New Normal dan Spirit Baru Kesalehan Umat

Jakarta -

Ada berbagai cara dilakukan masyarakat untuk mengisi masa work from home (WFH) saat diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar atau PSBB. Bagi yang gemar drama Korea bisa mengkhatamkan serial Crash Landing on You, Itaewon Class atau Touch di sela bekerja dari rumah.

Ibu-ibu yang suka memasak, bisa berselancar di dunia maya mencari aneka menu resep baru untuk dipraktikkan di dapur. Tak jarang hasil masakannya kemudian dijual dan menjadi ladang bisnis baru. Buat yang suka baca bisa memanfaatkan di sela waktu WFH dengan membaca buku yang mungkin belum sempat terbaca.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada juga yang yang kemudian memanfaatkan waktu WFH karena pandemi COVID-19 untuk meningkatkan ibadahnya kepada Allah SWT. Kebetulan masa WFH selama PSBB bertepatan dengan bulan Ramadhan 1441 Hijriyah.

Seperti yang terjadi pada salah seorang sahabat penulis, sebut saja namanya si Fulan. Adanya pandemi membuat dia semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berdoa agar diberi kesehatan juga terhindar dari segala macam penyakit.

"Saya makin sering membuka Al Quran, sholat berjamaah bareng keluarga." Begitu kata si Fulan saat bertemu kembali dengan penulis setelah hampir 3 bulan kerja dari rumah alias WFH.

Tak bisa dipungkiri bagi sebagian orang, masa WFH justru bertambah produktifitas mereka. Bagi pekerja di Jakarta misalnya, mereka bisa menghabiskan waktu 1 sampai 3 jam di jalanan untuk sekali pergi ke kantor. Bisa dibayangkan waktu yang diperlukan seorang pekerja di Jakarta untuk pulang dan pergi ke kantor.

Nah di masa diberlakukannya WFH, seorang pekerja tak perlu habis waktunya di jalan. Waktu yang biasa digunakan untuk menuju dan pulang kantor bisa dimanfaatkan untuk kegiatan produktif lainnya. Seperti sahabat penulis tadi yang kebetulan harus menghabiskan waktu di jalan hampir 4 jam untuk pulang dan pergi ke kantor.

Bangun tidur selepas qiyamul lail, dia bisa mengajak istri dan anak-anaknya untuk sholat shubuh berjamaah. Usai sembahyang dia masih bisa khusyuk berdzikir lalu membaca ayat suci Al Quran dan menyelami artinya. Setelah matahari terbit dilanjutkan sholat dhuha. Baru pukul 08:00 WIB setelah masih sempat berolahraga, mandi dan sarapan dia melakukan pekerjaan kantor.

Perkembangan teknologi memungkinkan kawan penulis tadi menyelesaikan semua pekerjaan kantor dari rumah. Praktis selama 3 bulan WFH dia tak pernah ke kantor, kecuali untuk urusan sangat penting sekali. Misalnya berkas yang harus ditandatangani atau ada meeting yang tidak bisa dilakukan lewat aplikasi Zoom atau Google Meet. Selebihnya dia mengerjakan pekerjaan kantor di rumah setiap hari hingga pukul 17:00 WIB.

Satu lagi kemewahan yang tak di dapat di luar WFH adalah, sholat Maghrib dan Isya berjamaah, tidur lebih awal dan bangun di sepertiga malam yang akhir. Dan untuk tahun ini karena WFH bertepatan dengan Ramadhan, Fulan bisa mengkhatamkan Al Quran 30 juz. Tak hanya khatam, dia juga bisa memperbaiki dan menambah hafalan surat-surat Al Quran.

Amalan Sunah Harian Rasulullah

Sebagai umat Islam, selain ibadah wajib sangat dianjurkan menjalankan ibadah-ibadah Sunnah sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Setidaknya ada tujuh sunah harian Rasulullah SAW yang bisa dijalankan. Tujuh amalan itu adalah: Sholat berjamaah, sholat tahajud, sholat dhuha, berdzikir, membaca dan menyelami arti ayat ayat Al Quran, sedekah.

Sholat Tahajud

Menjadi kebiasaan Rasulullah SAW bangun di sepertiga malam yang akhir dan mengerjakan sholat tahajud. Hukum sholat tahajud adalah sunnah muakkad
Allah SWT berfirman dalam Surat Al Isra' ayat 79

وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

"Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji."

Sholat Berjamaah

Rasulullah SAW mengingatkan umat Islam akan pentingnya sholat fardhu berjamaah. Diriwayatkan dalam hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah bersabda:

"Kalau saja manusia tahu pahala panggilan sholat dan shaf awal, kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya selain harus dengan mengundi, pasti mereka akan mengundi.''

Disebutkan juga dalam hadits Imam Muslim lainnya, Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang sholat Isya berjamaah maka seolah-olah dia telah sholat selama separuh malam. Dan barang siapa yang sholat Subuh berjamaah, maka seolah-olah dia telah sholat seluruh malamnya."

Saat diberlakukannya PSBB karena pandemi COVID-19 Majelis Ulama Indonesia (MUI) menganjurkan agar umat Islam melakukan ibadah di rumah, termasuk sholat wajib yang lima waktu. Sholat di rumah bisa dilakukan sendiri atau berjamaah bersama keluarga.

Membaca dan Menyelami arti Al Quran

Diterapkannya WFH yang bertepatan dengan bulan Ramadhan membuat Fulan memiliki lebih banyak waktu untuk membaca Alquran. Tak hanya membaca dia juga bisa menyelami arti tiap ayat dan menambah hafalan surat.

Bukankah Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah Al Quran karena sesungguhnya Al Quran akan datang sebagai pemberi syafaat bagi sahabatnya (orang yang rajin membacanya).'' (Hadits Riwayat Imam Muslim).

Disebutkan juga dalam hadits riwayat Imam al-Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:

"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan Al-Quran."

Bagi si Fulan semua kebiasaan sunah harian Rasulullah itu sulit dilaksanakan saat kondisi normal, bukan ketika diberlakukan WFH.

Kesalehan Umat Pasca WFH

Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya' Ulumiddin menuliskan bahwa orang yang banyak mengingat sesuatu, meski awalnya terpaksa lama kelamaan ia akan menimbulkan rasa cinta. Al Ghazali mencontohkan orang yang melakukan zikir berulang-ulang akan menimbulkan rasa cinta juga rindu dalam hati.

Dari rasa rindu karena seringnya berzikir, awalnya orang merasa terpaksa melakukannya tapi lama kelamaan akan menjadi sebuah kebutuhan. Itulah yang kini dirasakan oleh si Fulan, dan mungkin ada puluhan, ratusan bahkan ribuan umat Islam juga merasakan hal yang sama.

Penerapan WFH di masa PSBB memunculkan spirit baru dalam kesalehan umat. New Normal, News Spirit dan Babak Baru Kesalehan Umat

Erwin Dariyanto
Redaktur Pelaksana Special Content dan Hikmah detikcom

*Artikel ini merupakan pendapat pribadi penulis. Isi artikel bukan menjadi tanggung jawab redaksi detikcom. -Terima kasih (redaksi)

(erd/erd)