Soal Kinerja Prabowo Paling Memuaskan, NasDem: Ada Misleading dalam Survei ASI

Soal Kinerja Prabowo Paling Memuaskan, NasDem: Ada Misleading dalam Survei ASI

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Sabtu, 20 Jun 2020 08:53 WIB
Willy Aditya
Willy Aditya (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Partai NasDem mempertanyakan hasil survei Arus Survei Indonesia (ASI) yang menyatakan kinerja Menhan Prabowo Subianto paling memuaskan di antara menteri lainnya. NasDem menilai, dalam mengukur kinerja menteri tidak dapat merujuk persepsi publik.

"Saya melihat, ada misleading dalam survei yang dilakukan oleh ASI. Sama misleading-nya dengan persepsi publik terkait survei tersebut," ujar Ketua DPP NasDem Willy Aditya saat dihubungi, Jumat (19/6/2020).

"Misleading pertama, tidak tepat jika ASI menanyakan kinerja menteri kepada publik. Mengukur kinerja itu kan ada variabel-variabel yang menjadi obyek penilaian. Sementara publik menilai berdasar persepsi belaka. Potensi biasnya sangat besar," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Willy mengatakan mengukur hasil kinerja suatu lembaga atau pejabat negara mestinya dilakukan oleh lembaga auditor. Selain itu, sebut dia, harus ada indikator dan variebel untuk mengukur kinerja tersebut.

"Mengukur kinerja itu, ya, mestinya oleh lembaga auditor. Di dalam proses audit itu lah segala komponen dan variabel akan komprehensif untuk mengukur kinerja. Kalau publik yang ditanya, ya, cuma persepsi yang bermain. Kalau sekadar puas atau tidak puas, boleh lah ditanya kepada publik. Tapi, kalau kinerja, nanti dulu," paparnya.

ADVERTISEMENT

Willy menyebut penilaian publik itu kemungkinan hanya dilihat lewat pemberitaan di media saja. Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI itu juga menyinggung sorotan media kepada Prabowo.

"Misleading kedua, dengan alat apa publik melihat kinerja para menteri? Kemungkinan besar hanya lewat media saja. Dan jika media yang jadi alatnya, lagi-lagi sekadar persepsi yang ada. Misalnya, karena Menhan tidak pernah terlihat salah ucap di depan publik (media), atau terlihat tidak pernah salah kebijakannya, maka dipersepsi oleh publik dia memiliki kinerja yang baik. Padahal, bisa jadi mereka yang banyak digugat atau terlihat salah di berbagai media itu karena mereka banyak kerjanya," papar Willy.

Tonton juga 'Prabowo Jadi Menteri Paling Populer Versi Survei Indo Barometer':

[Gambas:Video 20detik]

Willy juga mempertanyakan kerja apa saja yang telah dilakukan Prabowo selama memimpin Kementerian Pertahanan. Sebagai Anggota Komisi I DPR yang bermitra dengan Kemhan, Willy menilai Prabowo belum membuat terobosan kebijakan.

"Sebab, kalau mau lebih kritis lagi melihatnya, memang kerja apa saja yang sudah dibuat oleh Menhan sejauh ini? Tidak banyak saya kira. Coba saja diinventarisir. Saya anggota Komisi I, tidak banyak yang dikomunikasikan dengan kami. Tidak ada terobosan yang berarti juga di bidang pertahanan negara sejauh ini. Just so so saja seperti tahun-tahun sebelumnya," ucapnya.

"Pak Prabowo memang pernah membawa bantuan dari China untuk penanggulangan wabah COVID-19. Tetapi, soal wabah ini tidak sekadar soal bantuan dari China belaka. Bahkan, kalau ditarik lebih jauh lagi, Kemenhan menurut saya lambat dalam membangun sebuah respon pertahanan dalam menghadapi pandemi di awal-awal kemunculannya. Tidak ada pandangan strategis yang disampaikan dalam upaya menjaga keselamatan bangsa dari ancaman virus Corona oleh Kemenhan," lanjut Willy.

Willy kemudian mempertanyakan survei yang dilakukan ASI itu. Dia menilai survei itu lebih mengarah kepada elektabilitas.

"Di atas semua itu, saya curiga survei ASI ini sebenarnya adalah survei elektabilitas dengan bahasa yang berbeda. Seperti kita tahu, di beberapa survei lain ada beberapa nama yang rising elektabilitasnya dan cukup potensial mengganggu elektabilitas Pak Prabowo. Maka muncul lah survei ini," ucapnya.

Willy menyebut survei itu juga dipengaruhi oleh popularitas Prabowo. Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Sumatera 2 DPP NasDem itu menyebut, bisa saja responden yang disurvei oleh ASI merupakan pendukung Prabowo saat Pilpres 2019.

"Demikian juga dari sisi publiknya sendiri. Jangan-jangan penilaian kinerja menjadi berhimpitan dengan penilaian elektabilitas dalam benak publik. Apalagi Pak Prabowo adalah capres pada pilpres kemarin. Pendukungnya tentu masih ada. Di sini lah potensi bias terjadi. Apalagi jika kita melihat berbagai faktor dan paparan di atas," jelas dia.

Sebelumnya, ASI pada Jumat (19/6) merilis hasil survei kepuasan masyarakat terhadap kinerja para Menteri di kabinet Jokowi-Maruf Amin. Hasilnya 43,7 persen masyarakat puas dengan kinerja Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Survei dilakukan pada 9-12 Juni 2020, dengan melibatkan 1.000 responden di 34 provinsi di Indonesia. Survei dilakukan dengan cara telesurvei, atau mewawancara responden melalui kontak telepon. Margin of error survei ini +/- 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei dilakukan untuk mengukur tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin serta mengukur tingkat kepuasan publik terhadap kinerja para menteri Jokowi-Ma'ruf Amin.

Responden diberikan pertanyaan: 'Menurut Bapak/Ibu/Saudara, bagaimana kinerja para menteri di bawah ini?'

"Kinerja para menteri, Menhan Pak Prabowo tingkatnya paling tinggi di antara yang lain, yaitu 43,7 persen. Disusul Menteri Luar Negeri Bu Retno 38,0 persen, ketiga Menkopolhukam Pak Mahfud Md 37,9 persen," ujar Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rif'an saat melakukan pemaparan yang disiarkan secara langsung melalui YouTube ASI, Jumat (19/6).

Halaman 2 dari 2
(lir/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads