"Hampir ada 200-an kita tindak. Ada yang kerja sosial tapi nggak ada yang bayar (tidak diberi denda). Gabungan selama operasi penindakan di BKT mulai tanggal 8 Juni," kata Kasatpol PP Jakarta Timur Budhi Novian saat dihubungi, Minggu (21/6/2020).
Ia mengatakan petugas Satpol PP pagi tadi sudah melakukan penindakan di pos sekitar pintu air BKT.Namun, Budhi menilai sanksi sosial berupa menyapu jalan kurang memberikan efek jera, ia mengusulkan agar sanksi sosial ditambah berupa membersihkan toilet umum.
"Padahal di situ sudah ada pos, ada beberapa orang yang ditindak. Nanti bisa juga dimuat bahwa kerja sosial nyapu itu tidak memberikan efek jera, perlu kerja sosial yang lebih apalagi? Apa dia harus turun ke saluran air, atau membersihkan toilet umum," ungkapnya.
![]() |
Sementara itu, Budhi mengaku kekurangan personel karena dari 1.000 petugas, yang bisa turun ke lapangan hanya 500 orang. Sementara itu ada banyak titik yang harus diawasi sehingga tanpa kesadaran masyarakat akan sulit BKT menjadi tertib.
"Kita harus membagi titik yang dipantau seperti di 8 check poin, di pasar, di stasiun, di mall, jadi terpecah, tanpa kesadaran masyarakat susah kita mengharapkan BKT tertib," ujarnya.
Budhi mengimbau agar warga mematuhi protokol kesehatan pencegahan virus Corona dengan memakai masker jika berpergian, mencuci tangan dan menjaga jarak. Serta tidak mengajak kelompok rentan seperti lansia dan anak anak ke tempat keramaian.
"Kita mengharapkan pandemi ini kan belum selesai manakala masyarakat belum mengambil peran orang per orang untuk bisa saling mengingatkan, gaya hidup kenormalan baru ini. Kan ada 4 prinsipnya jaga jarak, pakai masker, cuci tangan," ujarnya.
![]() |
Diketahui, warga padati kawasan Kanal Banjir Timur, Minggu (21/6) pagi ini. Beragam aktivitas dilakukan warga mulai dari olahraga hingga isi waktu luang bersama keluarga.
Namun ditengah padatnya warga tersebut masih ada yang tidak memakai masker, selain itu ada pula warga yang membawa anak kecil. Tak hanya itu PKL di pinggir jalan juga tampak ramai (yld/imk)