Jakarta - Kecewa dengan hasil putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memvonis dirinya 14 tahun penjara, terpidana kasus pembunuhan aktivis HAM Munir, Pollycarpus Budihari Priyanto, menyurati Presiden SBY. Surat ini akan diantar langsung hari ini oleh istri Polly, Yosefa Hera Iswandari.Hera yang hari ini mengenakan baju putih lengan panjang dan celana panjang hitam, juga membawa serta tiga surat lainnya yang ditulis Mega (18), Gad (14), dan Ruth (12). Mereka bertiga adalah anak Polly-Hera."Polly menceritakan mengenai semua yang dialaminya, dan anak saya juga masing-masing tulis surat," kata Hera seusai menjenguk Polly di Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (26/12/2005). Menurut Hera, Polly selalu mengajarkan ketiga anaknya untuk mencintai siapa saja. Polly bahkan adalah idola putranya yang juga bercita-cita menjadi penerbang. Dalam suratnya, ketiga anak Polly mempertanyakan kenapa sejak dibawa oleh polisi, ayahnya tidak juga pulang sampai hari ini. "Mereka percaya bahwa ayahnya tidak mungkin melakukan hal yang jahat apalagi membunuh," ujar Hera terbata-bata dan menahan air mata.Hera sendiri tidak menulis surat, dia hanya mengharapkan perlakuan jujur dan adil kepada suaminya. Menurut Hera, proses di pengadilan hanya berdasarkan opini dan asumsi belaka. Hera juga membantah pernyataan Presiden dan Kapolri yang menyatakan Polly masih menutup-nutupi kasus kematian Munir."Tidak ada yang ditutup-tutupi suami saya. Toh dia ada di sini 24 jam, kalau mau ditanya silakan saja," tandasnya.
(fay/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini