Sholat kusuf yang dilakukan karena adanya gerhana matahari pada Minggu (21/6/2020) dilakukan juga di Masjidil Haram Makkah, Arab Saudi. Seperti dilihat detikcom di Twitter @HaramainInfo, para jamaah melakukan sholat gerhana dipimpin imam Sheikh Faysal Ghazzawi.
Saat melakukan sholat gerhana, para jamaah terlihat menerapkan sejumlah protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19. Mereka melakukan jaga jarak sehingga jamaah tidak rapat seperti yang biasa dilakukan sebelum ada infeksi virus corona.
Para jamaah sholat gerhana juga menggunakan masker medis atau kain yang menutup areal di sekitar hidung dan mulut. Masker menjadi peralatan wajib selama pandemi virus corona yang harus digunakan saat beraktivitas di luar rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Indonesia, pelaksanaan sholat gerhana mendapat perhatian dari ustaz KH Abdullah Gymnastiar atau yang kerap disapa Aa Gym. Dia mengunggah foto sholat gerhana di Makkah lewat akun Instagram aagym.
"Shalat gerhana di masjidil Harom Mekkah," tulis Aa Gym seperti dilihat detikcom pada Senin (22/6/2020).
Dikutip dari Kitab Fiqhul Islam wa Adillathuhu Juz 2 karya Prof Wahbah Az-Zuhaili, sholat gerhana hukumnya sunah yang tetap dan kuat. Aturan ini tercantum dalam firman Allah SWT Surat Fushshilat ayat 37
وَمِنْ ءَايَٰتِهِ ٱلَّيْلُ وَٱلنَّهَارُ وَٱلشَّمْسُ وَٱلْقَمَرُ ۚ لَا تَسْجُدُوا۟ لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَٱسْجُدُوا۟ لِلَّهِ ٱلَّذِى خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Arab latin: Wa min āyātihil-lailu wan-nahāru wasy-syamsu wal-qamar, lā tasjudụ lisy-syamsi wa lā lil-qamari wasjudụ lillāhillażī khalaqahunna ing kuntum iyyāhu ta'budụn
Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah.
Hadist Nabi Muhammad SAW seperti yang diceritakan Aisyah, juga menjelaskan makna gerhana dan pentingnya melakukan sholat gerhana ketika peristiwa astronomis tersebut terjadi
نَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
Artinya: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo'alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah." (HR Bukhari).
(row/erd)