Kasus COVID-19 Masih Tinggi, GOR Pajajaran Bogor Belum Dibuka

Kasus COVID-19 Masih Tinggi, GOR Pajajaran Bogor Belum Dibuka

Nurcholis Ma'arif - detikNews
Sabtu, 20 Jun 2020 10:15 WIB
Pemkot Bogor
Foto: Pemkot Bogor
Jakarta -

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor, Dedie A. Rachim menegaskan bahwa sepekan belakangan ini telah terjadi kenaikan jumlah pasien positif COVID-19 yang cukup drastis, sehingga dia khawatir jika harus mengoperasionalkan kembali GOR Pajajaran untuk berolahraga.

"Seminggu belakangan ini terjadi lonjakan kenaikan jumlah pasien positif. Diharapkan sabar dulu. Jadi protokolnya harus tetap diperhatikan serius, karena jika terus terjadi lonjakan kita akan kembali ke PSBB awal," terangnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/6/2020).

Hal itu diucapkannya saat menerima audiensi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia (FORMI) Kota Bogor pada Kamis (18/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka menyampaikan keinginannya kepada GTPP COVID-19 Kota Bogor agar membuka sarana prasarana olahraga menyesuaikan protokol kesehatan yang diterbitkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Namun, Dedie menegaskan kegiatan olahraga yang berhubungan erat dengan kontak fisik belum dapat dilakukan. Saat ini, kegiatan olahraga yang bisa diberlakukan kembali tidak begitu banyak.

ADVERTISEMENT

"Mungkin aktivitas olahraga baru bisa dilakukan oleh cabor-cabor yang tidak melakukan kontak fisik. Senam sehat bisa, panahan, catur, tembak, bulu tangkis, dan tenis meja," tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Dispora Kota Bogor, Herry Karnadi mengatakan ia bersama-sama KONI dan FORMI menyampaikan terkait skema dan rumusan kegiatan olahraga yang telah dibuat menyesuaikan dengan protokol kesehatan dan rekomendasi yang dikeluarkan Kemenpora.

Selain itu, lanjut Herry, pihaknya juga menyampaikan kesiapannya atas venue-venue atau sarana prasarana tempat olahraga di lingkungan GOR Pajajaran yang sudah disusun sesuai anjuran Gugus Tugas Nasional tentang protokol kesehatan.

Adapun Ketua KONI Kota Bogor, Benninu Argoebie menambahkan, Kemenpora telah merilis protokol kesehatan untuk kegiatan olahraga nasional di masa normal baru.

Tertulis di Panduan dengan nomor 6.11.1/Menpora/VI/2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan Corona Virus Disease (COVID-19) yang mengatur protokol kesehatan pada umumnya, seperti jaga jarak, penggunaan masker, dan cuci tangan.

"Secara khusus ada tiga jenis kegiatan olahraga yang diatur, yaitu kegiatan pelatnas/pelatda, kejuaraan, dan kegiatan olahraga rekreasi. Kemenpora membagi tahap pelaksanaannya menjadi tiga tahapan," tuturnya.

Ben, sapaan akrabnya, menjelaskan, pada tahap pertama, kegiatan olahraga boleh dilakukan kembali oleh tiap-tiap induk cabang olahraga individu dengan tetap menerapkan protokol pencegahan COVID-19 yang ketat, salah satunya melakukan tes PCR bagi seluruh personil. Sementara olahraga tim masuk ke dalam tahap II.

Tahap II, masih kata Ben, tersiratkan tentang mengatur uji kegiatan kejuaraan dalam negeri. Kompetisi olahraga bisa kembali digelar apabila sudah ada izin dari pemerintah. Kompetisinya pun harus dilakukan secara terbatas dan tanpa penonton.

"Tahap tiga menyebut tentang mekanisme pelaksanaan kejuaraan. Di tahap ini Kemenpora sudah mengizinkan untuk melakukan uji coba dalam dan luar negeri," jelasnya.

Seperti diketahui, para atlet berbakat Kota Bogor saat ini tengah mempersiapkan diri untuk perhelatan kompetisi akbar yakni Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020 dan Olimpiade Jepang 2021 mendatang.

Namun dikarenakan situasi pandemi COVID-19, PON di Papua semula dijadwalkan 20 Oktober hingga 2 November 2020 ditunda hingga Oktober 2021 nanti. Sementara situasi perkembangan COVID-19 dalam sepekan terakhir di Kota Bogor Kota Bogor, jumlah kenaikan pasien positif tercatat 43 orang.

Update data perkembangan COVID-19 pada 19 Juni 2020 hingga pukul 13.00 WIB terdata jumlah OTG dalam pemantauan sebanyak 145 orang. Pasien terkonfirmasi Positif ada 163 orang.

Sedangkan data berstatus ODP berjumlah 155 dalam pemantauan. Angka tersebut telah berkurang 10 dari hari sebelumnya. Sementara data PDP dalam perawatan hari ini berkurang 2 orang dari total 49 orang. Sehingga total keseluruhan yang terkonfirmasi positif dari sejak awal kasus muncul sebanyak 163 kasus.

Dengan jumlah meninggal sebanyak 17 orang. Sedangkan jumlah pasien sembuh telah mencapai 84 orang. Sementara saat ini, pasien dalam perawatan berjumlah 62 orang

(mul/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads