Menlu Retno Marsudi merinci data terbaru jumlah WNI anggota jemaah tablig di luar negeri. Saat ini total ada seribu lebih WNI jemaah tablig di luar negeri, dengan yang paling banyak berada di India.
"Yang masih menjadi PR saat ini adalah WNI jemaah tablig di India. Jumlah jemaah tablig Indonesia di India adalah 751 yang tersebar di 12 negara bagian," ungkap Retno dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR yang disiarkan langsung di akun Facebook Komisi I DPR RI, Senin (22/6/2020).
Retno memastikan pihaknya terus menjalin komunikasi dalam upaya pemulangan jemaah tablig yang tersebar di sejumlah negara itu. Kemlu pun juga bekerja sama dengan jemaah tablig yang sudah berhasil kembali ke Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Direktur PWNI Kemlu telah melakukan pertemuan di markas jemaah tablig di Kebon Jeruk dan melakukan komunikasi virtual dengan jemaah tablig WNI di India. Duta besar kita di New Delhi juga sudah beberapa kali mengunjungi jemaah tablig kita," ujar Retno.
Jemaah tablig yang ada di India bukan hanya datang dari Indonesia. Jemaah tablig tersebut juga ada warga negara Bangladesh, Pakistan, Iran, Kazakhstan, Kirgistan, Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar dan Brunei.
"Kita akan terus berkomunikasi dengan pemerintah India, dan berkoordinasi dengan negara-negara yang warga negara jemaah tablig di India untuk penanganan lebih lanjut," sebut Retno.
"Lima dubes di ASEAN di India, yakni Indonesia, Malaysia, Brunei, Filipina, dan Thailand, telah mengirim surat ke Menlu India. Inti surat tersebut meminta informasi dan legal obligation dan juga meminta agar jemaah tablig bisa kembali ke negara masing-masing," tambah dia.
Isu soal jemaah tablig Indonesia di luar negeri di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) menjadi perhatian sejumlah anggota Komisi I. Salah satunya Abdul Kadir Karding yang meminta Menlu menjelaskan lebih detil lagi mengenai masalah tersebut.
"Jemaah tablig itu kan kita ingin tahu lebih dalam, ini mereka ini nggak pulang ini karena ingin belajar agama lebih dalam di sana atau memang selain paspornya sudah habis. Tapi menurut saya perlu ada informasi yang utuh dari Kemenlu secara obyektif soal ketidakpulangan mereka. Supaya tidak digoreng, kan yang beban Kemenlu, kasihan Kemenlu," ucap Karding dalam rapat.
Retno pun menjawab pertanyaan Komisi I DPR seputar jemaah tablig. Ia mengungkap ada beberapa hal yang tidak bisa diungkap ke publik mengenai kendala pemulangan WNI jemaah tablig. Retno menyampaikan data terbaru jumlah jemaah tablig WNI itu
"Nanti bisa didalami secara tertutup. Yang bisa saya sampaikan secara terbuka adalah dari sisi berapa sih jumlah jemaah tablig kita di luar negeri. Per 21 Juni jumlahnya adalah 1.172. Dari angka tersebut, 751 di antaranya berada di India, yang lainnya ada di Pakistan, Bangladesh," kata Retno.
Ada sejumlah jemaah tablig yang sudah berhasil kembali. Hanya, Retno tak mau mengungkap secara terbuka kendala yang dihadapi pemerintah dalam memulangkan WNI jemaah tablig.
"Yang sudah kembali melalui repratriasi mandiri adalah yang dari Bangladesh 162, kemudian Pakistan 137, ada juga dari Nepal 13 WNI, sementara yang ada di India belum dapat kembali. Nanti kami sampaikan di dalam pendalaman tertutup masalah yang dialami, atau masalah tablig akbar di India seperti apa," katanya.
Komisi I DPR pun melanjutkan rapat bersama Menlu dan jajarannya secara tertutup. Selain soal WNI jemaah tablig akbar, ada sejumlah hal yang akan dibahas Kemlu dan Komisi I.
Untuk diketahui, Menlu Retno sempat mengungkap ada 75 orang WNI jemaah tablig di India yang positif terinfeksi Corona. Namun saat ini mereka disebut telah dinyatakan sembuh.
Tonton video 'Menlu Retno Ungkap 2 Strategi Pengadaan Vaksin Covid-19':