Pemda Diminta Waspadai Peningkatan Sebaran COVID-19

Pemda Diminta Waspadai Peningkatan Sebaran COVID-19

Nurcholis Maarif - detikNews
Selasa, 23 Jun 2020 10:35 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat
Foto: Istimewa
Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat meminta seluruh pemerintah daerah (pemda) mewaspadai ancaman peningkatan penyebaran virus di wilayahnya masing-masing. Ia mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengungkapkan saat ini pandemi virus Corona berada dalam fase baru dan berbahaya.

Tercatat penambahan kasus positif COVID-19 mencapai 150 ribu kasus per hari di dunia, yang mayoritas berasal dari Amerika, Asia Selatan, dan Timur Tengah.

"Perlu kewaspadaan yang tinggi bagi setiap pemerintah daerah dan masyarakat menyikapi perkembangan penyebaran COVID-19 yang semakin cepat," kata Rerie, sapaan akrabnya, dalam keterangannya, Selasa (23/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata Rerie, apalagi berdasarkan sejumlah prediksi para pakar beberapa waktu lalu, pada bulan Juni-Juli akan memasuki puncak penyebaran COVID-19 di Tanah Air.

Namun, kata Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI ini mengatakan, saat ini justru sejumlah daerah mulai melonggarkan pembatasan kegiatan di sejumlah sektor. Pergerakan orang di sejumlah daerah pun meningkat untuk bersiap menyambut kenormalan baru. Kegiatan di pasar tradisional, mal, stasiun kereta, transportasi umum, dan area publik pun menggeliat.

ADVERTISEMENT

Akibatnya sejumlah klaster baru penyebaran COVID-19 pun bermunculan, seperti klaster pasar, klaster tempat ibadah, klaster rumah sakit, dan masih banyak klaster penyebaran di sarana publik dan pemukiman penduduk.

"Secara nasional kurva penyebaran COVID-19 di Tanah Air memang masih terus meningkat, belum mendatar, apalagi turun. Jadi baik pemerintah maupun masyarakat jangan menuju kenormalan baru yang kebablasan, sampai melupakan ancaman," ujar Rerie.

Ia mengutip berdasarkan data yang diumumkan Gugus Tugas Penananganan dan Pengendalian COVID-19, secara nasional terus terjadi penambahan kasus positif COVID-19 di Tanah Air. Pada empat hari terakhir, sejak 18 Juni-21 Juni 2020, tercatat penambahan berturut-turut 1.331 kasus, 1.041 kasus, 1.226 kasus, dan 862 kasus positif COVID-19.

Mengutip pendapat kalangan pakar, menurut Rerie, penambahan positif COVID-19 itu terjadi antara lain karena sejumlah daerah melonggarkan PSBB, masyarakat abai terhadap protokol kesehatan, dan agresivitas test swab yang meningkat pesat.

Contoh paling baru, menurut Rerie, adalah dibukanya kembali kawasan car free day di DKI Jakarta hari Minggu (21/6/2020). Semula dijanjikan akan diterapkan protokol kesehatan secara ketat, pada kenyataannya sulit untuk direalisasikan. Kerumunan orang tak terhindarkan, padahal berdasarkan rapid test acak saat itu ditemukan dua orang yang reaktif.

Hal yang sama juga terjadi di banyak pasar tradisional di Tanah Air. Sejumlah pedagang pasar dan pengunjung diketahui positif COVID-19, akhirnya pasar pun ditutup sementara.

Kenormalan baru, jelas Rerie, adalah pola hidup yang benar-benar baru dengan segala macam aturan kesehatan yang harus diterapkan, bukan kembali hidup seperti dulu.

"Disiplin, tertib, menjaga kebersihan dan kesehatan, adalah budaya baru yang wajib dijalankan setiap pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan warga masyarakat di masa pandemi COVID-19 ini," pungkasnya.

(prf/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads