Gerindra: #TenggelamkanGerindra Salah Kaprah, yang Pas Tenggelamkan Poyuono

Gerindra: #TenggelamkanGerindra Salah Kaprah, yang Pas Tenggelamkan Poyuono

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 17 Jun 2020 10:12 WIB
Habiburokhman
Habiburokhman (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Tanda pagar atau hashtag #TenggelamkanGerindra menjadi trending topic lantaran pernyataan salah satu elite mereka, Arief Poyuono, soal isu PKI dimainkan 'kadrun'. Gerindra menilai tagar tersebut salah alamat.

"Tagar tenggelamkan Gerindra jelas salah kaprah. Secara logika tagar yang pas itu tenggelamkan Arief Poyuono, dalam artian cabut dukungan politik pada Arief Poyuono," kata juru bicara Gerindra, Habiburokhman, saat dimintai tanggapan, Rabu (17/6/2020).

Habiburokhman adalah satu dari lima juru bicara resmi Partai Gerindra. Empat orang lainnya adalah Sugiono, Ahmad Riza Patria, Sufmi Dasco Ahmad, dan Ahmad Muzani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai Jubir Gerindra saya tegaskan bahwa statement Arief Poyuono tidak ada kaitannya dengan Gerindra. Sudah lama beliau tidak diperkenankan mengatasnamakan Gerindra," kata anggota Komisi III DPR itu.

ADVERTISEMENT

Simak video 'Prabowo: Saya Bersaksi Presiden Jokowi Berjuang demi Bangsa dan Rakyat':

Habiburokhman takut Arief Poyuono hanya dijadikan 'alat' oleh pihak tertentu. "Saya khawatir Pak Arief ditunggangi orang yang nggak mau Gerindra besar dan dekat dengan rakyat," katanya.

Senada dengan Habiburokhman, Sufmi Dasco Ahmad menegaskan pernyataan Poyuono tak bisa dikaitkan atau diatasnamakan sikap resmi Gerindra.

"Statement resmi dari lima jubir itu. Selain itu dianggap pendapat pribadi," tegas Dasco yang merupakan Waketum Gerindra.

Poyuono berbicara soal isu kebangkitan PKI dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di YouTube. Poyuono ditanyai soal pandangannya mengenai isu kebangkitan PKI yang menurutnya tak ada dan itu dimaikan 'kadrun' atau orang yang benci perdamaian.

"Yang pasti ini adalah kadrun, kadrun-kadrun ya yang pasti. Yang kedua mungkin orang-orang yang tidak menginginkan adanya perdamaian di Indonesia, selalu ingin mengacau yang selalu ingin mendiskreditkan pemerintah yang sah dan konstitusional dengan isu-isu PKI," sebut Poyuono.

Halaman 3 dari 2
(gbr/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads