Kritik Keras Bupati Penajam ke Pemda di Sulbar di Balik Isu Jual Beli Pulau

Round-Up

Kritik Keras Bupati Penajam ke Pemda di Sulbar di Balik Isu Jual Beli Pulau

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 20 Jun 2020 08:58 WIB
Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Masud
Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud. (Foto: Usman Hadi/detikcom)
Jakarta -

Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), Abdul Gafur Mas'ud melontarkan kritik keras kepada Pemda Sulawesi Barat (Sulbar) karena diisukan membeli Pulau Malamber seharga Rp 2 miliar. Abdul Gafur menyinggung segudang masalah yang membelit para penduduk di 12 pulau di Mamuju, Sulbar, termasuk di Pulau Malamber.

Kritik keras Abdul berawal dari isu yang dihembuskan Camat Bala-balakang, Juara. Juara menyebut Gafur lah yang membeli Pulau Malambar.

"Iya betul, baru-baru ini datang," kata Camat Bala-balakang, Juara, saat dimintai konfirmasi wartawan, Jumat (19/6/2020). Dia menjawab pertanyaan wartawan soal benarkah isu Bupati Penajam Paser Utara membeli Pulau Malamber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baru-baru datang ini Pak Gafur," imbuhnya saat kembali dikonfirmasi nama Bupati Gafur.

Pulau MalamberPulau Malamber. (Foto: Istimewa/Google Earth)

Juara mengatakan yang menjual pulau itu seorang warga di Sumare. Uang muka Rp 200 juta untuk pembelian pulau disebut sudah diambil.

ADVERTISEMENT

"Ada, Malamber, tidak tahu ukurannya, harganya Rp 2 miliar, DPnya 200 juta sudah diambil, (yang jual) warga di Sumare, namanya Rajab," sebut Juara.

Abdul Gafur kemudian dimintai konfirmasi mengenai isu membeli Pulau Malamber. Saat inilah, kritik keras dilancarkan olehnya.

Namun awalnya, Abdul Gafur membenarkan bahwa ia mengunjungi Pulau Malamber. Kunjungan tersebut, kata dia, berkaitan dengan program Asosiasi Pemerintah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo).

"Sebenarnya saya sudah jumpa dengan Bapak Gubernur menjelaskan program Aspeksindo tentang satu juta nelayan berdaulat. Bupati Mamuju juga sebenarnya sudah tahu, tapi saya tidak mengerti kenapa isunya aneh-aneh," kata Abdul Gafur kepada wartawan, Jumat (19/6).

"Aspeksindo punya program bersama Menko Maritim (Luhut Binsar Pandjaitan) yaitu membuat satu juta nelayan berdaulat. Karena pulau Indonesia itu banyak sekali, kami ke sana," imbuhnya.

Tonton juga 'Melihat Pulau Malamber yang Dijual Warga Seharga Rp 2 Miliar':

[Gambas:Video 20detik]

Baru lah kemudian kritik dilontarkan Abdul Gafur. Bupati berusia 32 tahun itu menyebut masih banyak masalah kesehatan dan pendidikan di 12 pulau di Mamuju.

"12 pulau itu, termasuk Bala-balakang, Malamber, Sabakatang, Popongan dan lainnya, masih ada anak-anak yang kesehatannya sangat kasihan sekali. Jadi, kalau mereka sakit itu fasilitas kesehatan itu kurang," sebutnya.

Dia menerangkan, fasilitas pendidikan juga tidak maksimal di pulau-pulau wilayah Mamuju itu. Menurutnya, masih banyak sekali anak-anak di sana yang buta huruf.

"Kan lucu di Indonesia, anak-anak kita masih ada yang tidak bisa menulis. Padahal, Presiden Jokowi akan menoreh tinta emas di dekat Mamuju yaitu di Ibu Kota Negara Baru," ungkapnya.

Karena itu, dia merasa miris melihat kondisi masyarakat yang terbelakang. "Di sana banyak keluarga, saya miris melihat yang seperti itu," ucap Abdul Gafur.

Selain itu, Abdul Gafur juga menceritakan asal usul keluarganya yang berasal dari Sulbar. Dia menepis telah membeli Pulau Malamber.

"Kalau mau dijual saya beli hehehe. Tapi itu pulau punya keluarga saya. Sudah lama sebelum Indonesia merdeka. Dari kakek nenek kita dulu. Kebetulan saya orang tua saya orang Mandar Sulawesi Barat, saya cucu dari KH Muhammad Husain (Puang Kali Malunda) hanya saya bingung diisukan demikian," ungkap Abdul Gafur.

Abdul Gafur menduga isu pembelian pulau itu diembuskan terkait sengketa wilayah antara Kaltim dan Sulbar. Dia menegaskan kunjungannya ke 12 pulau di Sulbar selaku Ketua Umum Aspeksindo.

"Mungkin para pejabat di Sulbar khawatir karena saya menjadi Bupati Penajam di Kaltim, yang mana memang dari dulu itu menjadi perebutan sebenarnya, perebutan wilayah, tapi saya tidak masuk wilayah situ," ujar Abdul Gafur.

"Saya datang ke sana, ke-12 pulau itu, karena saya ketua umum Aspeksindo, yaitu asosiasi Kepala daerah Kepulauan dan Pesisir seluruh Indonesia," imbuhnya.

Tak hanya masalah kesehatan dan pendidikan yang menurut Abdul Gafur menyelimuti penduduk di 12 pulau di Sulbar. Menurutnya, masih banyak nelayan di sana yang memakai bom ikan.

"Saya melihat banyak sekali kekurangan, banyak nelayan pakai bom ikan, pakai bius-bius ikan. Jadi, saya ngecek aja langsung," tuturnya.

Di ujung wawancara, Abdul Gafur kembali menegaskan isu pembelian pulau itu tak benar. "Jadi saya rasa isu yang demikian itu bagus juga buat saya, kenapa tidak sekalian diisukan pulau Sulawesi itu saya beli," ujar Abdul Gafur.

Mengenai isu Bupati Abdul Gafur membeli Pulau Malamber sudah masuk telinga Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Pihak Kemendagri menyatakan akan bertanya kepada Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar perihal kabar tersebut.

"Kami belum dapat informasi. Nanti ditanyakan ke Gubernur Sulbar," kata Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik saat dimintai konfirmasi, Jumat (19/6). Akmal belum bisa berkomentar lebih jauh mengenai kabar dijualnya Pulau Malamber.

Pulau ini tidak berpenghuni dan masuk di gugusan Kepulauan Bala-Balakang. Lokasinya terletak di Selat Makassar.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads