Masyarakat Indonesia dihadapkan pada satu kondisi yang mengharuskan untuk beradaptasi pada kebiasaan-kebiasaan yang baru atau yang disebut dengan new normal. Tradisi atau kebiasaan baru ini merupakan sebuah keniscayaan untuk mencegah agar penularannya tidak semakin meluas.
Sejumlah pemimpin negeri melalui #newnormalnewspirit di detikcom memberi pesan kepada masyarakat Indonesia untuk mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi new normal, seperti Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa yang menyebut bahwa kebiasaan-kebiasaan baru ini bukanlah sesuatu yang rumit karena sudah sering dipraktekkan pada hari-hari terakhir ini.
"Kita telah melakukan social distancing atau physical distancing baik dalam rumah maupun di luar rumah, kita juga telah menggunakan masker apabila keluar rumah dan kita senantiasa mencuci tangan kita atau setidaknya membawa hand sanitizer, kalau sulit di tengah jalan nanti menemukan tempat cuci tangan," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri PAN/RB Tjahjo Kumolo juga menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 memang belum diketahui kapan berakhirnya, namun masyarakat tidak bisa hanya berdiam diri karena perekonomian harus kembali digerakkan. Menurutnya pemerintah telah menyiapkan program-program pelayanan publik dalam pencegahan COVID-19.
"Kami optimis bahwa sektor perekonomian nasional akan cepat bangkit, ada kesungguhan yang akan ditunjukkan oleh semua pihak dengan semangat gotong-royong membangkitkan perekonomian nasional termasuk pelayanan masyarakat terbuka," sambung Tjahjo.
Hal serupa diungkapkan pula oleh Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly yang mengatakan bahwa pandemi COVID-19 memang telah mengubah banyak aspek, namun tentunya masih banyak harapan sehingga masyarakat tidak boleh tinggal dalam keterpurukan dan harus tetap optimis dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dengan tatanan kehidupan yang baru.
"Dan paling utama tetap menerapkan protokol kesehatan karena kita masih harus berupaya memutus mata rantai COVID-19.Kita perlu semangat gotong royong, semangat bekerja sama, dan semangat berbagi. Yakinlah, kondisi akan lebih baik lagi dan semakin lebih baik lagi. New Normal, New Spirit," tegasnya.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G. Plate menyebut pihaknya telah mempersiapkan serangkaian teknologi untuk mendukung masyarakat menghadapi new normal. Mulai dari website covid19.go.id sebagai rujukan informasi valid terhadap penanganan COVID-19 dan aplikasi Peduli Lindungi yang dilengkapi digital diary dan menggunakan GPS technology.
"Saya mengajak lebih banyak masyarakat untuk mengunduh melalui Play Store dan App Store. Semakin banyak yang mengunduh aplikasi Peduli Lindungi, semakin baik agar kita dapat melakukan pencegahan dini COVID-19," imbuh Johnny.
Tidak ketinggalan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto juga menyampaikan pesannya kepada masyarakat menghadapi new normal. Menurutnya selama ini masyarakat beribadah, belajar, dan berbelanja dari rumah. Saat memasuki tatanan kehidupan baru, masyarakat harus menerapkan protokol yang ketat dan disiplin agar terhindar dari penyebaran COVID-19.
"Selama ini kita beribadah, belajar, dan berbelanja dari rumah. Memasuki tatanan kehidupan baru atau new normal, dengan kita tetap memprioritaskan aspek kesehatan dalam menjalankan aktivitas perdagangan harus menerapkan protokol yang ketat dan disiplin.
"Kita dapat melalui masa pandemi ini dan mulai tatanan kehidupan baru dengan semangat yang lebih baik, bersinergi, penuh kesadaran tinggi, dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan," pungkasnya.
BNI siap melayani masyarakat melalui produk digitalnya untuk mendukung New Normal, New Spirit. Itu semua agar masyarakat semakin produktif serta bertransaksi dengan aman dan nyaman.
Gerakan ini didukung oleh @BNI46.
(akn/ega)