Pemerintah memperbarui data kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Per 22 Juni, kasus positif Corona menembus angka 46845, 18.735 pasien sembuh, dan 2.500 meninggal dunia.
"Dari hasil pemeriksaan itu kita dapatkan jumlah kasus positif sebanyak 954 orang, sehingga totalnya menjadi 46.845 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dr Achmad Yurianto (Yuri), yang disiarkan di akun YouTube BNPB, Senin (22/6/2020).
Yuri mengingatkan pentingnya masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan rajin memakai masker, mencuci tangan, dan menerapkan jaga jarak. Hal itu penting agar masyarakat beradaptasi dan menerapkan kebiasaan yang baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saudara-saudara sekali lagi saya akan mengingatkan bahwa menjaga jarak adalah kunci bagi upaya kita untuk mencegah penularan ini , oleh karena itu pastikan kita mampu menjaga jarak dalam semua aktivitas sosial kita termasuk menggunakan masker. Karena cara ini lah yang lebih efektif kita gunakan untuk mengendalikan sebaran ini," ujar Yuri.
Sementara itu, anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro mengatakan pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di pusat perbelanjaan seperti mal. Dia menjelaskan bagaimana pengelola, pekerja, pengunjung mal dapat mengikuti pedoman tersebut.
"Bagi kita yang terpaksa dan penting sekali harus ke mal, tolong perhatikan pastikan kita dalam kondisi yang sehat jika mengalami gejala seperti yang tadi sudah saya jelaskan tetaplah berada di rumah dan segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila kondisi berlanjut," kata dr Reisa.
Berikut ini pernyataan lengkap pemerintah soal update penanganan Corona per 22 Juni:
dr Reisa Broto Asmoro:
Selamat sore saudara-saudari sekalian. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengeluarkan aturan mengenai protokol kesehatan bagi masyarakat yang berkumpul di tempat umum. Tempat umum yang dimaksud seperti mal, pertokoan dan sejenisnya. Panduan ini tertuang dalam keputusan Menteri Kesehatan Nomor 382 tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum yang dikeluarkan pada tanggal 19 Juni 2020. Beberapa informasi penting bagi pengelola maupun pengunjung pusat perbelanjaan adalah pertama membatasi jumlah pengunjung, melakukan pemeriksaan suhu tubuh di semua pintu masuk pusat pembelanjaan, jika ditemukan pekerja atau pengunjung dengan suhu diatas 37,3 derajat celcius maka pengunjung tidak diperkenankan masuk, jika pengunjung tidak memakai masker maka tidak diperbolehkan masuk juga. Petugas pemeriksa suhu menggunakan masker dan pelindung wajah atau face shield dan selama pelaksanaan pemeriksaan suhu petugas tersebut didampingi oleh petugas keamanan.
Kedua, membatasi jumlah pengunjung yang masuk dan membatasi jumlah pedagang yang beroperasi, mengatur jarak etalase serta, mengatur jam operasional, jam buka dan tutupnya mal. Ketiga, mengatur jarak saat mengantri dengan memberi penanda di lantai minimal 1 meter seperti di pintu masuk kasir, dan juga lift, dan juga ekskalator, dan membatasi jumlah orang yang masuk ke dalam lift dengan membuat tanda pada lantai lift. Hal ini juga harus dilakukan pengaturan jarak minimal 1 meter di tangga dan juga eskalator. Keempat pengatur modal transportasi agar mencegah terjadinya kerumunan dan mengoptimalkan ruang terbuka juga agar tidak terjadi kerumunan. Pengelola juga diminta memberikan informasi tentang larangan masuk bagi pekerja dan pengunjung yang memiliki gejala demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan atau sesak nafas atau punya riwayat kontak dengan orang yang terkena COVID-19.
Selanjutnya pembersihan dan disinfeksi secara berkala harus dilakukan di mal atau shopping center tersebut paling sedikit tiga kali dalam sehari, pembersihan diutamakan pada area atau peralatan yang digunakan bersama seperti pegangan pintu dan tangga, tombol lift, pintu toilet dan fasilitas umum lainnya. Ruangan khusus pos kesehatan untuk penanganan pertama tetap difungsikan bahkan lebih aktif lagi agar apabila ada pekerja, pedagang, atau pengunjung yang mengalami gangguan kesehatan di pusat pembelanjaan mal atau pertokoan dapat langsung ditangani, dan terakhir sosialisasi kepada seluruh pekerja dan pengunjung tentang pencegahan penularan COVID-19 harus digencarkan, hal itu dapat dilakukan dengan di pasang spanduk, poster, banner melalui WhatsApp atau SMS blast, pengumuman melalui pengeras suara dan lain sebagainya. Adapun materi yang diberikan meliputi wajib menggunakan masker, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, dan juga menjaga jarak minimal 1 meter
Bagi kita yang terpaksa dan penting sekali harus ke mal, tolong perhatikan pastikan kita dalam kondisi yang sehat. Jika mengalami gejala seperti yang tadi sudah saya jelaskan, tetaplah berada di rumah dan segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila kondisi berlanjut. Kemudian kedua selalu pakai masker dalam perjalanan ke dan dari mal dan selama berada di pusat perbelanjaan mal atau pertokoan dan sejenisnya tersebut, sering-sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal selama 20 detik atau gunakan hand sanitizer, hindari menyentuh area wajah seperti di mata, hidung, dan mulut apalagi kalau belum cuci tangan. Tetap jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain, jika pusat pembelanjaan mal atau pertokoan dalam kondisi yang padat jangan dipaksakan, cari alternatif tempat lain atau pilih opsi belanja online atau sejak cara daring. Namun apabila terpaksa pertimbangkan penggunaan pelindung wajah atau face shield dan masker sebagai perlindungan. Baik pedagang, pekerjaan maupun pengunjung upayakan agar tidak membawa sekelompok yang rentan seperti ibu hamil, balita anak-anak, lansia dan penderita penyakit penyerta, atau penyandang disabilitas yang terlibat dan lain sebagainya ke dalam pusat pembelajaan.
Protokol kesehatan ini diterbitkan sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 untuk memfasilitasi masyarakat yang beraktivitas kembali dalam situasi pandemi COVID-19, namun dengan mulai beradaptasi pada kebiasaan baru, kebiasaan yang lebih sehat, lebih bersih, dan lebih bermanfaat dan ingat selalu perhatikan informasi terkini serta imbauan dan instruksi pemerintah pusat dan pemerintah daerah terkait COVID-19 di wilayah Anda. Apabila risikonya terlalu tinggi dan Anda ragu jangan lakukan tetaplah tinggal di rumah dan cari alternatif lain berbelanja pasti bapak-ibu semua setuju kalau kesehatan kita dan keluarga adalah yang terpenting, betul bukan. Salam sehat dan salam hangat untuk keluarga. Sekarang untuk menyampaikan kinerja data hari ini, saya persilakan Bapak dokter Achmad Yurianto.
![]() |
dr Achmad Yurianto:
Terima kasih dokter Reisa, saudara-saudara hari ini kembali kami akan menyampaikan update data yang kita himpun sejak pukul 12.00 WIB kemarin sampai dengan hari ini pukul 12.00. Pada hari ini kita melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 10.926 spesimen, angka ini menurun cukup drastis karena pada hari Minggu kemarin ada 20 laboratorium yang tidak melakukan pemeriksaan dikarenakan libur. Sebagian besar ini adalah laboratorium rumah sakit yang kemudian libur dari aktivitas dan baru memulainya pada hari Senin pagi hari ini. Sehingga total pemeriksaan yang kita periksa untuk spesimen sampai dengan hari ini adalah 650.311 spesimen.
Dari hasil pemeriksaan itu kita dapatkan jumlah kasus positif sebanyak 954 orang, sehingga totalnya menjadi 46.845 orang. Kita perhatikan sebarannya tertinggi yang melaporkan kasus positif pada hari ini adalah Provinsi Jawa Timur dengan jumlah 315 orang dan sembuh 66 orang, kemudian DKI Jakarta 127 orang, sembuh 74 orang, Sulawesi Selatan 111 orang kasus baru dan 38 sembuh , Kalimantan Selatan 89 kasus baru dengan 10 sembuh, Sumatera Selatan 60 kasus baru dan 17 sembuh.
Ada 19 provinsi yang hari ini melaporkan kasus baru di bawah 10 orang, bahkan akan ada 11 provinsi yang melaporkan tanpa ada kasus baru Beberapa provinsi yang jumlah kasus sembuh lebih banyak dibanding dengan kasus konfirmasi yang dilaporkan adalah Jawa Barat 17 kasus baru dan sembuh 24 orang, kemudian Nusa Tenggara Barat 11 kasus baru dan 13 sembuh, kemudian Gorontalo 3 kasus baru dan 4 sembuh, Yogyakarta tidak ada kasus baru melaporkan 7 sembuh, kemudian Kalimantan Barat tidak ada kasus baru melaporkan 3 sembuh, dan Sumatera Barat tidak ada kasus baru dan melaporkan 2 sehingga.
Sehingga total kasus sembuh yang dilaporkan hari ini adalah 331 orang akumulasinya adalah 18.735 orang, meninggal 35 orang sehingga totalnya menjadi 2.500 orang. Kasus orang dalam pemantauan yang kita lakukan pemantauan adalah 43.500 sementara pasien dalam pengawasan sebanyak 12.999 orang. COVID-19 ini sudah terdampak pada 440 kabupaten kota di 34 provinsi.
Saudara-saudara sekali lagi saya akan mengingatkan bahwa menjaga jarak adalah kunci bagi upaya kita untuk mencegah penularan ini , oleh karena itu pastikan kita mampu menjaga jarak dalam semua aktivitas sosial kita termasuk menggunakan masker. Karena cara ini lah yang lebih efektif kita gunakan untuk mengendalikan sebaran ini. Penambahan kasus hari per hari di tempat-tempat yang telah saya umumkan tadi itu menggambarkan bahwa kepatuhan terhadap protokol kesehatan masih belum optimal dilaksanakan oleh masyarakat kita.
Oleh karena itu sudah saatnya kita saling mengingatkan dengan cara yang baik. Sudah saatnya kita saling menjaga satu dengan yang lain agar tidak tertular penyakit ini. Dan sudah saatnya juga kita melindungi orang-orang yang rentan terhadap penyakit ini yang dapat mendirikan akibat buruk misalnya pada orang tua lanjut usia atau pada orang-orang dengan penyakit penyerta yang kemudian akan jatuh sakit dalam kondisi yang buruk manakala tertular CIVID-19. Ini termasuk anak-anak kita balita, ibu hamil dan sebagainya.
Saudara-saudara kita sudah cukup lama menghadapi ini, kami melihat sudah cukup banyak yang mematuhi ini dan ini kami berterima kasih, namun sekarang langkah kita adalah bagaimana mengingatkan orang lain, ingatkan dengan cara yang baik sehingga melindungi diri, menjalankan protokol kesehatan, bukan semata-mata karena tekanan dari aturan tetapi semata-mata karena memang kita tidak ingin sakit. Kita yakin kita bisa melakukan ini dengan baik, kita semuanya yakin karena kita mampu bekerja sama secara terus-menerus dengan membangun kesadaran kolektif kita, kita pasti bisa. Terima kasih, selamat sore.
(rfs/aud)