Gelar Rapid Test di Puncak, RK: Banyak Kasus Impor dari Zona Merah

Gelar Rapid Test di Puncak, RK: Banyak Kasus Impor dari Zona Merah

Yudistira Imandiar - detikNews
Minggu, 21 Jun 2020 11:56 WIB
Pemprov Jabar
Foto: dok pemprov jabar
Jakarta -

Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat melaksanakan rapid test COVID-19 secara masif di kawasan Puncak, Bogor. Total 1.106 orang diperiksa di empat lokasi berbeda.

Dari hasil tes tersebut, 32 orang diketahui reaktif. Selanjutnya sampel reaktif dibaca kembali di Labkesda Jawa Barat.

Ketua Gugus Tugas COVID-19 sekaligus Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, tes tersebut digelar di lokasi wisata yang kedatangan orang-orang dari berbagai daerah. Hal itu untuk mengantisipasi kasus COVID-19 bawaan dari luar Jawa Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kajian dari kami, banyaknya kasus impor yang datang (berasal) dari orang yang datang dari zona merah," kata Emil-sapaan akrab Ridwan Kamil-dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Minggu (21/6/2020).

Pada kegiatan tersebut, dikerahkan Mobile COVID-19 Test yang dilengkapi dengan alat rapid test dan alat pelindung diri (APD) bagi petugas yang mengambil spesimen.

ADVERTISEMENT

Emil menekankan, pembukaan sejumlah tempat umum harus disertai dengan peningkatan kewaspadaan. Dengan begitu, penyebaran COVID-19 bisa dikendalikan dan kegiatan ekonomi dapat mulai bergerak.

"Inilah cara kami agar adaptasi kebiasaan baru (berjalan), kewaspadaan tetap dijaga dan kasus bisa dikendalikan," kata Emil.

Selain mendeteksi dan mencegah penularan virus Corona, pengetesan masif dapat menghadirkan peta persebaran yang komprehensif. Gunanya, untuk melacak kontak orang yang terpapar virus, mendeteksi keberadaan virus, dan memastikan status pasien.

Sebelumnya, Ketua Divisi Komunikasi Publik Gugas Tugas COVID-19 Jawa Barat Hermansyah meyakinkan warga Jabar agar tidak takut mengikuti tes masif COVID-19. Ia menegaskan, pelaksanaan tes masif di Jabar mematuhi semua prosedur yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

"Masyarakat tidak perlu takut melaksanakan rapid test ini, karena ini upaya kita untuk mencegah yang lebih besar terhadap penularan.Kemudian juga kita jangan ada lagi stigma orang-orang yang positif COVID-19," ujar Hermansyah.

Tonton video 'Ratusan Wisatawan Jalani Rapid Test di Puncak':

(ega/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads