Anak Roker Ini Ungkap Bedanya Naik KRL Saat New Normal dan Sebelum Pandemi

Anak Roker Ini Ungkap Bedanya Naik KRL Saat New Normal dan Sebelum Pandemi

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Rabu, 17 Jun 2020 12:05 WIB
Berbagai cara dilakukan warga agar tidak tertular virus Corona saat beraktivitas di luar atau area publik. Seperti yang dilakukan sejumlah penumpang kereta ini.
Calon penumpang KRL (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Rombongan Pengguna Kereta (Roker) menyoroti kebiasaan yang berbeda kala menaiki kereta saat new normal dengan kondisi sebelum pandemi Corona. Seperti apa bedanya?

"Iya (berbeda). Banyak (penumpang) Mbak. Sekarang kondisinya sudah new normal ya jadi agak terlihat ini sih, tidak seperti sebelumnya," kata salah satu pengguna kereta bernama Rachmi Rini dalam talk show info Corona yang disiarkan YouTube BNPB Indonesia, Rabu (17/6/2020).

Ketika menaiki kereta di saat new normal, kata Rachmi, terdapat para petugas yang selalu mengatur dan mengingatkan agar penumpang menerapkan protokol kesehatan, sehingga penumpang kereta pun lebih tertib dalam memasuki gerbong. Sebelum ada wabah Corona, penumpang leluasa namun kondisi saat ini disebut sudah cukup bagus.

"Biasanya sudah ada rambu-rambunya di stasiun untuk mengantrenya terus kemudian kami dicek kondisi tubuh, kemudian dicek juga penggunaan maskernya ada atau tidak," jelasnya.

"Saat ini berbeda dengan sebelum wabah pandemi ya Mbak. Pada saat sebelum ada wabah, kami leluasa dalam naik kereta. Tapi saat ini ada petugas bagusnya setiap stasiun ada petugas yang mengatur kapan kami bisa masuk ke kereta. Seperti itu si Mbak," sambungnya.

Menurut Rachmi, selalu mengatur jarak (physical distancing) antarpenumpang merupakan suatu tantangan baru, mengingat selama ini setiap penumpang yang datang rela menumpuk di dalam kereta

"Nah sekarang kita punya tantangan ya Mbak bagaimana kita mengatur, mengikuti aturan yang disampaikan petugas di stasiun. Kalau misalkan kita ngotot tetap masuk itu akan merugikan kesehatan kita sendiri. Biasanya diatur sih Mbak ini, 'Bu stop dulu, silakan yang ini jalan'. Kapasitasnya sudah diatur sama petugas kereta," ungkapnya.

Selain itu, ketika sudah memasuki gerbong kereta ada beberapa kebiasaan yang kini diimbau untuk tidak dilakukan. Misalnya, tidak berbicara di dalam gerbong ataupun tidak berdesak-desakan.

"Karena kami sendiri kan menyadari setiap orang jadi panutan bagi yang lain ya jadi saya nggak. Walaupun dengan suami atau orang terdekat saya, atau orang kantor saya. Saya akan melakukan seperti yang disampaikan petugas bahwa jaga jarak, jangan berbicara, jangan berdesak-desakan. Seperti itu sih Mbak," ujarnya. (gbr/gbr)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads