Pembahasan soal PMI kian mengemuka setelah penerapan New Normal di masa pandemi Covid-19. Mulai ada pembahasan untuk kembali menempatkan PMI-PMI di negara-negara yang relatif bisa mengendalikan penyebaran Corona, seperti Taiwan dan Hong Kong.
Kembali ke soal PMI ilegal, Kepala BP2MI Benny Ramdhani menegaskan komitmen pihaknya untuk selalu hadir, baik untuk PMI yang berangkat lewat jalur resmi maupun nonprosedural.
"Banyak PMI yang berangkat secara nonprosedural, namun negara tidak akan pernah menyalahkan rakyat dan PMI karena saudara-saudara sekalian adalah korban dari sindikat mafia yang memberangkatkan mereka ke negara penempatan yang mengakibatkan berbagai masalah di luar negeri. Yang kita perangi adalah mafia. Saya tegaskan bahwa BP2MI akan menjadi mimpi buruk bagi perusahaan yang menjadi mafia pengiriman PMI ilegal," kata Benny kepada wartawan, Senin (15/6/2020).
Benny mengatakan PMI harus diberikan perlindungan dari ujung rambut hingga ujung kaki. Hal itu, kata dia, sebagai bentuk nyata bahwa Negara hadir dan hukum bekerja memberikan perlindungan.
"Itu adalah tekad kami. PMI adalah warga negara Very Very Important Person (VVIP) yang memberikan kontribusi dalam remitansi negara. Namun sayangnya masih banyak oknum yang memanfaatkan para PMI untuk berangkat ke luar negeri secara nonprosedural. Inilah yang ingin saya berantas," ujar Benny.
Sebelumnya, Benny juga sudah menyampaikan langsung pesan tersebut saat melepas para PMI ke daerah asal masing-masing di Rumah Penampungan Trauma Center (RPTC), Kamis (11/6) lalu. Sebanyak 72 PMI asal Jawa Tengah dan Jawa Timur dipulangkan menggunakan dua buah Bus DAMRI secara gratis, hasil kerja sama BP2MI dengan Kementerian Perhubungan.
Kepada para PMI, Benny meminta untuk melawan bersama dengan cara kembali ke kampung halaman masing-masing dan mengabarkan kepada saudara-saudara agar ketika bekerja ke luar negeri mengikuti prosedur, cara yang resmi, dan melalui proses yang legal.
"Jangan memilih cara yang cepat dan mudah, padahal menimbulkan masalah di kemudian hari. Jangan terbujuk rayuan para oknum yang menamakan diri mereka sponsor. Mereka itu calo. Saya titip pesan agar sesampainya di kampung halaman, tolong beri tahu saudara-saudara lainnya untuk memilih jalur prosedural untuk bekerja ke luar negeri," tegasnya. (tor/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini