Kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah 1.331 hari ini. Tambahan 1.331 kasus positif Corona ini menjadi rekor terbaru.
Pembaharuan data kasus positif COVID-19 ini disampaikan juru bicara pemerintah terkait penanganan Corona, Achmad Yurianto, Kamis (18/6/2020). Total ada 42.762 kasus positif COVID-19 hingga pukul 12.00 WIB hari ini.
Pemerintah telah memeriksa 20.650 spesimen--yang juga rekor tes spesimen di RI--hari ini. Total 580.522 spesimen sudah diperiksa pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari jumlah ini kita mendapatkan hasil positif yang kita periksa terkonfirmasi sebanyak 1.331 orang sehingga totalnya kasus positif menjadi 42.762 orang," kata Yuri.
Soal tes spesimen, Jokowi kini menaikkan target untuk uji spesimen Corona dua kali lipat. Jokowi berharap pengujian bisa dilakukan untuk 20 ribu spesimen per hari.
Sebelumnya, target tes pemeriksaan spesimen dipatok 10.000. Beberapa kali pengetesan spesimen Corona tembus 10 ribu.
"Dan saya harapkan target berikutnya ke depan adalah 20 ribu (spesimen) per hari. Ini harus mulai kita rancang menuju ke sana," ujar Jokowi.
Rekor tambahan kasus Corona sebelumnya terjadi di 10 Juni 2020. Saat itu kasus Corona di RI bertambah 1.241.
Pemerintah melalui Gugus Tugas terus menerus mengimbau masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan. Achmad Yurianto meminta masyarakat rajin mencuci tangan, dan menggunakan masker. Berikut imbauannya pada Rabu (17/6/2020) kemarin:
Oleh karena itu, berkali-kali kami tidak akan pernah bosan untuk sekali lagi mati kita segera beradaptasi dengan kebiasaan baru, dengan kebiasaan yang bisa menjamin bahwa kita aman dari kemungkinan tertular COVID-19, dari kemungkinan kita seandainya menjadi sakit menularkan ke orang lain. Karena dengan cara seperti inilah maka kita akan bisa produktif, kita masih belum bisa mengharapkan dalam waktu dekat vaksin ditemukan sehingga kita bisa mendapat kekebalan buatan, belum dalam waktu yang dekat. Namun bukan berarti kita tidak harus melakukan aktivitas apa pun, karena kehidupan harus terus berjalan. Inilah yang menjadi pertimbangan seluruh dunia dan ini yang menjadi pertimbangan pemerintahan di dalam kaitan menyikapi adanya pandemi COVID-19 ini. Ini permasalahan kita bersama.
Oleh karena itu, hanya kita secara bersama-sama dan terus-menerus harus melakukan perubahan kebiasaan ini. Kami yakin basis dari upaya untuk merubah kebiasaan ini ada pada keluarga. Kami sangat berharap bahwa di lingkungan keluarga terjadi perubahan ini. Tentunya dengan keteladanan kepala keluarga, ini menjadi kunci agar kita secara bersama sama bisa membiasakan, bisa membudayakan kepada anak-anak kita untuk tertib dan patuh menjalankan protokol kesehatan. Kita bisa, kita pasti bisa, terima kasih, selamat sore.
(gbr/tor)