Setahun Tsunami, BRR Terus Mendapat Kritikan

Setahun Tsunami, BRR Terus Mendapat Kritikan

- detikNews
Senin, 26 Des 2005 14:45 WIB
Jakarta - Kinerja Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh terus mendapat kritikan. Setelah mendapat masukan dari hasil survei LSI, yang menyatakan masyarakat belum puas dengan kinerja BRR, kritikan juga muncul dari sejumlah LSM. Salah satunya disampaikan oleh Koordinator Urban Poor Consortium (UPC), Wardah Hafidz. Wardah yang berada di Aceh pasca tsunami 26 Desember 2004 ini menilai BRR sangat lamban dalam melakukan rekonstruksi di Aceh. Selama satu tahun ini, perbaikan yang dilakukan belum terlihat nyata.Dalam catatan Wardah, hingga saat ini masih ada sekitar 7.000 orang masih berada di tenda-tenda darurat. Juga masih ada 400 organisasi baik dari dalam maupun luar negeri yang bekerja di sana. "Ini menunjukkan bahwa pemerintah maupun BRR belum berbuat banyak untuk pemulihan Aceh. Sementara itu, dari pihak masyarakat, mereka punya semangat kuat untuk bangkit dari keterpurukan tapi tidak diakomodasi dengan baik," kata Wardah Hafiz saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Senin (26/12/2005).Meski lamban, UPC tetap mendorong BRR untuk lebih serius lagi bekerja. UPC pasca peristiwa gelombang tsunami di Aceh 26 Desember 2004 lalu mengaku sudah melakukan banyak hal. Aktivitas UPC selama hampir satu tahun ini telah berhasil melakukan beberapa perbaikan fisik di Aceh.Antara lain, pada bulan Januari - Maret lalu, UPC telah membangun tenda-tenda darurat untuk menampung mereka yang kehilangan tempat bernaung. Kemudian Maret hingga Mei, telah berhasil membangun sedikitnya 6.000 rumah sementara. Dan pada Mei hingga saat ini, sudah 1.072 rumah permanen berhasil didirikan. "Rencana jumlah rumah yang akan didirikan UPC akan terus ditambah hingga mencapai 3.000 unit," katanya.UPC tidak hanya melakukan perbaikan di bidang fisik saja. "Kami juga akan mencoba mengembalikan koneksi sosial antar desa yang sempat kacau akibat bencana tsunami," lanjut Wardah. (jon/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads