Kapolsek Matraman Kompol Tedjo Asmoro membenarkan adanya kejadian itu. Tedjo menyebut keributan diawali percekcokan antara pengontrak dan warga setempat.
"Iya benar, ada keributan. Jadi ada yang ngontrak di situ, terus ada warga komplain minta motor dipindahin (menghalangi), terus dijawab 'pindahin aja sendiri', nggak mau," kata Kompol Tedjo Asmoro saat dihubungi, Rabu (17/6/2020).
Tedjo mengatakan ribut-ribut itu terjadi siang tadi sekitar pukul 11.00 WIB. Dia menyebut ada kesalahpahaman antara warga dan pengontrak.
"Akhirnya pada ributlah rekan-rekan dari (kelompok A), ribut-ribut gitu, salah paham sama warga. Iya, warga ribut sama kelompok A," ucapnya.
Tedjo mengatakan tidak ada yang diamankan akibat peristiwa tersebut. Kedua belah pihak juga disebut sudah berdamai.
"Nggak ada yang diamankan. Jadi saya di lokasi dari mediasi sampai ribut-ribut datang rekan rekannya, nggak ada yang diamankan. Dua belah pihak damai, selesai, yang ngontrak tetap tinggal di situ untuk jaga diri dan jaga kesopanan," ujarnya.
Berdasarkan video viral yang beredar di media sosial terlihat awalnya sejumlah warga setempat bentrok dengan seorang pemuda. Terlihat saat itu warga memukul hingga melemparkan tangga bambu ke pemuda tersebut.
Kemudian tidak lama berselang, datang kelompok pemuda dari pihak pengontrak dan keributan pun pecah. Terlihat salah satu pemuda juga mengeluarkan golok, tapi beruntung pihak kepolisian, TNI, hingga Satpol PP mengendalikan situasi.
(maa/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini