara dengan Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono yang membawa-bawa isu 'PKI dimainkan kadrun'. FSP BUMN membela dan menyatakan Poyuono tak membawa nama Partai Gerindra saat menyatakan 'PKI dimainkan kadrun'.
"Saya bilang ke Pak Arief, tidak perlu menghadap majelis partai, tidak ada urusan dengan Gerindra. Pak Arief memberikan pendapatnya bukan sebagai Wakil Ketua Umum Gerindra, tapi sebagai Ketua Federasi Serikat Pekerja. Orang dalam Gerindra sendiri yang justru bikin gara-gara," kata Wakil Ketua Umum FSP BUMN Bersatu, Ferdinand Situmorang, kepada wartawan, Selasa (23/6/2020).
FSP BUMN meminta Gerindra tak menyudutkan Poyuono terkait isu 'PKI dimainkan kadrun'. Jika Poyuono kemudian dihukum oleh Gerindra, FSP BUMN akan menarik dukungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ada pihak tertentu di dalam Partai Gerindra yang ingin memojokkan dan menghukum Pak Arief, kami dari Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, kami akan menarik dukungan dan gerbong buruh yang mendukung Partai Gerindra akan meninggalkan Gerindra," ucap Ferdinand.
Lebih lanjut, FSP BUMN 'mengancam' Gerindra jika perolehan suaranya di Pemilu 2024 tak ingin runtuh. Syaratnya, tidak menjatuhkan Poyuono dari Partai Gerindra.
"Gerindra akan rontok di Pemilu 2024, jangan coba-coba menjatuhkan Pak Arief di Gerindra. Dia berjasa ikut membesarkan Partai Gerindra dengan membawa gerbong buruh untuk mendukung Gerindra," ucap Ferdinand.